Kajian Kritis Eksistensialisme pada Kaidah Penafsiran Salaf dalam Kitab Qawāid At-Tafsir Jam’an Wa Dirāsatan

Hilyati Aulia -
{"title":"Kajian Kritis Eksistensialisme pada Kaidah Penafsiran Salaf dalam Kitab Qawāid At-Tafsir Jam’an Wa Dirāsatan","authors":"Hilyati Aulia -","doi":"10.28918/isjoust.v6i1.7049","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kaidah tafsir tidak dapat dipisahkan dari tafsir al-Quran. Tafsir al-Quran selalu berhubungan dengan konteks yang menaungi sebuah masyarakat. Kaidah tafsir mempunyai urgensi wajib dipelajari agar seorang mufassir tidak jatuh pada kesalahan dalam penafsiran. tetapi seringkali terdapat kaidah-kaidah yang mendapatkan klaim secara sepihak bahwa pendapat ulama salaf wajib diikuti tanpa membaca keterangan kaidah itu lebih lanjut. Klaim sepihak ini dan pengetahuan yang hanya sekilas dan sifatnya terbatas kulit saja yang kemudian membuat hasil tafsir terperangkap dalam absolutisme. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui semangat eksistensialisme menurut Nietzche dan bagaimana kandungan eksistensialisme pada kaidah penafsiran salaf dalam kitab Qawaid at-Tafsir Jam’an wa Dirasatan. Artikel ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan library research dengan menggunakan teori Eksistensialisme Nietzche. Subjek dari penelitian ini adalah kaidah-kaidah penafsiran salaf dalam kitab Qawaid at-Tafsir Jam’an wa Dirasatan. Data akan dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi dan data akan diolah menggunakan systematic literature review. Hasil dari penelitian ini adalah Ketiga kaidah penafsiran salaf dalam Kitab Qawaid at-Tafsir Jam’an wa Dirasatan secara tersirat mengindikasikan adanya semangat eksistensialisme. Semangat eksistensialisme meliputi dua hal yaitu menolak absolutisme dan membangkitkan kreatifitas berfikir secara mendalam. Kritik yang dilakukan oleh penulis adalah kritik yang bersifat membangun (konstruktif).","PeriodicalId":318871,"journal":{"name":"Islamic Studies Journal for Social Transformation","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Islamic Studies Journal for Social Transformation","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.28918/isjoust.v6i1.7049","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kaidah tafsir tidak dapat dipisahkan dari tafsir al-Quran. Tafsir al-Quran selalu berhubungan dengan konteks yang menaungi sebuah masyarakat. Kaidah tafsir mempunyai urgensi wajib dipelajari agar seorang mufassir tidak jatuh pada kesalahan dalam penafsiran. tetapi seringkali terdapat kaidah-kaidah yang mendapatkan klaim secara sepihak bahwa pendapat ulama salaf wajib diikuti tanpa membaca keterangan kaidah itu lebih lanjut. Klaim sepihak ini dan pengetahuan yang hanya sekilas dan sifatnya terbatas kulit saja yang kemudian membuat hasil tafsir terperangkap dalam absolutisme. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui semangat eksistensialisme menurut Nietzche dan bagaimana kandungan eksistensialisme pada kaidah penafsiran salaf dalam kitab Qawaid at-Tafsir Jam’an wa Dirasatan. Artikel ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan library research dengan menggunakan teori Eksistensialisme Nietzche. Subjek dari penelitian ini adalah kaidah-kaidah penafsiran salaf dalam kitab Qawaid at-Tafsir Jam’an wa Dirasatan. Data akan dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi dan data akan diolah menggunakan systematic literature review. Hasil dari penelitian ini adalah Ketiga kaidah penafsiran salaf dalam Kitab Qawaid at-Tafsir Jam’an wa Dirasatan secara tersirat mengindikasikan adanya semangat eksistensialisme. Semangat eksistensialisme meliputi dua hal yaitu menolak absolutisme dan membangkitkan kreatifitas berfikir secara mendalam. Kritik yang dilakukan oleh penulis adalah kritik yang bersifat membangun (konstruktif).
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
书上的批判性研究存在主义的解释准则Salaf Qaw 'an Wa Dirāāid At-Tafsir小时撒旦
《塔夫瑟法典》与《可兰经》的《塔夫瑟法典》是分不开的。对可兰经的解释总是涉及到对一个社会的禁锢。《塔夫瑟法典》有义务研究,以防止mufassir落入解释错误之手。但通常有这样的规定,即萨拉夫学者的意见是有义务遵守的,而不需要阅读进一步的法典。这种单方面的主张和肤浅的知识使解释陷入绝对的困境。本文旨在探讨尼采对存在主义精神的研究,以及存在主义在《萨拉菲德解释法》中是如何体现的。这篇文章包括利用图书馆研究方法与尼采存在主义理论进行的定性研究。这项研究的主题是Qawaid at-Tafsir的解释准则。数据将使用文献技术收集,数据将使用系统识字法审查进行处理。这项研究的结果是Qawaid at-Tafsir的三种解释准则,暗示着存在主义的精神。存在主义的精神包括两件事:拒绝绝对主义和激发深思熟虑的创造力。作者的批评是建设性的批评。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Islamization of Science from a Historical-Philosophical Perspective Data-informed Teacher Training in Islamic Schools to Impact Effective Professional Development The Indonesian Government’s Incapable Reliance on Private Islamic School Owners in Upholding The Nation’s Principles Kajian Kritis Eksistensialisme pada Kaidah Penafsiran Salaf dalam Kitab Qawāid At-Tafsir Jam’an Wa Dirāsatan Psychoedu-Fitrah to Prevent Deviations of Santri's Sexual Orientation
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1