Khairul Umami, S. A. Harahap, M. L. Syamsudin, S. Sunarto
{"title":"APLIKASI CITRA LANDSAT DALAM ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI (Studi Kasus di Pesisir Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah)","authors":"Khairul Umami, S. A. Harahap, M. L. Syamsudin, S. Sunarto","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.1058","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pantai merupakan daerah yang sangat dinamis untuk berubah seiring bertambahnya waktu. Salah satu perubahan yang terjadi di daerah pantai yaitu perubahan pada garis pantai. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat perubahan garis pantai di pesisir Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak dari hasil overlay citra satelit Landsat. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai rujukan penelitian selanjutnya, serta sebagai informasi untuk instansi-instansi terkait dan pemerintah agar dapat memperhatikan kondisi keseimbangan fisik pantai di Pesisir Sayung. Penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari citra Landsat 7 dan 8 dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 2006 sampai 2016. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan menjelaskan masalah yang terjadi pada lokasi penelitian dengan pendekatan pemodelan dan sistematis. Metode analisis perubahan garis pantai dilakukan dalam program Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dengan pendekatan statistik End Point Rate (EPR) dan Net Shorline Movement (NSM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan garis pantai di pesisir Sayung didominasi dengan kejadian abrasi yang sangat tinggi dengan luasan abrasi bernilai 116,48 hektar. Abrasi maksimum terjadi di Desa Timbulsloko, Abrasi minimum terjadi di Desa Sriwulan, Akresi maksimum terjadi di Desa Sriwulan, dan Akresi minimum terjadi di Desa Bedono.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.1058","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Pantai merupakan daerah yang sangat dinamis untuk berubah seiring bertambahnya waktu. Salah satu perubahan yang terjadi di daerah pantai yaitu perubahan pada garis pantai. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat perubahan garis pantai di pesisir Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak dari hasil overlay citra satelit Landsat. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai rujukan penelitian selanjutnya, serta sebagai informasi untuk instansi-instansi terkait dan pemerintah agar dapat memperhatikan kondisi keseimbangan fisik pantai di Pesisir Sayung. Penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari citra Landsat 7 dan 8 dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 2006 sampai 2016. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan menjelaskan masalah yang terjadi pada lokasi penelitian dengan pendekatan pemodelan dan sistematis. Metode analisis perubahan garis pantai dilakukan dalam program Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dengan pendekatan statistik End Point Rate (EPR) dan Net Shorline Movement (NSM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan garis pantai di pesisir Sayung didominasi dengan kejadian abrasi yang sangat tinggi dengan luasan abrasi bernilai 116,48 hektar. Abrasi maksimum terjadi di Desa Timbulsloko, Abrasi minimum terjadi di Desa Sriwulan, Akresi maksimum terjadi di Desa Sriwulan, dan Akresi minimum terjadi di Desa Bedono.
海滩是一个充满活力的地区,随着时间的推移而变化。沿海地区发生的变化之一是海岸线上的变化。这项研究的目的是确定陆地卫星覆盖覆盖面积Demak地区沿海海岸线变化的速度。本研究本应作为进一步研究的参考资料,以及有关机构和政府提供的信息,以确保Sayung沿海海滩的物理平衡。该研究采用了从2006年到2016年10年内首次发布的陆地卫星图像7和8的数据。一种描述性的方法,通过系统的建模方法来描述研究地点的问题。数字短线分析系统(DSAS)项目采用End Point Rate (EPR)和网络短线运动(NSM)的方法进行了海岸线变化分析。研究结果表明,沿海海岸线变化Sayung主导与把磨损值很高的创世纪磨损116.48公顷。最大磨刀石发生在庆木斯洛科村,最低磨刀石发生在Sriwulan村,最低磨刀石发生在Sriwulan村,最小磨刀石发生在Bedono村。