Darynaufal Mulyaman, Yonathan Manulang, William Sulistyo Wibowo, Jason Rafael Setia Djaya, Yesi Riana Yusnita Sari
{"title":"Diplomasi Asia Timur Terhadap Vietnam dalam Kerangka ASEAN pada Kepemimpinan Xi, Lee-Park-Moon, dan Abe (2012-2020)","authors":"Darynaufal Mulyaman, Yonathan Manulang, William Sulistyo Wibowo, Jason Rafael Setia Djaya, Yesi Riana Yusnita Sari","doi":"10.24853/independen.4.2.73-88","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hubungan Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan dengan ASEAN selalu memiliki keunikan yang tersendiri. Berbeda dengan hubungan bilateral rumit yang lumrah terjadi di negara-negara Asia Timur, Asia Timur dan ASEAN cenderung terbebas dari masalah (kecuali masalah Laut China Selatan). Di antara 10 anggota ASEAN, Vietnam adalah salah satu negara yang berpotensi dalam hubungan Asia Timur dan ASEAN. Selaras dengan perubahan lanskap politik regional yang berasal dari dinamika global, ambiguitas komitmen AS terhadap Asia Tenggara, dan melemahnya kerangka kerja multilateral yang efektif untuk manajemen konflik di kawasan ini, dirasa perlu bagi ASEAN, terutama Vietnam dan Asia Timur untuk memperkuat strategi kemitraan mereka sebagai bentuk perlindungan terhadap sejumlah kekuatan ekonomi, keamanan, dan strategi pertahanan yang menjadi perhatian bersama. Makalah ini menganalisis bagaimana negara-negara Asia Timur membentuk suatu kemitraan strategi mereka dengan Vietnam dalam kebijakan luar negeri dan kemungkinan – kemungkinan untuk membangun hubungan di masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa ada peluang bagi Kemitraan Strategis Vietnam-Jepang untuk memanfaatkan potensi hubungan secara penuh dan melampaui situasi saat ini.","PeriodicalId":131166,"journal":{"name":"INDEPENDEN: Jurnal Politik Indonesia dan Global","volume":"91 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"INDEPENDEN: Jurnal Politik Indonesia dan Global","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24853/independen.4.2.73-88","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Hubungan Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan dengan ASEAN selalu memiliki keunikan yang tersendiri. Berbeda dengan hubungan bilateral rumit yang lumrah terjadi di negara-negara Asia Timur, Asia Timur dan ASEAN cenderung terbebas dari masalah (kecuali masalah Laut China Selatan). Di antara 10 anggota ASEAN, Vietnam adalah salah satu negara yang berpotensi dalam hubungan Asia Timur dan ASEAN. Selaras dengan perubahan lanskap politik regional yang berasal dari dinamika global, ambiguitas komitmen AS terhadap Asia Tenggara, dan melemahnya kerangka kerja multilateral yang efektif untuk manajemen konflik di kawasan ini, dirasa perlu bagi ASEAN, terutama Vietnam dan Asia Timur untuk memperkuat strategi kemitraan mereka sebagai bentuk perlindungan terhadap sejumlah kekuatan ekonomi, keamanan, dan strategi pertahanan yang menjadi perhatian bersama. Makalah ini menganalisis bagaimana negara-negara Asia Timur membentuk suatu kemitraan strategi mereka dengan Vietnam dalam kebijakan luar negeri dan kemungkinan – kemungkinan untuk membangun hubungan di masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa ada peluang bagi Kemitraan Strategis Vietnam-Jepang untuk memanfaatkan potensi hubungan secara penuh dan melampaui situasi saat ini.