{"title":"PERLINDUNGAN HUKUM KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DALAM PEMBERITAAN MEDIA ONLINE DI INDONESIA","authors":"Faizal adi Surya","doi":"10.33059/jhsk.v17i2.4914","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nSexual violence is a form of crime and a violation of human rights. Sexual violence causes psychological trauma that makes victims deeply suffer in a long term. However, the existence of news reports of sexual violence does not on the victim’s side. This article aims to find norms for legal protection in online media coverage. This argument is based on the fact that mass media coverage is not on the sexual violence victims' side.. This impartiality is indicated exposing the victim's name. Detailed news writing that makes readers visualize, and Victim Blamming occurs. Tribunnews as one of the leading online media in Indonesia is used as a research sample. The reason is that because this media often does click bait. The research method used is normative juridical. The results of the study show: First, Tribunnews coverage is not on the victim’s side. Second, protection for sexual violence victims is not found in the statutory norms. Third, protection for victims of sexual violence can be found in the Legal Products of the Press Council. Fourth, the Legal Products of the Press Council have weak applicable powers in law enforcement. \nKeyword : Legal Protection, Sexual Violence, Media Coverage \nAbstrak \nKekerasan seksual merupakan salah satu bentuk kejahatan dan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia. Kekerasan seksual menyebabkan trauma kejiwaan yang membuat korban tersiksa secara mendalam, berlapis, dan berjangka waktu lama. Namun, keberadaan pemberitaan kekerasan seksual tidak berpihak kepada korban. Artikel ini bertujuan mencari norma perlindungan hukum dalam pemberitaan di media online. Argumentasi ini didasari bahwa pemberitaan media massa tidak berpihak kepada korban kekerasan seksual. Ketidakberpihakan tersebut ditandai dengan adanya penulisan nama korban. Penulisan berita yang detail sehingga membuat pembaca berimajinasi, dan Victim Blamming. Tribunnews sebagai salah satu Media Online terdepan di Indonesia dijadikan sample penelitian. Hal ini dikarenakan media tersebut sering melakukan click bait. Metode penelitian yang digunakan adalah Yuridis Normatif. Hasil Penelitian menunjukan, Pertama, Pemberitaan Tribunnews tidak berpihak kepada korban. Kedua, Perlindungan terhadap korban kekerasan seksual tidak ditemukan dalam norma perundang undangan, Ketiga, Perlindungan terhadap korban kekerasan seksual bisa ditemukan dalam Produk Hukum Dewan Pers. Keempat, Produk Hukum Dewan Pers memliki kekuatan berlaku yang lemah dalam penegakkan hukum. \nKata kunci : Perlindungan Hukum, Kekerasan Seksual, Pemberitaan Media","PeriodicalId":448059,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Samudra Keadilan","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hukum Samudra Keadilan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33059/jhsk.v17i2.4914","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract
Sexual violence is a form of crime and a violation of human rights. Sexual violence causes psychological trauma that makes victims deeply suffer in a long term. However, the existence of news reports of sexual violence does not on the victim’s side. This article aims to find norms for legal protection in online media coverage. This argument is based on the fact that mass media coverage is not on the sexual violence victims' side.. This impartiality is indicated exposing the victim's name. Detailed news writing that makes readers visualize, and Victim Blamming occurs. Tribunnews as one of the leading online media in Indonesia is used as a research sample. The reason is that because this media often does click bait. The research method used is normative juridical. The results of the study show: First, Tribunnews coverage is not on the victim’s side. Second, protection for sexual violence victims is not found in the statutory norms. Third, protection for victims of sexual violence can be found in the Legal Products of the Press Council. Fourth, the Legal Products of the Press Council have weak applicable powers in law enforcement.
Keyword : Legal Protection, Sexual Violence, Media Coverage
Abstrak
Kekerasan seksual merupakan salah satu bentuk kejahatan dan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia. Kekerasan seksual menyebabkan trauma kejiwaan yang membuat korban tersiksa secara mendalam, berlapis, dan berjangka waktu lama. Namun, keberadaan pemberitaan kekerasan seksual tidak berpihak kepada korban. Artikel ini bertujuan mencari norma perlindungan hukum dalam pemberitaan di media online. Argumentasi ini didasari bahwa pemberitaan media massa tidak berpihak kepada korban kekerasan seksual. Ketidakberpihakan tersebut ditandai dengan adanya penulisan nama korban. Penulisan berita yang detail sehingga membuat pembaca berimajinasi, dan Victim Blamming. Tribunnews sebagai salah satu Media Online terdepan di Indonesia dijadikan sample penelitian. Hal ini dikarenakan media tersebut sering melakukan click bait. Metode penelitian yang digunakan adalah Yuridis Normatif. Hasil Penelitian menunjukan, Pertama, Pemberitaan Tribunnews tidak berpihak kepada korban. Kedua, Perlindungan terhadap korban kekerasan seksual tidak ditemukan dalam norma perundang undangan, Ketiga, Perlindungan terhadap korban kekerasan seksual bisa ditemukan dalam Produk Hukum Dewan Pers. Keempat, Produk Hukum Dewan Pers memliki kekuatan berlaku yang lemah dalam penegakkan hukum.
Kata kunci : Perlindungan Hukum, Kekerasan Seksual, Pemberitaan Media
性暴力是一种犯罪形式,是对人权的侵犯。性暴力会造成心理创伤,使受害者长期遭受深深的痛苦。然而,关于性暴力的新闻报道并不站在受害者这一边。本文旨在寻找网络媒体报道的法律保护规范。这个论点是基于这样一个事实,即大众媒体的报道并不站在性暴力受害者的一边。这种公正性体现在揭露受害者的名字上。详细的新闻写作,使读者形象化,并发生受害者指责。论坛新闻作为印度尼西亚主要的网络媒体之一,被用作研究样本。原因是因为这个媒体经常做点击诱饵。使用的研究方法是规范法学。研究结果表明:首先,《论坛报》的报道并不站在受害者一边。其次,法律规范中缺乏对性暴力受害者的保护。第三,对性暴力受害者的保护可以在新闻理事会的法律产品中找到。第四,新闻出版委员会的法律产品在执法中的适用能力较弱。关键词:法律保护、性暴力、媒体报道Kekerasan seksual menyebabkan创伤kejiwaan yang成员korban tersiksa secara mendalam, berlapis, dan berjangka waktu喇嘛。Namun, keberadaan pemberitaan kekerasan seksual tidak berpihak kepaada korban。Artikel ini bertujuan mencari norma perlindunan hukum dalam perberitaan and di media online。争论的焦点在于媒体的自由,媒体的自由,媒体的自由,媒体的自由。Ketidakberpihakan tersebut ditandai dengan adanya penulisan nama korban。Penulisan berita yang detail sehinga memapenbaca berimajinasi, dan Victim blame。论坛报sebagai salah satu Media Online terdepan di Indonesia dijadikan sample penelitian。哈尔尼·迪卡勒纳坎媒体简洁,但提供了梅拉坎点击诱饵。[2][方法][方法];[方法];Hasil Penelitian menunjukan,马来西亚,penberitaan tribune news tidak berpihak kepada korban。Kedua, Perlindungan terhadap korban kekerasan seksual tidak ditemukan dalam norma perundang undangan, Ketiga, Perlindungan terhadap korban kekerasan seksual bisa ditemukan dalam Produk Hukum Dewan Pers。Keempat, Produk Hukum Dewan Pers memliki kekuatan berlaku yang lemah dalam penegakkan Hukum。Kata kunci: Perlindungan Hukum, Kekerasan Seksual, Pemberitaan Media