Hubungan Pernikahan Usia Dini Dan Kadar Hb Pada Masa Hamil Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2022

Mardiati Mardiati, Cut Aja Nurul Huzaifah, Harvina Sawitri
{"title":"Hubungan Pernikahan Usia Dini Dan Kadar Hb Pada Masa Hamil Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2022","authors":"Mardiati Mardiati, Cut Aja Nurul Huzaifah, Harvina Sawitri","doi":"10.31850/makes.v6i2.2166","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. World Health Organization (WHO) mengestimasikan prevalensi balita stunting di seluruh dunia sebesar 22% atau sebanyak 149,2 juta anak di dunia dengan usia dibawah 5 tahun mengalami stunting. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi salah satunya ialah anemia dalam kehamilan dan pernikahan usia dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia pernikahan dini dan kadar hemoglobin (Hb) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan yaitu ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Banda Sakti sebanyak 70 orang dan pengambilan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70,0% ibu menikah pada usia ≥20 tahun dan 30,0% yang menikah pada usia <20 tahun, 62,9% didapatkan ibu tidak anemia dan 37,1% ibu yang mengalami anemia, serta 54,3% balita mengalami stunting dan hanya 45,7% balita tidak stunting. Kesimpulan dari penelitian ini ialah terdapat hubungan pernikahan usia dini dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe dan tidak ada hubungan kadar Hb pada masa hamil dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe.","PeriodicalId":439563,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31850/makes.v6i2.2166","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. World Health Organization (WHO) mengestimasikan prevalensi balita stunting di seluruh dunia sebesar 22% atau sebanyak 149,2 juta anak di dunia dengan usia dibawah 5 tahun mengalami stunting. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi salah satunya ialah anemia dalam kehamilan dan pernikahan usia dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia pernikahan dini dan kadar hemoglobin (Hb) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan yaitu ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Banda Sakti sebanyak 70 orang dan pengambilan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70,0% ibu menikah pada usia ≥20 tahun dan 30,0% yang menikah pada usia <20 tahun, 62,9% didapatkan ibu tidak anemia dan 37,1% ibu yang mengalami anemia, serta 54,3% balita mengalami stunting dan hanya 45,7% balita tidak stunting. Kesimpulan dari penelitian ini ialah terdapat hubungan pernikahan usia dini dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe dan tidak ada hubungan kadar Hb pada masa hamil dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
2022年,24-59个月大的班达旺镇(Puskesmas Banda Sakti city lhoumawe)的24-59岁婴儿出现发育不全的意外
发育不良是由于长期营养不良导致的蹒跚学步的孩子发育不全,因此他们的年龄太短。世界卫生组织(WHO)估计,世界上只有22%或149.2万5岁以下儿童发育不良。其中一个影响因素是早婚和早婚中的贫血。这项研究的目的是确定过早结婚年龄和血红蛋白水平(Hb)与24-59个月幼小的班达旺斯镇lhoumaumawe的发育过程的关系。研究方法采用经节方法进行分析分析。使用的样本是24-59个月大的母亲,她在班达银行拥有70名幼儿,并通过采访和观察进行数据检索。研究结果表明,70,0%≥20岁时结婚的母亲和30,0% < 20岁时结婚,62,9%得到的妈妈不贫血,37.5%的贫血、54,3%蹒跚学步的幼儿发育经历,只有45,7%不发育。这项研究的结论是,这项研究的结论是,过早结婚与24-59个月大的班达乌苏马市(Puskesmas) 24-59个月大的班达乌苏马市(Puskesmas Banda Sakti umawe) 24-59个月大的班达库马市(Puskesmas Banda Sakti vi) 24-59岁的班达库马市(Puskesmas) 24-59个月大的班达乌苏马市(Puskesmas) 24-59个月大的班达乌苏马市(Puskesmas) 24-59个月大的发育不全关系密切。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Program “Aku Sayang Diri” terhadap Peningkatan Keterampilan Guru TK dalam Pendidikan Seksual Anak Usia Dini Hubungan Kualitas Fungsi Afektif Keluarga Terhadap Faktor Risiko Penyalahgunaan Napza Pada Remaja Analisis Dampak Paparan Nitrogen Dioksida terhadap Kejadian Penyakit pada Petugas Parkir di Kota Parepare Pola Penggunaan Antipsikotik di Rumah Sakit Tersier di Provinsi Jambi 2018 - 2021 Hubungan Higiene Sanitasi Depot Air Minum dengan Keberadaan Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang di Kota Lhokseumawe
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1