{"title":"Perbandingan derajat gambaran CT-scan paru dengan derajat klinis pasien Covid-19","authors":"Michelle Yo, Ingrid Widjaya","doi":"10.24912/tmj.v4i2.18316","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Coronavirus disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan menyerang sistem pernafasan. Sampai hari ini, Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO). Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui derajat gambaran CT-scan paru dibandingkan derajat klinis pasien Covid-19. Studi ini merupakan studi analitik dengan metode potong lintang yang dilakukan selama bulan Januari-Mei 2021. Pengambilan sampel secara consecutive sampling dengan kriteria inklusi meliputi pasien terkonfirmasi Covid-19, memiliki CT-scan paru dan data rekam medis yang lengkap. Data berupa temuan ground glass opacity, bronkiektasis, konsolidasi, atau crazy paving pada CT-scan serta keadaan klinis pasien diperoleh dari data rekam medis. Variabel derajat CT-scan paru dikelompokkan berdasarkan persentase keterlibatan paru, sedangkan pengelompokkan derajat klinis berdasarkan klasifikasi WHO. Pada studi ini didapatkan 17 orang dengan hasil RT-PCR positif Covid-19 dengan rentang usia 17-69 tahun. Pola yang paling sering ditemukan pada pasien adalah pola ground glass opacity yaitu pada 16 pasien (94,1%). Berdasarkan persentase keterlibatan paru, paling banyak memiliki 5-25% (normal-moderate), yaitu sebanyak 8 pasien (47,0%) diikuti 4 pasien (23,5%) dengan 51-75% keterlibatan paru (severe). Berdasarkan derajat klinis, 10 dari 17 pasien (58,8%) memiliki gejala ringan, 5 pasien (29,4%) memiliki gejala sedang, dan hanya 2 pasien memiki gejala berat. Berdasarkan uji analisis bivariat didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara derajat klinis dengan keterlibatan kerusakan paru melalui pemeriksaan CT-scan paru (p-value 0.001).","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.18316","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Coronavirus disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan menyerang sistem pernafasan. Sampai hari ini, Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO). Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui derajat gambaran CT-scan paru dibandingkan derajat klinis pasien Covid-19. Studi ini merupakan studi analitik dengan metode potong lintang yang dilakukan selama bulan Januari-Mei 2021. Pengambilan sampel secara consecutive sampling dengan kriteria inklusi meliputi pasien terkonfirmasi Covid-19, memiliki CT-scan paru dan data rekam medis yang lengkap. Data berupa temuan ground glass opacity, bronkiektasis, konsolidasi, atau crazy paving pada CT-scan serta keadaan klinis pasien diperoleh dari data rekam medis. Variabel derajat CT-scan paru dikelompokkan berdasarkan persentase keterlibatan paru, sedangkan pengelompokkan derajat klinis berdasarkan klasifikasi WHO. Pada studi ini didapatkan 17 orang dengan hasil RT-PCR positif Covid-19 dengan rentang usia 17-69 tahun. Pola yang paling sering ditemukan pada pasien adalah pola ground glass opacity yaitu pada 16 pasien (94,1%). Berdasarkan persentase keterlibatan paru, paling banyak memiliki 5-25% (normal-moderate), yaitu sebanyak 8 pasien (47,0%) diikuti 4 pasien (23,5%) dengan 51-75% keterlibatan paru (severe). Berdasarkan derajat klinis, 10 dari 17 pasien (58,8%) memiliki gejala ringan, 5 pasien (29,4%) memiliki gejala sedang, dan hanya 2 pasien memiki gejala berat. Berdasarkan uji analisis bivariat didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara derajat klinis dengan keterlibatan kerusakan paru melalui pemeriksaan CT-scan paru (p-value 0.001).