{"title":"Pola konsumsi minuman bergula terhadap obesitas","authors":"Lysandro Tommy Lay, Alexander Halim Santoso","doi":"10.24912/tmj.v4i2.18176","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jumlah rata-rata minuman manis yang dikonsumsi ialah sekitar 100 liter per orang setiap tahunnya. Pola konsumsi minuman gula berlebih dapat mengakibatkan kejadian obesitas. Studi ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan pola konsumsi minuman bergula dengan timbulnya obesitas. Studi analitik ini menggunakan desain potong lintang yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan X wilayah Jakarta Barat pada bulan Januari hingga Maret 2020. Pengambilan 136 responden dengan teknik consecutive sampling. Data pola konsumsi minuman bergula didapatkan dengan kuesioner sedangkan status gizi dilakukan dengan data pengukuran tinggi badan dan berat badan. Data yang diperoleh dianalisis bivariat dengan uji statistik chi-square dengan batas kemaknaan p<0,05. Berdasarkan pola konsumsi minuman bergula, didapatkan 57 (41,9%) responden mengonsumsi minuman bergula dalam jumlah lebih dan 79 (58,1%) responden dengan pola cukup. Sebanyak 43 (75,4%) responden yang mengonsumsi minuman gula berlebih mengalami obesitas, sedangkan 40 (50,6%) responden yang mengonsumsi cukup minuman bergula memiliki status gizi normal. Hasil studi didaptkan hubungan bermakna antara pola konsumsi minuman bergula terhadap kejadian obesitas (p 0,002) dengan nilai PRR 3,15. Hasil ini menunjukkan bahwa konsumsi minuman bergula dalam jumlah berlebih merupakan risiko terjadinya obesitas.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.18176","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Jumlah rata-rata minuman manis yang dikonsumsi ialah sekitar 100 liter per orang setiap tahunnya. Pola konsumsi minuman gula berlebih dapat mengakibatkan kejadian obesitas. Studi ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan pola konsumsi minuman bergula dengan timbulnya obesitas. Studi analitik ini menggunakan desain potong lintang yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan X wilayah Jakarta Barat pada bulan Januari hingga Maret 2020. Pengambilan 136 responden dengan teknik consecutive sampling. Data pola konsumsi minuman bergula didapatkan dengan kuesioner sedangkan status gizi dilakukan dengan data pengukuran tinggi badan dan berat badan. Data yang diperoleh dianalisis bivariat dengan uji statistik chi-square dengan batas kemaknaan p<0,05. Berdasarkan pola konsumsi minuman bergula, didapatkan 57 (41,9%) responden mengonsumsi minuman bergula dalam jumlah lebih dan 79 (58,1%) responden dengan pola cukup. Sebanyak 43 (75,4%) responden yang mengonsumsi minuman gula berlebih mengalami obesitas, sedangkan 40 (50,6%) responden yang mengonsumsi cukup minuman bergula memiliki status gizi normal. Hasil studi didaptkan hubungan bermakna antara pola konsumsi minuman bergula terhadap kejadian obesitas (p 0,002) dengan nilai PRR 3,15. Hasil ini menunjukkan bahwa konsumsi minuman bergula dalam jumlah berlebih merupakan risiko terjadinya obesitas.