Parluhutan Manurung, J. Manurung, Hari Pramujo, R. Prawira
{"title":"KEMANDIRIAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN RECEIVER GNSS UNTUK MOBILE CORS BERBASIS CLOUD SERVER","authors":"Parluhutan Manurung, J. Manurung, Hari Pramujo, R. Prawira","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.1070","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Distribusi Jaringan Continuously Operating Reference Station (CORS) Indonesia yang ada saat ini dapat dikatakan relatif masih jauh dari cukup untuk melayani penentuan posisi berketelian sub-desimeter dengan Teknik Real Time Kinematic (RTK) di seluruh Indonesia terutama oleh faktor jarak antar stasiun baru mencapai sekitar 500 km dari ideal sekitar 50 km. Upaya untuk mengisi gap ketersedian layanan CORS di berbagai di perkotaan, urban dan termasuk pedesaan yang sudah terjangkau akses internet of things (IOT) seperti GPRS, maka dibutuhkan inovasi teknologi pengembangan geodetic receiver GNSS CORS dengan kandungan lokal yang memadai. Kemandirian teknologi ini ditujukan untuk mengembangkan receiver CORS yang handal, baik dari aspek teknis seperti akurat, mudah dioperasikan, dan sukses keberadaan data minimal 98% per tahun, maupun dari aspek ekonomi terutama harganya lebih terjangkau dari receiver \n impor. Inisatif pengembangan ini dimulai dengan menggunakan Tersus OEM GNSS board series BX305 dan integrasi OEM board in dengan mini PC. Pengembangan yang telah dilakukan meliputi aspek berikut yaitu: i) Disain electron ic cir c uit dan perangkat untuk catu daya, ii) Kustomisasi receiver c o m m a n d s e t tin g , iii) Penambahan GSM/GPRS modem dan internet protocol untuk komunikasi data streaming ke cloud server , iv) instalasi software SNIP pada cloud server untuk layanan koreksi CORS, dan v) menguji performa dari NTRIP client pada receiver rover . Hasil uji lapangan di Kampus UI Depok dan kegiatan pengukuran bidang tanah dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Bandung Barat, Padang dan Tangerang menunjukkan durasi waktu yang lebih cepat untuk mendapatkan solusi fixed ambiguites . Hasil menunjukkan bahwa waktu untuk mendapatkan fixed ambiguities RTK CORS di mana jarak rover dengan base station yang lebih rapat sekitar radius 10 km dapat mencapai sekitar 5-7 detik. Waktu lebih lama dibutuhkan untuk mendapatkan solusi fixed pada radius 10-20 km dan kenyataannya jauh lebih lama dan lebih sering tidak berhasil apabila rover berada pada radius diatas 20 km. Kajian lebih lanjut masih diperlukan untuk mendapatkan ketahanan receiver dari sisi mean time between failure (MTBF) dan kestabilan aplikasi pada cloud server untuk layanan koreksi RTK CORS.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"107 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.1070","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Distribusi Jaringan Continuously Operating Reference Station (CORS) Indonesia yang ada saat ini dapat dikatakan relatif masih jauh dari cukup untuk melayani penentuan posisi berketelian sub-desimeter dengan Teknik Real Time Kinematic (RTK) di seluruh Indonesia terutama oleh faktor jarak antar stasiun baru mencapai sekitar 500 km dari ideal sekitar 50 km. Upaya untuk mengisi gap ketersedian layanan CORS di berbagai di perkotaan, urban dan termasuk pedesaan yang sudah terjangkau akses internet of things (IOT) seperti GPRS, maka dibutuhkan inovasi teknologi pengembangan geodetic receiver GNSS CORS dengan kandungan lokal yang memadai. Kemandirian teknologi ini ditujukan untuk mengembangkan receiver CORS yang handal, baik dari aspek teknis seperti akurat, mudah dioperasikan, dan sukses keberadaan data minimal 98% per tahun, maupun dari aspek ekonomi terutama harganya lebih terjangkau dari receiver
impor. Inisatif pengembangan ini dimulai dengan menggunakan Tersus OEM GNSS board series BX305 dan integrasi OEM board in dengan mini PC. Pengembangan yang telah dilakukan meliputi aspek berikut yaitu: i) Disain electron ic cir c uit dan perangkat untuk catu daya, ii) Kustomisasi receiver c o m m a n d s e t tin g , iii) Penambahan GSM/GPRS modem dan internet protocol untuk komunikasi data streaming ke cloud server , iv) instalasi software SNIP pada cloud server untuk layanan koreksi CORS, dan v) menguji performa dari NTRIP client pada receiver rover . Hasil uji lapangan di Kampus UI Depok dan kegiatan pengukuran bidang tanah dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Bandung Barat, Padang dan Tangerang menunjukkan durasi waktu yang lebih cepat untuk mendapatkan solusi fixed ambiguites . Hasil menunjukkan bahwa waktu untuk mendapatkan fixed ambiguities RTK CORS di mana jarak rover dengan base station yang lebih rapat sekitar radius 10 km dapat mencapai sekitar 5-7 detik. Waktu lebih lama dibutuhkan untuk mendapatkan solusi fixed pada radius 10-20 km dan kenyataannya jauh lebih lama dan lebih sering tidak berhasil apabila rover berada pada radius diatas 20 km. Kajian lebih lanjut masih diperlukan untuk mendapatkan ketahanan receiver dari sisi mean time between failure (MTBF) dan kestabilan aplikasi pada cloud server untuk layanan koreksi RTK CORS.
目前存在的连续操作参考站(CORS)网络的分布距离相对较远,不足以确定在印尼各地使用实时动能技术(RTK)的亚速电位(RTK),主要是因为新站之间的距离距离理想约500公里(300英里)。为了填补城市、城市和包括GPRS等已经负担得起的村庄的服务缺口,需要开发具有足够本地功能的GNSS接收器的地理开发技术。这种技术的目的是开发可靠的接收器,无论是技术方面的,如准确、可操作和成功的数据每年至少98%,以及经济方面的成本尤其低于进口接收器。开发的初始化始于机头OEM OEM意外机头级数BX305和OEM board集成PC。发展所做的包括以下方面:i)西洛c uit ic设计电子设备的电源,ii)定制接收器c o m m a - n - d s e t tin g, iii)增补GSM / GPRS调制解调器和互联网协议来流进云服务器数据通信,iv)剪云服务器的软件安装服务纠正CORS, v)性能测试接收器NTRIP客户的漫游者。UI Depok校园的实地测试和万隆west系统地注册项目(ptsd)的土壤测量活动的结果显示,巴东和Tangerang在获得解决矛盾矛盾的解决方案方面的时间要快得多。结果表明,有时间确定RTK CORS的不确定性,即漫游者与基站在10公里半径内的距离可以达到5-7秒。在半径为10-20公里的范围内,需要更长的时间来修复,而且在罗孚的半径超过20公里的情况下,实际时间要长得多,而且往往不会成功。需要进一步的研究,才能从失败之间的平均时间角度(MTBF)和RTK CORS校对服务服务器上的应用程序的稳定性中获得接收器的恢复力。