Inisiatif Lokal dalam Pengembangan Pariwisata dan Perlindungan Kelestarian Hutan Kalibiru Kalurahan Hargowilis Kapanewon Kokap Kabupaten Kulon Progo DIY
{"title":"Inisiatif Lokal dalam Pengembangan Pariwisata dan Perlindungan Kelestarian Hutan Kalibiru Kalurahan Hargowilis Kapanewon Kokap Kabupaten Kulon Progo DIY","authors":"V. S. Herindrasti, Endro Winarno, Gunawan Prawiro","doi":"10.24853/independen.3.2.49-62","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kajian ini ingin menggambarkan inisiatif masyarakat lokal Kali Biru, di wilayah Kalurahan Hargowilis Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Indonesia dalam melakukan afirmasi ke arah peningkatan kesejahteraan sosial mereka melalui upaya pendayagunaan potensi hutan sebagai sumber mata pencaharian utama, tanpa mengesampingkan pemenuhan prinsip-prinsip kelestarian hutan. Pendayagunaan potensi yang dilakukan antara lain melalui pengembangan kelompok tani, pembelajaran usaha pariwisata, pengembangan berbagai unit usaha menggunakan tata kelola manajemen profesional dan komersial, telah menyumbang bagi pencapaian pembangunan berkelanjutan yang secara nasional, regional dan global digaungkan khususnya dalam bentuk desa wisata lestari. Melalui suatu perjuangan dan dinamika yang luar biasa masyarakat Kalibiru mampu menemukan dan mempertahankan jati diri dalam relasinya dengan alam dan menemukan suatu formulasi pembangunan pariwisata berkelanjutan masyarakat Asia Pasifik dalam bentuk filosofi lokal: pelestarian hutan, penciptaan lapangan kerja dan pasar. Studi menemukan bahwa inisiatif dari para pionir Kalibiru melalui usaha pencarian terus menerus telah menemukan jalan bagi terbentuknya suatu model pengembangan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan melalui sinergi dengan aktor eksternal yang berfungsi sebagai pendamping melalui lembaga swadaya masyarakat, pemerintah daerah melalui beragam pelayanan sektoralnya serta dukungan masyarakat lokal melalui komunitas petani dan kelompok usaha lokal. Berbagai aktor tersebut merupakan pendorong dan pengembang inisiatif skala kecil menuju implementasi yang lebih besar.","PeriodicalId":131166,"journal":{"name":"INDEPENDEN: Jurnal Politik Indonesia dan Global","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"INDEPENDEN: Jurnal Politik Indonesia dan Global","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24853/independen.3.2.49-62","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kajian ini ingin menggambarkan inisiatif masyarakat lokal Kali Biru, di wilayah Kalurahan Hargowilis Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Indonesia dalam melakukan afirmasi ke arah peningkatan kesejahteraan sosial mereka melalui upaya pendayagunaan potensi hutan sebagai sumber mata pencaharian utama, tanpa mengesampingkan pemenuhan prinsip-prinsip kelestarian hutan. Pendayagunaan potensi yang dilakukan antara lain melalui pengembangan kelompok tani, pembelajaran usaha pariwisata, pengembangan berbagai unit usaha menggunakan tata kelola manajemen profesional dan komersial, telah menyumbang bagi pencapaian pembangunan berkelanjutan yang secara nasional, regional dan global digaungkan khususnya dalam bentuk desa wisata lestari. Melalui suatu perjuangan dan dinamika yang luar biasa masyarakat Kalibiru mampu menemukan dan mempertahankan jati diri dalam relasinya dengan alam dan menemukan suatu formulasi pembangunan pariwisata berkelanjutan masyarakat Asia Pasifik dalam bentuk filosofi lokal: pelestarian hutan, penciptaan lapangan kerja dan pasar. Studi menemukan bahwa inisiatif dari para pionir Kalibiru melalui usaha pencarian terus menerus telah menemukan jalan bagi terbentuknya suatu model pengembangan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan melalui sinergi dengan aktor eksternal yang berfungsi sebagai pendamping melalui lembaga swadaya masyarakat, pemerintah daerah melalui beragam pelayanan sektoralnya serta dukungan masyarakat lokal melalui komunitas petani dan kelompok usaha lokal. Berbagai aktor tersebut merupakan pendorong dan pengembang inisiatif skala kecil menuju implementasi yang lebih besar.