Pub Date : 2023-05-06DOI: 10.31850/makes.v6i2.2247
Rizka Sofia, K. Z, Jihan Nazirah, Muhammad Althaf
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Penderita yang terdiagnosa penyakit DM membutuhkan terapi pengobatan lama untuk menurunkan kejadian komplikasi. Apabila diabetes tidak dikelola dengan baik, maka akan berkembang menjadi komplikasi yang dapat mengancam kesehatan dan membahayakan kehidupan. Komplikasi akut menjadi kontributor yang signifikan terhadap kematian, kerugian biaya dan kualitas hidup yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kualitas hidup pasien diabetes mellitus di Puskesmas Banda Sakti Lhokseumawe. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non eksperimental dengan menggunakan pendekatan prospektif dan dianalisis secara deskriptif korelasi. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan cross section. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 orang yang ditentukan berdasarkan rumus Slovin. Pengambilan sampel menggunakan cara Sequential Random Sampling. Penelitian ini menggunakan variabel tiga variabel yaitu kualitas hidup penderita DM sebagai variabel dependen dan variabel durasi menderita DM dan kadar gula darah sebagai vaiabek independen. Metode analisis data menggunakan analisis univariate dan analisis bivariate (Uji Chi-Square). Hasil analisis univariate menunjukkan bahwa penderita diabete mellitus (DM) tipe 2 di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe didominasi oleh perempuan (58,2%), banyak diderita oleh kelompok usia 40-60 tahun (70,4%) dengan lama menderita di atas 10 tahun (49%). Penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Banda Sakti paling banyak memiliki kadar gula tidak terkendali (59,2%) dengan kualitas hidup paling banyak dalam keadaan buruk 56,1%. Durasi mederita DM dan kadar gula darah berhubungan dengan kualitas hidup penderita DM Tipe 2 di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
{"title":"Determinan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Banda Sakti Lhokseumawe","authors":"Rizka Sofia, K. Z, Jihan Nazirah, Muhammad Althaf","doi":"10.31850/makes.v6i2.2247","DOIUrl":"https://doi.org/10.31850/makes.v6i2.2247","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Penderita yang terdiagnosa penyakit DM membutuhkan terapi pengobatan lama untuk menurunkan kejadian komplikasi. Apabila diabetes tidak dikelola dengan baik, maka akan berkembang menjadi komplikasi yang dapat mengancam kesehatan dan membahayakan kehidupan. Komplikasi akut menjadi kontributor yang signifikan terhadap kematian, kerugian biaya dan kualitas hidup yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kualitas hidup pasien diabetes mellitus di Puskesmas Banda Sakti Lhokseumawe. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non eksperimental dengan menggunakan pendekatan prospektif dan dianalisis secara deskriptif korelasi. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan cross section. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 orang yang ditentukan berdasarkan rumus Slovin. Pengambilan sampel menggunakan cara Sequential Random Sampling. Penelitian ini menggunakan variabel tiga variabel yaitu kualitas hidup penderita DM sebagai variabel dependen dan variabel durasi menderita DM dan kadar gula darah sebagai vaiabek independen. Metode analisis data menggunakan analisis univariate dan analisis bivariate (Uji Chi-Square). Hasil analisis univariate menunjukkan bahwa penderita diabete mellitus (DM) tipe 2 di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe didominasi oleh perempuan (58,2%), banyak diderita oleh kelompok usia 40-60 tahun (70,4%) dengan lama menderita di atas 10 tahun (49%). Penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Banda Sakti paling banyak memiliki kadar gula tidak terkendali (59,2%) dengan kualitas hidup paling banyak dalam keadaan buruk 56,1%. Durasi mederita DM dan kadar gula darah berhubungan dengan kualitas hidup penderita DM Tipe 2 di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe. \u0000 \u0000","PeriodicalId":439563,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127010800","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-06DOI: 10.31850/makes.v6i2.1938
Evi Maria Lestari Silaban, Ratih Purnama Sari, Indah Prameswari
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan penderitanya mengalami penurunan daya tahan tubuh sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala dan infeksi yang timbul akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi.dengan virus HIV. Situasi penyebaran HIV/AIDS di Indonesia pada tahun 2019, menunjukkan jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS mendekati setengah juta atau 500.000, yaitu 466.859 yang terdiri dari 349.882 HIV dan 116.977 AIDS, sedangkan perkiraan kasus HIV/AIDS di Indonesia pada tahun 2019. 2019. 2016 adalah 640.443 .Tujuan penelitian untuk mengetahui pemanfaatan buku saku sebagai media promosi kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di SMK N 6 Padang.Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan one group pretest posttest. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK N 6 Padang jurusan perhotelan yang berjumlah 120 siswa dengan menggunakan teknik sampling yaitu total sampling sebanyak 100 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dan dianalisis secara univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan intervensi menggunakan media buku saku adalah 8,94 dan 14,25. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan (p<0,05) dan media buku saku bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.
人类免疫病毒(HIV)是已知的病毒侵入人体的免疫系统,导致患者免疫力下降而获得性综合症(艾滋病)是一群感染症状和人体免疫系统故障所造成的后果和艾滋病毒感染。2019年在印尼传播艾滋病毒/艾滋病的情况表明,艾滋病毒/艾滋病病例的累积数量接近50万或50万,即466859 349882组成的艾滋病毒和艾滋病116977印尼,而估计艾滋病毒/艾滋病病例在2019年。2019. 2016年是640443。研究目的了解健康促进媒体利用口袋书作为知识青年在促进艾滋病毒/艾滋病在SMK N 6大草原。该研究采用了一组预先测试后的伪实验设计。这项研究是整个人口SMK N酒店6大专业的学生,共有120名学生用抽样技术即抽样总值100名学生。采用调查问卷的数据收集。数据处理是通过计算机进行的,并进行了单变量和双变量分析。根据研究结果,平均给予干预前后使用知识口袋书是8.94媒体和14,25。研究结果显示,知识显著增加(p< 0.05),口袋书在增加青少年的艾滋病毒/艾滋病知识方面也有帮助。
{"title":"Pemanfaatan Buku Saku Sebagai Media Promosi Kesehatan Dalam Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang HIVAIDS Di SMK N 6 Kota Padang","authors":"Evi Maria Lestari Silaban, Ratih Purnama Sari, Indah Prameswari","doi":"10.31850/makes.v6i2.1938","DOIUrl":"https://doi.org/10.31850/makes.v6i2.1938","url":null,"abstract":"Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan penderitanya mengalami penurunan daya tahan tubuh sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala dan infeksi yang timbul akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi.dengan virus HIV. Situasi penyebaran HIV/AIDS di Indonesia pada tahun 2019, menunjukkan jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS mendekati setengah juta atau 500.000, yaitu 466.859 yang terdiri dari 349.882 HIV dan 116.977 AIDS, sedangkan perkiraan kasus HIV/AIDS di Indonesia pada tahun 2019. 2019. 2016 adalah 640.443 .Tujuan penelitian untuk mengetahui pemanfaatan buku saku sebagai media promosi kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di SMK N 6 Padang.Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan one group pretest posttest. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK N 6 Padang jurusan perhotelan yang berjumlah 120 siswa dengan menggunakan teknik sampling yaitu total sampling sebanyak 100 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dan dianalisis secara univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan intervensi menggunakan media buku saku adalah 8,94 dan 14,25. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan (p<0,05) dan media buku saku bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.","PeriodicalId":439563,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan","volume":"167 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132868177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-06DOI: 10.31850/makes.v6i2.2154
Eva Nurfadila, Andi Nuddin, M. Majid, Nurlinda Nurlinda, U. Usman, Dirman Sudarman
Paparan NO2 yang bersumber dari asap kendaraan bermotor telah menjadi salah satu permasalahan yang sering dikeluhkan oleh juru parkir di Kota Parepare yang dapat mempengaruhi gangguan pernapasan dan iritasi mata mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentasi NO2 pada lingkungan petugas parkir, untuk mengetahui dampak paparan nitrogen dioksida terhadap gangguan pernapasan pada juru parkir serta untuk mengetahui dampak paparan NO2 terhadap iritasi mata pada petugas parkir di Kota Parepare. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan dengan jumlah sample 19 juru parkir terbagi pada tiga titik pasar sumpang, pasar senggol dan pasar lakessi. Instrument yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner, alat ukur dan observasi dengan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Konsentrasi NO2 pada lingkungan petugas parkir di Kota Parepare belum melampaui ambang batas yang dapat di toleransi maka paparan tidak berdampak terhadap penyakit pada petugas parkir di Kota Parepare. 2) Paparan NO2 tidak berdampak pada gangguan pernapasan juru parkir Kota Parepare. 3 juru parkir menderita gangguan pernapasan disebabkan oleh faktor lainnya diluar pekerjaan sebagai Juru Parkir. 3) Paparan NO2 tidak berdampak pada iritasi mata petugas parkir di Kota Parepare, 4 juru parkir yang menderita iritasi mata disebapkan oleh faktor lainnya diluar jam kerja sebagai juru parkir. Kesimpulan penelitian ini yaitu paparan NO2 tidak berdampak terhadap kejadian penyakit pada petugas parkir, serta saran yang diberikan ialah agar petugas parkir selalu memperhatikan kesehatan mereka dengan menggunakan masker dan pelindung mata untuk mencegah paparan NO2 pada saat bekerja.
{"title":"Analisis Dampak Paparan Nitrogen Dioksida terhadap Kejadian Penyakit pada Petugas Parkir di Kota Parepare","authors":"Eva Nurfadila, Andi Nuddin, M. Majid, Nurlinda Nurlinda, U. Usman, Dirman Sudarman","doi":"10.31850/makes.v6i2.2154","DOIUrl":"https://doi.org/10.31850/makes.v6i2.2154","url":null,"abstract":"Paparan NO2 yang bersumber dari asap kendaraan bermotor telah menjadi salah satu permasalahan yang sering dikeluhkan oleh juru parkir di Kota Parepare yang dapat mempengaruhi gangguan pernapasan dan iritasi mata mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentasi NO2 pada lingkungan petugas parkir, untuk mengetahui dampak paparan nitrogen dioksida terhadap gangguan pernapasan pada juru parkir serta untuk mengetahui dampak paparan NO2 terhadap iritasi mata pada petugas parkir di Kota Parepare. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan dengan jumlah sample 19 juru parkir terbagi pada tiga titik pasar sumpang, pasar senggol dan pasar lakessi. Instrument yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner, alat ukur dan observasi dengan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Konsentrasi NO2 pada lingkungan petugas parkir di Kota Parepare belum melampaui ambang batas yang dapat di toleransi maka paparan tidak berdampak terhadap penyakit pada petugas parkir di Kota Parepare. 2) Paparan NO2 tidak berdampak pada gangguan pernapasan juru parkir Kota Parepare. 3 juru parkir menderita gangguan pernapasan disebabkan oleh faktor lainnya diluar pekerjaan sebagai Juru Parkir. 3) Paparan NO2 tidak berdampak pada iritasi mata petugas parkir di Kota Parepare, 4 juru parkir yang menderita iritasi mata disebapkan oleh faktor lainnya diluar jam kerja sebagai juru parkir. Kesimpulan penelitian ini yaitu paparan NO2 tidak berdampak terhadap kejadian penyakit pada petugas parkir, serta saran yang diberikan ialah agar petugas parkir selalu memperhatikan kesehatan mereka dengan menggunakan masker dan pelindung mata untuk mencegah paparan NO2 pada saat bekerja.","PeriodicalId":439563,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116123192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Skizofrenia merupakan penyakit kejiwaan yang kompleks dan pada umumnya membutuhkan pengobatan dengan antipsikotik secara berkesinambungan. Di Indonesia, pengobatan penyakit skizofrenia ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Data klaim untuk pelayanan penyakit ini, termasuk pelayanan obat-obatan, telah direkam sejak dibentuknya BPJS Kesehatan pada tahun 2015. Penelitian terkait pola penggunaan antipsikotik dengan memanfaatkan database klaim obat-obatan dapat memberikan informasi dalam perumusan kebijakan publik dan tatalaksana penyakit. Data yang diekstraksi meliputi nomor kepesertaan, nama obat, kekuatan sediaan, dan jumlah obat. Dari data tersebut, dihitung dua variabel yang akan dianalisis, yaitu Defined daily dose/Pasien/Hari dan jumlah pasien untuk tiap-tiap antipsikotik. Grafik dari dua variabel tersebut dibuat berdasarkan golongan antipsikotik, jenis antipsikotik golongan tipikal, dan jenis antipsikotik atipikal. Penggunaan antipsikotik atipikal lebih tinggi bila dibandingkan dengan antipsikotik tipikal (7,15-9,16 vs. 1,69-3,91 DDD/Pasien/Hari). Haloperidol merupakan antipsikotik tipikal yang paling sering digunakan dibandingkan chlorpromazine dan trifluoperazine. Pada beberapa waktu, chlorpromazine dan trifluoperazine tidak tersedia. Risperidone dan olanzapine merupakan antipsikotik atipikal yang sering digunakan dengan pola yang mirip setelah Agustus 2019. Sebelum bulan tersebut, penggunaan risperidone cenderung menurun dan olanzapine meningkat. Penggunaan quetiapine dan aripiprazole berfluktuatif yang mungkin disebabkan oleh ketersediaan dan harga yang tinggi. Penggunaan clozapine tinggi dengan dosis yang rendah. Hal ini mengindikasikan clozapine digunakan sebagai tambahan untuk antipsikotik lain. Penggunaan obat dipengaruhi oleh kebijakan dan harga. Eksplorasi terhadap database pelayanan obat kronis dapat menjadi dasar evaluasi kebijakan publik dan tatalaksana klinis. Pengaitan dengan database kesehatan dan pemerintahan lainnya dapat menjadi sumber yang kuat dalam pelaksanaan penelitian kesehatan. Kata kunci: Obat antipsikotik; data kesehatan rutin; kajian penggunaan obat
{"title":"Pola Penggunaan Antipsikotik di Rumah Sakit Tersier di Provinsi Jambi 2018 - 2021","authors":"Anya Aulia Fatihah, Aisa Dinda Mitra, Rifani Bhakti Natari","doi":"10.31850/makes.v6i2.2055","DOIUrl":"https://doi.org/10.31850/makes.v6i2.2055","url":null,"abstract":"Skizofrenia merupakan penyakit kejiwaan yang kompleks dan pada umumnya membutuhkan pengobatan dengan antipsikotik secara berkesinambungan. Di Indonesia, pengobatan penyakit skizofrenia ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Data klaim untuk pelayanan penyakit ini, termasuk pelayanan obat-obatan, telah direkam sejak dibentuknya BPJS Kesehatan pada tahun 2015. Penelitian terkait pola penggunaan antipsikotik dengan memanfaatkan database klaim obat-obatan dapat memberikan informasi dalam perumusan kebijakan publik dan tatalaksana penyakit. Data yang diekstraksi meliputi nomor kepesertaan, nama obat, kekuatan sediaan, dan jumlah obat. Dari data tersebut, dihitung dua variabel yang akan dianalisis, yaitu Defined daily dose/Pasien/Hari dan jumlah pasien untuk tiap-tiap antipsikotik. Grafik dari dua variabel tersebut dibuat berdasarkan golongan antipsikotik, jenis antipsikotik golongan tipikal, dan jenis antipsikotik atipikal. Penggunaan antipsikotik atipikal lebih tinggi bila dibandingkan dengan antipsikotik tipikal (7,15-9,16 vs. 1,69-3,91 DDD/Pasien/Hari). Haloperidol merupakan antipsikotik tipikal yang paling sering digunakan dibandingkan chlorpromazine dan trifluoperazine. Pada beberapa waktu, chlorpromazine dan trifluoperazine tidak tersedia. Risperidone dan olanzapine merupakan antipsikotik atipikal yang sering digunakan dengan pola yang mirip setelah Agustus 2019. Sebelum bulan tersebut, penggunaan risperidone cenderung menurun dan olanzapine meningkat. Penggunaan quetiapine dan aripiprazole berfluktuatif yang mungkin disebabkan oleh ketersediaan dan harga yang tinggi. Penggunaan clozapine tinggi dengan dosis yang rendah. Hal ini mengindikasikan clozapine digunakan sebagai tambahan untuk antipsikotik lain. Penggunaan obat dipengaruhi oleh kebijakan dan harga. Eksplorasi terhadap database pelayanan obat kronis dapat menjadi dasar evaluasi kebijakan publik dan tatalaksana klinis. Pengaitan dengan database kesehatan dan pemerintahan lainnya dapat menjadi sumber yang kuat dalam pelaksanaan penelitian kesehatan. \u0000Kata kunci: Obat antipsikotik; data kesehatan rutin; kajian penggunaan obat","PeriodicalId":439563,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan","volume":"271 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121687749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-06DOI: 10.31850/makes.v6i2.1688
OR Ramadan, Zubir Zubir, Cut Sidrah Nadira
Computer Vision Syndrome (CVS) merupakan kumpulan gejala yang terjadi pada mata yang disebabkan oleh penggunaan komputer, tablet, telepon seluler atau alat elektronik lainnya dalam waktu yang cukup lama. Computer Vision Syndrome dapat terjadi dari berbagai macam faktor yang terdiri dari faktor individual, faktor komputer serta faktor lingkungan. Salah satu jenis pekerjaan yang menggunakan komputer secara intensif adalah pegawai Bank. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor risiko terhadap kejadian CVS pada pegawai Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Lhokseumawe. Penelitian ini merupakan deskriptif observasional dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan terdiri dari 73 pegawai Bank yang diambil dengan metode purposive sampling. Pengambilan data melalui self- assessment dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 44 responden (60,3%) pegawai BSI Kantor Cabang Lhokseumawe mengalami gejala CVS. Kejadian CVS paling banyak terjadi pada responden dengan jenis kelamin perempuan (100%), pegawai yang telah bekerja selama >5 tahun (55,6%), pegawai yang bekerja >4 jam perhari didepan computer (82,8%), pegawai yang tidak cukup istirahat setelah pengunaan computer (73,8%), dan Pegawai yang mengunakan komputer dengan jarak mata ke layar monitor <50 cm (100%). Maka dapat diketahui masih banyak pegawai BSI yang mengalami CVS.
{"title":"Gambaran Faktor Risiko Computer Vision Syndrome Pada Pegawai Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Lhokseumawe","authors":"OR Ramadan, Zubir Zubir, Cut Sidrah Nadira","doi":"10.31850/makes.v6i2.1688","DOIUrl":"https://doi.org/10.31850/makes.v6i2.1688","url":null,"abstract":"Computer Vision Syndrome (CVS) merupakan kumpulan gejala yang terjadi pada mata yang disebabkan oleh penggunaan komputer, tablet, telepon seluler atau alat elektronik lainnya dalam waktu yang cukup lama. Computer Vision Syndrome dapat terjadi dari berbagai macam faktor yang terdiri dari faktor individual, faktor komputer serta faktor lingkungan. Salah satu jenis pekerjaan yang menggunakan komputer secara intensif adalah pegawai Bank. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor risiko terhadap kejadian CVS pada pegawai Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Lhokseumawe. Penelitian ini merupakan deskriptif observasional dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan terdiri dari 73 pegawai Bank yang diambil dengan metode purposive sampling. Pengambilan data melalui self- assessment dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 44 responden (60,3%) pegawai BSI Kantor Cabang Lhokseumawe mengalami gejala CVS. Kejadian CVS paling banyak terjadi pada responden dengan jenis kelamin perempuan (100%), pegawai yang telah bekerja selama >5 tahun (55,6%), pegawai yang bekerja >4 jam perhari didepan computer (82,8%), pegawai yang tidak cukup istirahat setelah pengunaan computer (73,8%), dan Pegawai yang mengunakan komputer dengan jarak mata ke layar monitor <50 cm (100%). Maka dapat diketahui masih banyak pegawai BSI yang mengalami CVS.","PeriodicalId":439563,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130782163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-06DOI: 10.31850/makes.v6i2.1787
Avriel Zanny Dilla, Rapitos Sidiq, Evi Maria Lestari Silaban, Widdefrita Widdefrita, Nindy Audia Nadira
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang menjadi penyebab kematian nomor 1 di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan strategi advokasi dalam meningkatkan partisipasi warga Korong Pauh Sicincin pada pemeriksaan dahak di 2x11 Six Lingkung, Padang Pariaman. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2021 – Juni 2022. Informan penelitian ditentukan secara purposive sampling yaitu 8 orang dari masyarakat Korong Pauh yang berada di sekitar penderita TB, Bupati Desa Sicincin, penanggung jawab program TB, dan promosi kesehatan. pekerja. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang informasi TB yang kurang dari petugas kesehatan dan program pengendalian TB yang kurang optimal sehingga menyebabkan kurangnya partisipasi masyarakat untuk pemeriksaan dahak. Disimpulkan bahwa kebijakan mengenai partisipasi masyarakat dalam pemeriksaan dahak oleh Bupati Desa Sicincin.
{"title":"Strategi Advokasi Dalam Meningkatkan Partisipasi Warga Korong Pauh Sicincin Untuk Memeriksakan Dahak","authors":"Avriel Zanny Dilla, Rapitos Sidiq, Evi Maria Lestari Silaban, Widdefrita Widdefrita, Nindy Audia Nadira","doi":"10.31850/makes.v6i2.1787","DOIUrl":"https://doi.org/10.31850/makes.v6i2.1787","url":null,"abstract":"Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang menjadi penyebab kematian nomor 1 di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan strategi advokasi dalam meningkatkan partisipasi warga Korong Pauh Sicincin pada pemeriksaan dahak di 2x11 Six Lingkung, Padang Pariaman. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2021 – Juni 2022. Informan penelitian ditentukan secara purposive sampling yaitu 8 orang dari masyarakat Korong Pauh yang berada di sekitar penderita TB, Bupati Desa Sicincin, penanggung jawab program TB, dan promosi kesehatan. pekerja. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang informasi TB yang kurang dari petugas kesehatan dan program pengendalian TB yang kurang optimal sehingga menyebabkan kurangnya partisipasi masyarakat untuk pemeriksaan dahak. Disimpulkan bahwa kebijakan mengenai partisipasi masyarakat dalam pemeriksaan dahak oleh Bupati Desa Sicincin.","PeriodicalId":439563,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128395322","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-06DOI: 10.31850/makes.v6i2.2156
Reski Nadia, Henni Kumaladewi Hengky, Rasidah Wahyuni Sari, Usman Usman, Fitriani Umar, Rahmat Zarkasyi R, Atikah Wulandari H
Athritis Rheumatoid merupakan gangguan peradangan kronis autoimun atau respon autoimun, dimana imun seseorang bisa terganggu dan turun yang menyebabkan hancurnya organ sendi dan lapisan pada sinovial, terutama pada tangan, kaki dan lutut dan mempengaruhi sendi,tulang,ligament,tendon dan sendi pria dan wanita dari segala usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pekerjaan terhadap risiko athritis rheumatoid pada nelayan di pusat pelelangan ikan (PPI) cempae. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. penelitian ini dilakukan di pusat pelelangan ikan (PPI) cempae. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 nelayan dari 115 populasi. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik accidental sampling. Analisis data dilakukan dengan uji fisher exact test α<0,05 yang menggunakan aplikasi SPSS Versi 24. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa variabel yang memiliki pengaruh yang bermakna dengan kejadian athritis rheumatoid yang berarti (<0,05), Usia (p=0.004), Masa kerja (p=0.030), Penggunaan alat pelindung diri (APD) (p=0.017) dan tidak ada pengaruh indeks massa tubuh (IMT). Disarankan kepada peneliti berikutnya untuk menambahkan variabel penelitian yang belum diteliti dengan analisa yang lebih mendalam
{"title":"Risiko Artritis Rheumatoid Pada Nelayan Di Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Cempae","authors":"Reski Nadia, Henni Kumaladewi Hengky, Rasidah Wahyuni Sari, Usman Usman, Fitriani Umar, Rahmat Zarkasyi R, Atikah Wulandari H","doi":"10.31850/makes.v6i2.2156","DOIUrl":"https://doi.org/10.31850/makes.v6i2.2156","url":null,"abstract":"Athritis Rheumatoid merupakan gangguan peradangan kronis autoimun atau respon autoimun, dimana imun seseorang bisa terganggu dan turun yang menyebabkan hancurnya organ sendi dan lapisan pada sinovial, terutama pada tangan, kaki dan lutut dan mempengaruhi sendi,tulang,ligament,tendon dan sendi pria dan wanita dari segala usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pekerjaan terhadap risiko athritis rheumatoid pada nelayan di pusat pelelangan ikan (PPI) cempae. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. penelitian ini dilakukan di pusat pelelangan ikan (PPI) cempae. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 nelayan dari 115 populasi. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik accidental sampling. Analisis data dilakukan dengan uji fisher exact test α<0,05 yang menggunakan aplikasi SPSS Versi 24. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa variabel yang memiliki pengaruh yang bermakna dengan kejadian athritis rheumatoid yang berarti (<0,05), Usia (p=0.004), Masa kerja (p=0.030), Penggunaan alat pelindung diri (APD) (p=0.017) dan tidak ada pengaruh indeks massa tubuh (IMT). Disarankan kepada peneliti berikutnya untuk menambahkan variabel penelitian yang belum diteliti dengan analisa yang lebih mendalam","PeriodicalId":439563,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan","volume":"163 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125924360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-06DOI: 10.31850/makes.v6i2.2175
Aqilla Lutfiah, Wizar Putri Mellaratna, Mohammad Mimbar Topik
Propionibacterium acnes termasuk bakteri gram positif dimana berperan penting dalam patogenesis akne vulgaris yang mengenai hampir 80%-100% populasi. Pendahuluan: antibiotik berperan dalam pengobatan akne vulgaris dengan target P. acnes oleh karena kemampuan bakterisidal dan bakteriostatiknya. Adanya kejadian resistensi dan penurunan persentase kepekaan antibiotik terhadap P. acnes menunjukkan perlu adanya suatu pengobatan alternatif melalui pemanfaatan bahan alami. Lidah buaya diketahui memiliki sifat antibakteri dalam kandungan senyawa fitokimia nya seperti saponin, tannin, antrakuinon dan flavonoid. Tujuan: untuk melihat apakah ekstrak daun lidah buaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Metode: posttest only control group design. Uji efektivitas ekstrak daun Aloe vera dilaksanakan melalui metode difusi yang memanfaatkan konsentrasi 75%, 100% dan 125% dengan kontrol positif klindamisin dan kontrol negatif DMSO dengan lima kali pengulangan terhadap setiap perlakuan. Diameter zona hambat yang terbentuk selanjutnya akan dihitung dengan jangka sorong. Hasil: zona hambat lidah buaya konsentrasi 75%, 100% dan 125% terhadap pertumbuhan P. acnes, masing-masing sebesar 9,5 mm, 10,5 mm dan 12,2 mm dimana konsentrasi 100% dan 125% memiliki daya efek antibakteri yang lemah terhadap P. acnes sedangkan konsentrasi 75% tidak memiliki efek antibakteri. Kesimpulan: ekstrak Aloe vera pada konsentrasi 100% dan 125% memiliki daya efek antibakteri yang lemah terhadap P. acnes sedangkan konsentrasi 75% tidak mempunyai efek antibakteri atau tidak mempunyai sifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) terhadap P. acnes.
{"title":"Uji Efektivitas Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes Secara In Vitro","authors":"Aqilla Lutfiah, Wizar Putri Mellaratna, Mohammad Mimbar Topik","doi":"10.31850/makes.v6i2.2175","DOIUrl":"https://doi.org/10.31850/makes.v6i2.2175","url":null,"abstract":"Propionibacterium acnes termasuk bakteri gram positif dimana berperan penting dalam patogenesis akne vulgaris yang mengenai hampir 80%-100% populasi. Pendahuluan: antibiotik berperan dalam pengobatan akne vulgaris dengan target P. acnes oleh karena kemampuan bakterisidal dan bakteriostatiknya. Adanya kejadian resistensi dan penurunan persentase kepekaan antibiotik terhadap P. acnes menunjukkan perlu adanya suatu pengobatan alternatif melalui pemanfaatan bahan alami. Lidah buaya diketahui memiliki sifat antibakteri dalam kandungan senyawa fitokimia nya seperti saponin, tannin, antrakuinon dan flavonoid. Tujuan: untuk melihat apakah ekstrak daun lidah buaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Metode: posttest only control group design. Uji efektivitas ekstrak daun Aloe vera dilaksanakan melalui metode difusi yang memanfaatkan konsentrasi 75%, 100% dan 125% dengan kontrol positif klindamisin dan kontrol negatif DMSO dengan lima kali pengulangan terhadap setiap perlakuan. Diameter zona hambat yang terbentuk selanjutnya akan dihitung dengan jangka sorong. Hasil: zona hambat lidah buaya konsentrasi 75%, 100% dan 125% terhadap pertumbuhan P. acnes, masing-masing sebesar 9,5 mm, 10,5 mm dan 12,2 mm dimana konsentrasi 100% dan 125% memiliki daya efek antibakteri yang lemah terhadap P. acnes sedangkan konsentrasi 75% tidak memiliki efek antibakteri. Kesimpulan: ekstrak Aloe vera pada konsentrasi 100% dan 125% memiliki daya efek antibakteri yang lemah terhadap P. acnes sedangkan konsentrasi 75% tidak mempunyai efek antibakteri atau tidak mempunyai sifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) terhadap P. acnes.","PeriodicalId":439563,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan","volume":"130 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127436173","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-06DOI: 10.31850/makes.v6i2.2171
Hezelyn Aldelina, Juwita Sahputri, Vera Novalia
Air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup. Terjadinya peningkatan penduduk juga menyebabkan jumlah usaha depot air minum isi ulang (DAMIU) meningkat karena masyarakat lebih mencari air untuk diminum dengan harga terjangkau. Standar higiene dan sanitasi harus dipenuhi di setiap depot air minum (DAM) baik dari kriteria tempat, kriteria peralatan, dan kriteria penjamah, serta kriteria air baku dan air minum sehingga aman dari patogen seperti Escherichia coli. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara higiene sanitasi depot air minum dengan keberadaan Escherichia coli di Kota Lhokseumawe. Jenis penelitian ini menggunakan survei bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional dan metode simple random sampling dengan besar sampel 56. Data higiene sanitasi diperoleh melalui kuisioner dan gambaran cemaran Escherichia coli diukur dengan metode MPN. Hasil penelitian ini menunjukkan 50 DAMIU tidak memenuhi persyaratan higiene sanitasi dan 6 DAMIU memenuhi persyaratan higiene sanitasi serta tidak dijumpai cemaran Escherichia coli pada seluruh sampel DAMIU. Hubungan higiene sanitasi depot air minum dengan keberadaan Escherichia coli tidak dapat ditentukan karena nilai uji MPN Escherichia coli yang konstan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu higiene sanitasi depot air minum isi ulang di Kota Lhokseumawe masih banyak yang tidak memenuhi persyaratan dan tidak ditemukan adanya cemaran Escherichia coli pada air minum isi ulang serta hubungan antara higiene sanitasi depot air minum dengan keberadaan Escherichia coli pada air minum isi ulang tidak dapat ditentukan.
{"title":"Hubungan Higiene Sanitasi Depot Air Minum dengan Keberadaan Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang di Kota Lhokseumawe","authors":"Hezelyn Aldelina, Juwita Sahputri, Vera Novalia","doi":"10.31850/makes.v6i2.2171","DOIUrl":"https://doi.org/10.31850/makes.v6i2.2171","url":null,"abstract":"Air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup. Terjadinya peningkatan penduduk juga menyebabkan jumlah usaha depot air minum isi ulang (DAMIU) meningkat karena masyarakat lebih mencari air untuk diminum dengan harga terjangkau. Standar higiene dan sanitasi harus dipenuhi di setiap depot air minum (DAM) baik dari kriteria tempat, kriteria peralatan, dan kriteria penjamah, serta kriteria air baku dan air minum sehingga aman dari patogen seperti Escherichia coli. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara higiene sanitasi depot air minum dengan keberadaan Escherichia coli di Kota Lhokseumawe. Jenis penelitian ini menggunakan survei bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional dan metode simple random sampling dengan besar sampel 56. Data higiene sanitasi diperoleh melalui kuisioner dan gambaran cemaran Escherichia coli diukur dengan metode MPN. Hasil penelitian ini menunjukkan 50 DAMIU tidak memenuhi persyaratan higiene sanitasi dan 6 DAMIU memenuhi persyaratan higiene sanitasi serta tidak dijumpai cemaran Escherichia coli pada seluruh sampel DAMIU. Hubungan higiene sanitasi depot air minum dengan keberadaan Escherichia coli tidak dapat ditentukan karena nilai uji MPN Escherichia coli yang konstan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu higiene sanitasi depot air minum isi ulang di Kota Lhokseumawe masih banyak yang tidak memenuhi persyaratan dan tidak ditemukan adanya cemaran Escherichia coli pada air minum isi ulang serta hubungan antara higiene sanitasi depot air minum dengan keberadaan Escherichia coli pada air minum isi ulang tidak dapat ditentukan.","PeriodicalId":439563,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122449307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kasus penyalahgunaan NAPZA pada remaja terus meningkat sehingga menimbulkan banyak dampak negatif yang akan penurunan produktivitas remaja. Meningkatnya kasus tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor lingkungan terdekat, salah satunya yaitu lingkungan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara kualitas fungsi afektif keluarga dengan perilaku penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan desain penelitian Cross Sectional. Sampel yang diambil berjumlah 315 responden dengan teknik Simple Random Sampling. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa sebanyak 145 orang memiliki kualitas fungsi afektif keluarga yang baik, sedangkan sebanyak 170 orang memiliki kualitas fungsi afektif keluarga yang kurang baik. Uji statistik menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai (ρ=0,010) dengan (α=0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara kualitas fungsi afektif keluarga dengan perilaku berisiko penggunaan NAPZA pada remaja di Kecamatan Limo, Kota Depok.
{"title":"Hubungan Kualitas Fungsi Afektif Keluarga Terhadap Faktor Risiko Penyalahgunaan Napza Pada Remaja","authors":"Yuri Nurdiantami, Jahira Fajri Madani, Kazhima Alma Azzahra, Ummi Rahma, Zafira Salsabila","doi":"10.31850/makes.v6i2.1652","DOIUrl":"https://doi.org/10.31850/makes.v6i2.1652","url":null,"abstract":"Kasus penyalahgunaan NAPZA pada remaja terus meningkat sehingga menimbulkan banyak dampak negatif yang akan penurunan produktivitas remaja. Meningkatnya kasus tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor lingkungan terdekat, salah satunya yaitu lingkungan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara kualitas fungsi afektif keluarga dengan perilaku penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan desain penelitian Cross Sectional. Sampel yang diambil berjumlah 315 responden dengan teknik Simple Random Sampling. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa sebanyak 145 orang memiliki kualitas fungsi afektif keluarga yang baik, sedangkan sebanyak 170 orang memiliki kualitas fungsi afektif keluarga yang kurang baik. Uji statistik menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai (ρ=0,010) dengan (α=0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara kualitas fungsi afektif keluarga dengan perilaku berisiko penggunaan NAPZA pada remaja di Kecamatan Limo, Kota Depok.","PeriodicalId":439563,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114230390","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}