{"title":"MITIGASI KEBENCANAAN PADA SITUS MASJID RAYA SULTAN RIAU DALAM PELESTARIANNYA","authors":"Theodorus Theodorus","doi":"10.24164/prosiding.v4i1.29","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bencana alam dapat mengancam tinggalan arkeologis di Indonesia seperti Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini dijadikan salah satu destinasi pariwisata dengan konsep wisata religi, namun saat ini belum ada mitigasi bencana yang maksimal untuk menjaga keselamatan bangunan cagar budaya Masjid Raya Sultan Riau. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui literatur dan jurnal yang ada serta teknik pengumpulan data observasi lapangan Masjid Raya Sultan Riau. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu analisis kualitatif dan analisis SWOT. Analisis SWOT menghasilkan beberapa poin penting sebagai upaya mitigasi, yaitu membangun bangunan atau struktur pengamanan di sekitar Pulau Penyengat seperti membangun bangunan penahan ombak, penyediaan pemadam api, serta zonasi. Zonasi pada cagar budaya Masjid Raya Sultan Riau masih tergabung dengan cagar budaya lainnya di Pulau Penyengat sehingga Masjid Raya Sultan Riau perlu melakukan pengembangan mitigasi bencana terutama untuk pelestarian warisan budaya, lingkungan, dan industri pariwisata","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"360 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.29","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Bencana alam dapat mengancam tinggalan arkeologis di Indonesia seperti Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini dijadikan salah satu destinasi pariwisata dengan konsep wisata religi, namun saat ini belum ada mitigasi bencana yang maksimal untuk menjaga keselamatan bangunan cagar budaya Masjid Raya Sultan Riau. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui literatur dan jurnal yang ada serta teknik pengumpulan data observasi lapangan Masjid Raya Sultan Riau. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu analisis kualitatif dan analisis SWOT. Analisis SWOT menghasilkan beberapa poin penting sebagai upaya mitigasi, yaitu membangun bangunan atau struktur pengamanan di sekitar Pulau Penyengat seperti membangun bangunan penahan ombak, penyediaan pemadam api, serta zonasi. Zonasi pada cagar budaya Masjid Raya Sultan Riau masih tergabung dengan cagar budaya lainnya di Pulau Penyengat sehingga Masjid Raya Sultan Riau perlu melakukan pengembangan mitigasi bencana terutama untuk pelestarian warisan budaya, lingkungan, dan industri pariwisata