GERAKAN ORGANISASI BERBASIS KEAGAMAAN MELAWAN HIV/AIDS DI INDONESIA: PENILAIAN PADA WILAYAH JAWA TENGAH DAN BALI

A. M. Wattie, Nono S. A. Sumampouw
{"title":"GERAKAN ORGANISASI BERBASIS KEAGAMAAN MELAWAN HIV/AIDS DI INDONESIA: PENILAIAN PADA WILAYAH JAWA TENGAH DAN BALI","authors":"A. M. Wattie, Nono S. A. Sumampouw","doi":"10.30984/AJIP.V3I1.637","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. This article aims to understand the approach used by Faith Based Organization (FBO) in the tackling and handling program of HIV and AIDS, in relation to the  prevention, infection, as well as the treatment in social-cultural perspective. The data collecting is done through profound interview and observation in two research areas: North-Beach Areas (Pantai Utara), Central Java and Denpasar, Bali. Both locus were chosen and compared based on the differences in socio-cultural formation, particularly in the religious background majority which in control of the social life. It is found that the involvement of both the institution and religious leaders in the countermeasures of HIV and AIDS has a strategical value either directly or indirectly. The involvement of religious organizations in these two areas, even though differ in effectiveness, scale of implementation, problems encountered, value approach, intervention and organizational attachment, and the social-cultural construction of the society has adduced changes in discourse and practices related to the HIV and AIDS issues, either in the circle of the religious leaders and the community in general. The North-Beach area in Central Java which only for the past five years go through with the countermeasures program of HIV and AIDS formally, structurally, direct, and organizational by FBO in this case Nahdlatul Ulama (NU), has the effectivity and acceptance for different people and slower that what has happened in Bali, where the FBO tends to be involved through non-organizational network.Keywords: HIV, AIDS, ODHA, Religion, Moslem, Hindu-Bali, FBO, NU, BanjarAbstrak. Artikel ini bertujuan memahami pendekatan yang dilakukan Lembaga Berbasis Keagamaan atau Faith Based Organization (FBO) dalam program penanggulangan dan penanganan HIV dan AIDS, baik terkait dengan pencegahan, penularan maupun perawatan dalam perspektif sosial-budaya. Pengumpulan data dilakukan lewat wawancara mendalam dan observasi di dua wilayah penelitian, yaitu: daerah Pantai Utara, Jawa Tengah dan Denpasar, Bali. Kedua lokus dipilih dan dibandingkan dengan alasan memiliki formasi sosio-kultural berbeda terutama dalam latar belakang agama mayoritas penduduk yang mengatur kehidupan bermasyarakat. Ditemukan bahwa pelibatan lembaga dan tokoh keagamaan dalam penanggulangan HIV dan AIDS punya nilai strategis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pelibatan organisasi keagamaan di dua daerah ini, sekalipun berbeda dalam hal efektifitas, skala pelaksanaan, masalah yang dihadapi, pendekatan nilai, intervensi dan keterikatan organisasional serta konstruksi sosial-budaya masyarakat telah menunjukkan adanya perubahan wacana dan praktek terkait dengan isu HIV dan AIDS, baik di kalangan pemuka agama dan masyarakat luas. Daerah Pantai Utara Jawa Tengah yang kurang-lebih baru saja lima tahun melaksanakan program penanganan HIV dan AIDS secara formal, struktural, langsung dan organisasional oleh FBO dalam hal ini Nahdlatul Ulama (NU), memiliki efektifitas dan penerimaan di kalangan masyarakat yang berbeda serta lebih lambat daripada yang terjadi di Bali, dimana FBO cenderung dilibatkan lewat jejarang non-organisasional.Kata Kunci: HIV, AIDS, ODHA, Agama, Islam, Hindu-Bali, FBO, NU, Banjar","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V3I1.637","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstract. This article aims to understand the approach used by Faith Based Organization (FBO) in the tackling and handling program of HIV and AIDS, in relation to the  prevention, infection, as well as the treatment in social-cultural perspective. The data collecting is done through profound interview and observation in two research areas: North-Beach Areas (Pantai Utara), Central Java and Denpasar, Bali. Both locus were chosen and compared based on the differences in socio-cultural formation, particularly in the religious background majority which in control of the social life. It is found that the involvement of both the institution and religious leaders in the countermeasures of HIV and AIDS has a strategical value either directly or indirectly. The involvement of religious organizations in these two areas, even though differ in effectiveness, scale of implementation, problems encountered, value approach, intervention and organizational attachment, and the social-cultural construction of the society has adduced changes in discourse and practices related to the HIV and AIDS issues, either in the circle of the religious leaders and the community in general. The North-Beach area in Central Java which only for the past five years go through with the countermeasures program of HIV and AIDS formally, structurally, direct, and organizational by FBO in this case Nahdlatul Ulama (NU), has the effectivity and acceptance for different people and slower that what has happened in Bali, where the FBO tends to be involved through non-organizational network.Keywords: HIV, AIDS, ODHA, Religion, Moslem, Hindu-Bali, FBO, NU, BanjarAbstrak. Artikel ini bertujuan memahami pendekatan yang dilakukan Lembaga Berbasis Keagamaan atau Faith Based Organization (FBO) dalam program penanggulangan dan penanganan HIV dan AIDS, baik terkait dengan pencegahan, penularan maupun perawatan dalam perspektif sosial-budaya. Pengumpulan data dilakukan lewat wawancara mendalam dan observasi di dua wilayah penelitian, yaitu: daerah Pantai Utara, Jawa Tengah dan Denpasar, Bali. Kedua lokus dipilih dan dibandingkan dengan alasan memiliki formasi sosio-kultural berbeda terutama dalam latar belakang agama mayoritas penduduk yang mengatur kehidupan bermasyarakat. Ditemukan bahwa pelibatan lembaga dan tokoh keagamaan dalam penanggulangan HIV dan AIDS punya nilai strategis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pelibatan organisasi keagamaan di dua daerah ini, sekalipun berbeda dalam hal efektifitas, skala pelaksanaan, masalah yang dihadapi, pendekatan nilai, intervensi dan keterikatan organisasional serta konstruksi sosial-budaya masyarakat telah menunjukkan adanya perubahan wacana dan praktek terkait dengan isu HIV dan AIDS, baik di kalangan pemuka agama dan masyarakat luas. Daerah Pantai Utara Jawa Tengah yang kurang-lebih baru saja lima tahun melaksanakan program penanganan HIV dan AIDS secara formal, struktural, langsung dan organisasional oleh FBO dalam hal ini Nahdlatul Ulama (NU), memiliki efektifitas dan penerimaan di kalangan masyarakat yang berbeda serta lebih lambat daripada yang terjadi di Bali, dimana FBO cenderung dilibatkan lewat jejarang non-organisasional.Kata Kunci: HIV, AIDS, ODHA, Agama, Islam, Hindu-Bali, FBO, NU, Banjar
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
印度尼西亚的宗教组织对抗艾滋病毒/艾滋病运动:针对爪哇中部地区和巴厘岛的评估
摘要本文旨在从社会文化的角度,了解信仰组织(FBO)在应对和处理艾滋病毒/艾滋病项目中所采用的方法,包括预防、感染和治疗。数据收集是通过深入访谈和观察两个研究领域:北海滩地区(Pantai Utara),中爪哇和登巴萨,巴厘岛。这两个地点的选择和比较是基于社会文化形态的差异,特别是在控制社会生活的大多数宗教背景下。研究发现,机构和宗教领袖参与艾滋病防治都具有直接或间接的战略价值。宗教组织在这两个领域的参与,尽管在效果、实施规模、遇到的问题、价值取向、干预和组织依恋以及社会的社会文化建设等方面有所不同,但无论是在宗教领袖的圈子里,还是在整个社区,都引起了与艾滋病问题相关的话语和实践的变化。在中爪哇的北滩地区,FBO在过去5年才正式、有组织地、直接地、有组织地实施爱滋病防治计划,这次是Nahdlatul Ulama (NU),相较于FBO透过非组织网络参与的峇里岛,该地区对不同人群的接纳程度和成效较低。关键词:HIV, AIDS, ODHA,宗教,穆斯林,印度教-巴厘岛,FBO, NU, banjarak宗教信仰组织(FBO)的发展计划penanggulangan danpenanganan HIV和AIDS, baik terkait denangan penangangan penanganan penanganan, penularan maupun perawatan dalam的社会发展前景。Pengumpulan数据dilakukan leat wawancara mendalam dan observasi di dua wilayah penelitian, yitu: daerah Pantai Utara,爪哇登加和登巴萨,巴厘岛。在这里,我们可以看到,在我们社会文化的基础上,我们可以看到,在我们社会文化的基础上,我们可以看到,在我们社会文化的基础上,我们可以看到,在我们社会文化的基础上,我们可以看到。Ditemukan bahwa pelibatan lembaga dan tokoh keagamaan dalam penanggulangan艾滋病毒和艾滋病punya nilai战略,baik secara langsung maupun tidak langsung。在尼泊尔,尼泊尔有一个专门的组织,在尼泊尔有一个专门的组织,在尼泊尔有一个专门的组织,在尼泊尔有一个专门的组织,在尼泊尔有一个专门的组织,在尼泊尔有一个专门的组织。印度尼西亚人民基金会(Daerah Pantai Utara Jawa Tengah yang kurang-lebih baru saja ja lima melaksanakan)项目,印度尼西亚艾滋病毒和艾滋病项目,正式的,结构性的,有组织的,有组织的,有组织的,有组织的,有组织的,有组织的,有组织的,有组织的Kata Kunci: HIV, AIDS, ODHA, Agama,伊斯兰教,印度教-巴厘岛,FBO, NU, Banjar
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
KAMPUNG JAWA TONDANO DALAM PERSPEKTIF ARKEOLOGI RUANG MERARIQ TRADITION: NEGOTIATION COMMUNICATION OBTAINING A WALI NIKAH IN NORTH LOMBOK SOLIDARITAS MEKANIK KOMUNITAS TIONGHOA DAN JAWA DALAM MEMPERTAHANKAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA ORAL HISTORY: AN ALTERNATIVE OF ISLAMIC HISTORIOGRAPHY IN BOLAANG MONGONDOW TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP OF PESANTREN TAHFIZD DARUL QURAN SURAKARTA LEADERS IN STRENGTHENING THE RELIGIOUS CHARACTER OF SANTRIWATI
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1