首页 > 最新文献

Aqlam: Journal of Islam and Plurality最新文献

英文 中文
MERARIQ TRADITION: NEGOTIATION COMMUNICATION OBTAINING A WALI NIKAH IN NORTH LOMBOK Merariq 传统:在北龙目岛通过谈判沟通获得 Wali Nikah
Pub Date : 2024-07-25 DOI: 10.30984/ajip.v9i1.3102
Andi Tamrin, Ali Ridho, Afna Fitria Sari, Wahyu Ilaihi
Abstract: Merariq tradition is a sacred tradition to obtain a wali nikah in marriage for the people of Genggelang, North Lombok, West Nusa Tenggara, Indonesian. In the process, it contains complicated negotiation communication between the two families of the prospective bride and groom. This research uses negotiation communication theory and the method applied is qualitative with a phenomenological approach. Data were obtained from interviews, observations, documentation and books and journals of national and international repute.  The formulation of the problems in this study are (1) why the Genggelang community conducts negotiation communication in the Merariq tradition; (2) how negotiation communication is carried out by the two families of the prospective bride to get a wali nikah. The result of the research is that in the implementation of the merariq tradition, a negotiation communication model is applied between the two families of the prospective bride and groom with the type of principled negotiation. Thus, the bargaining position of the two families of the bride and groom emphasizes the basis of kinship and togetherness. The use of integrative and distributive strategies to produce an agreement. Submission of ajikrama and pisuka as a sign that the bride and groom are getting married. However, the impact of compulsive negotiation communication causes ongoing conflict between the two families, this is contrary to the values of Islamic preaching. Keywords: Merariq, Tradition, Negotiation, CommunicationAbstrak: Tradisi Merariq adalah tradisi sakral untuk mendapatkan wali nikah dalam pernikahan bagi masyarakat Genggelang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Dalam prosesnya, terdapat komunikasi negosiasi yang rumit antara kedua keluarga calon mempelai. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi negosiasi dan metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi dan buku-buku serta jurnal bereputasi nasional dan internasional.  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) mengapa masyarakat Genggelang melakukan komunikasi negosiasi dalam tradisi Merariq; (2) bagaimana komunikasi negosiasi yang dilakukan oleh kedua keluarga calon mempelai untuk mendapatkan wali nikah. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dalam pelaksanaan tradisi merariq diterapkan model komunikasi negosiasi antara kedua keluarga calon mempelai dengan jenis negosiasi berprinsip. Dengan demikian, posisi tawar kedua keluarga calon mempelai lebih mengedepankan asas kekeluargaan dan kebersamaan. Penggunaan strategi integratif dan distributif untuk menghasilkan kesepakatan. Penyerahan ajikrama dan pisuka sebagai tanda bahwa kedua mempelai akan menikah. Namun, dampak dari komunikasi negosiasi yang bersifat kompulsif menyebabkan konflik yang berkelanjutan antara kedua keluarga, hal ini bertentangan dengan nilai-nilai dakwah Islam.Kata Kunci : Merariq, Tradisi, Negosisasi, Komunikasi
摘要Merariq 传统是印度尼西亚西努沙登加拉省北龙目岛 Genggelang 地区人民获得 "wali nikah "婚姻的神圣传统。在这一过程中,新郎和新娘的两个家庭之间进行了复杂的协商沟通。本研究采用协商沟通理论,采用现象学的定性研究方法。数据来源于访谈、观察、文献以及国内外知名书刊。 本研究提出的问题是:(1)为什么 Genggelang 社区在 Merariq 传统中进行协商沟通;(2)准新娘的两个家庭如何进行协商沟通,以获得 wali nikah。研究结果表明,在实施 Merariq 传统时,准新娘和新郎的两个家庭之间采用了原则性谈判的谈判交流模式。因此,新郎和新娘两个家庭的谈判立场强调的是亲情和团结的基础。使用整合和分配策略达成协议。提交 ajikrama 和 pisuka 作为新郎新娘结婚的标志。然而,强迫性协商沟通的影响导致两个家庭之间的冲突不断,这与伊斯兰教义的价值观背道而驰。关键词Merariq;传统;谈判;沟通摘要:Merariq 传统是一种神圣的传统:Merariq传统是印度尼西亚西努沙登加拉省北龙目岛Genggelang地区人民在婚姻中获得婚姻监护人的神圣传统。在此过程中,准新郎和新娘的两个家庭之间会进行复杂的协商沟通。本研究采用了协商沟通理论,并使用了现象学的定性方法。数据来源于访谈、观察、文献以及国内外知名书刊。 本研究提出的问题是:(1)为什么 Genggelang 社区在 Merariq 传统中进行协商沟通;(2)准新娘的两个家庭如何进行协商沟通以获得婚姻监护人。本研究的结果是,在实施 Merariq 传统时,准新娘和新郎的两个家庭之间采用了一种原则性谈判类型的谈判沟通模式。因此,准新娘和新郎两个家庭的谈判立场以亲缘关系和团结原则为优先。使用整合和分配策略达成协议。提交 ajikrama 和 pisuka 作为新郎新娘结婚的标志。然而,强迫性协商沟通的影响导致两个家庭之间的冲突不断,这与伊斯兰教义的价值观背道而驰:梅拉里克 传统 谈判 沟通
{"title":"MERARIQ TRADITION: NEGOTIATION COMMUNICATION OBTAINING A WALI NIKAH IN NORTH LOMBOK","authors":"Andi Tamrin, Ali Ridho, Afna Fitria Sari, Wahyu Ilaihi","doi":"10.30984/ajip.v9i1.3102","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/ajip.v9i1.3102","url":null,"abstract":"Abstract: Merariq tradition is a sacred tradition to obtain a wali nikah in marriage for the people of Genggelang, North Lombok, West Nusa Tenggara, Indonesian. In the process, it contains complicated negotiation communication between the two families of the prospective bride and groom. This research uses negotiation communication theory and the method applied is qualitative with a phenomenological approach. Data were obtained from interviews, observations, documentation and books and journals of national and international repute.  The formulation of the problems in this study are (1) why the Genggelang community conducts negotiation communication in the Merariq tradition; (2) how negotiation communication is carried out by the two families of the prospective bride to get a wali nikah. The result of the research is that in the implementation of the merariq tradition, a negotiation communication model is applied between the two families of the prospective bride and groom with the type of principled negotiation. Thus, the bargaining position of the two families of the bride and groom emphasizes the basis of kinship and togetherness. The use of integrative and distributive strategies to produce an agreement. Submission of ajikrama and pisuka as a sign that the bride and groom are getting married. However, the impact of compulsive negotiation communication causes ongoing conflict between the two families, this is contrary to the values of Islamic preaching. Keywords: Merariq, Tradition, Negotiation, CommunicationAbstrak: Tradisi Merariq adalah tradisi sakral untuk mendapatkan wali nikah dalam pernikahan bagi masyarakat Genggelang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Dalam prosesnya, terdapat komunikasi negosiasi yang rumit antara kedua keluarga calon mempelai. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi negosiasi dan metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi dan buku-buku serta jurnal bereputasi nasional dan internasional.  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) mengapa masyarakat Genggelang melakukan komunikasi negosiasi dalam tradisi Merariq; (2) bagaimana komunikasi negosiasi yang dilakukan oleh kedua keluarga calon mempelai untuk mendapatkan wali nikah. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dalam pelaksanaan tradisi merariq diterapkan model komunikasi negosiasi antara kedua keluarga calon mempelai dengan jenis negosiasi berprinsip. Dengan demikian, posisi tawar kedua keluarga calon mempelai lebih mengedepankan asas kekeluargaan dan kebersamaan. Penggunaan strategi integratif dan distributif untuk menghasilkan kesepakatan. Penyerahan ajikrama dan pisuka sebagai tanda bahwa kedua mempelai akan menikah. Namun, dampak dari komunikasi negosiasi yang bersifat kompulsif menyebabkan konflik yang berkelanjutan antara kedua keluarga, hal ini bertentangan dengan nilai-nilai dakwah Islam.Kata Kunci : Merariq, Tradisi, Negosisasi, Komunikasi","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"48 21","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141805868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KAMPUNG JAWA TONDANO DALAM PERSPEKTIF ARKEOLOGI RUANG 空间考古学视角下的甘榜爪哇东达诺
Pub Date : 2024-07-25 DOI: 10.30984/ajip.v9i1.3111
Anindya Puspita Putri, Henki Riko Pratama
Abstract : The interaction between humans and the environment creates a cultural landscape which is a concrete manifestation of human adaptation to the environment. This research discusses Kampung Jawa Tondano in the scope of spatial archeology. Kampung Jawa Tondano is a famous historical settlement in Minahasa Regency, North Sulawesi. This village was founded by Kiai Mojo and his followers when they were exiled in Tondano. This research aims to look at the spatial dynamics and cultural continuity of Kampung Jawa Tondano from a spatial archaeological perspective. Most villages in Indonesia are created from cultural patterns. The character of a village based on Muslim residents and becoming a center for spreading religion is called an Islamic Village or Kauman. Kauman is not applied in the Kampung Jawa Tondano, the term kauman does not appear in the spatial expression in this village. The condition of exile status of minority community groups in Kampung Jawa Tondano is certainly a reason for not emphasizing religious aspects compared to tribal identity. Other components of the settlement in Kampung Jawa Tondano that have a relationship with Islamic and Javanese culture are the Al-Falah Mosque building and the Kiai Mojo Complex Tomb. The mosque building adopts the concept of a traditional Javanese mosque building. The placement of the Kiai Mojo Complex Tomb on a hill is evidence of the continuity of Javanese culture.Key Words : Settlement, Spatial Archaeology, Kampung Jawa Tondano, CultureAbstrak : Interaksi antara manusia dengan lingkungan menciptakan bentang budaya (cultural landscape) yang merupakan kenampakan konkrit dari hasil adaptasi manusia terhadap lingkungan. Kajian ini membahas tentang Kampung Jawa Tondano dalam lingkup arkeologi ruang. Kampung Jawa Tondano merupakan permukiman bersejarah yang terkenal di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Kampung ini didirikan oleh Kiai Mojo dan pengikutnya ketika diasingkan di Tondano. Penelitian ini bertujuan melihat dinamika keruangan dan kesinambungan budaya Kampung Jawa Tondano dalam perspektif arkeologi ruang. Kebanyakan kampung di Indonesia tercipta dari corak budaya. Karakter kampung yang didasari oleh penduduk beragama Islam dan menjadi pusat penyebaran agama disebut sebagai Kampung Islam atau Kampung Kauman. Penyebutan nama Kampung Kauman tidak diterapkan di Kampung Jawa Tondano, sebutan kauman tidak tampak dalam ekspresi ruang di kampung ini. Kondisi status pengasingan dari kelompok masyarakat minoritas di Kampung Jawa Tondano tentunya menjadi alasan untuk tidak menonjolkan aspek religi dibandingkan identitas kesukuan. Komponen permukiman lainnya di Kampung Jawa Tondano yang memiliki relasi dengan budaya Islam dan Jawa adalah bangunan Masjid Al-Falah dan Kompleks Makam Kiai Mojo dan pengikutnya. Bangunan masjid mengadopsi konsep bangunan masjid tradisional Jawa. Penempatan Kompleks Makam Kiai Mojo dan pengikutnya di atas bukit merupakan bukti adanya kesinambungan budaya Jawa. Kata Kunci : Pe
摘要人类与环境的互动创造了文化景观,这是人类适应环境的具体表现。本研究从空间考古学的角度探讨甘榜贾瓦东达诺。Kampung Jawa Tondano 是北苏拉威西米纳哈萨地区一个著名的历史聚落。这个村庄是 Kiai Mojo 及其追随者被流放到 Tondano 时建立的。本研究旨在从空间考古学的角度研究 Kampung Jawa Tondano 的空间动态和文化延续性。印度尼西亚的大多数村庄都是根据文化模式创建的。以穆斯林居民为基础并成为宗教传播中心的村庄被称为伊斯兰村或考曼(Kauman)。Kampung Jawa Tondano 没有使用 Kauman,在该村的空间表达中也没有出现 Kauman 一词。甘榜爪哇东达诺的少数民族群体处于流放状态,这无疑是他们不强调宗教方面而强调部落身份的一个原因。甘榜爪哇东丹奴居住区中与伊斯兰和爪哇文化有关的其他组成部分是阿尔法拉清真寺建筑和嘉义莫若古墓群(Kiai Mojo Complex Tomb)。清真寺建筑采用了传统爪哇清真寺建筑的概念。Kiai Mojo 古墓群位于一座小山上,证明了爪哇文化的连续性:聚落、空间考古学、甘榜爪哇东达诺、文化摘要:人类与环境的互动创造了文化景观,它是人类适应环境结果的具体表现。本研究从空间考古学的角度探讨甘榜爪哇东丹奴。Kampung Jawa Tondano 是北苏拉威西米纳哈萨地区一个著名的历史聚落。这个村庄是 Kiai Mojo 及其追随者被流放到 Tondano 时建立的。本研究旨在从空间考古学的角度研究通达诺爪哇村的空间动态和文化延续性。印度尼西亚的大多数村庄都是根据文化模式创建的。以穆斯林人口为基础并成为宗教传播中心的村庄特征被称为 Kampung Islam 或 Kampung Kauman。考曼村这一名称并不适用于通达诺爪哇村,考曼这一名称也没有出现在该村的空间表达中。通达诺爪哇村少数民族社区的流亡状态无疑是不强调宗教而非部落身份的原因。通达诺爪哇村中与伊斯兰和爪哇文化有关的其他聚落组成部分是法拉清真寺建筑和嘉义莫若墓群及其追随者。清真寺建筑采用了爪哇传统清真寺建筑的概念。吉埃莫祖墓群及其追随者被安置在山上,这证明了爪哇文化的连续性。关键词聚落、空间考古、通达诺爪哇村落、文化
{"title":"KAMPUNG JAWA TONDANO DALAM PERSPEKTIF ARKEOLOGI RUANG","authors":"Anindya Puspita Putri, Henki Riko Pratama","doi":"10.30984/ajip.v9i1.3111","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/ajip.v9i1.3111","url":null,"abstract":"Abstract : The interaction between humans and the environment creates a cultural landscape which is a concrete manifestation of human adaptation to the environment. This research discusses Kampung Jawa Tondano in the scope of spatial archeology. Kampung Jawa Tondano is a famous historical settlement in Minahasa Regency, North Sulawesi. This village was founded by Kiai Mojo and his followers when they were exiled in Tondano. This research aims to look at the spatial dynamics and cultural continuity of Kampung Jawa Tondano from a spatial archaeological perspective. Most villages in Indonesia are created from cultural patterns. The character of a village based on Muslim residents and becoming a center for spreading religion is called an Islamic Village or Kauman. Kauman is not applied in the Kampung Jawa Tondano, the term kauman does not appear in the spatial expression in this village. The condition of exile status of minority community groups in Kampung Jawa Tondano is certainly a reason for not emphasizing religious aspects compared to tribal identity. Other components of the settlement in Kampung Jawa Tondano that have a relationship with Islamic and Javanese culture are the Al-Falah Mosque building and the Kiai Mojo Complex Tomb. The mosque building adopts the concept of a traditional Javanese mosque building. The placement of the Kiai Mojo Complex Tomb on a hill is evidence of the continuity of Javanese culture.Key Words : Settlement, Spatial Archaeology, Kampung Jawa Tondano, CultureAbstrak : Interaksi antara manusia dengan lingkungan menciptakan bentang budaya (cultural landscape) yang merupakan kenampakan konkrit dari hasil adaptasi manusia terhadap lingkungan. Kajian ini membahas tentang Kampung Jawa Tondano dalam lingkup arkeologi ruang. Kampung Jawa Tondano merupakan permukiman bersejarah yang terkenal di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Kampung ini didirikan oleh Kiai Mojo dan pengikutnya ketika diasingkan di Tondano. Penelitian ini bertujuan melihat dinamika keruangan dan kesinambungan budaya Kampung Jawa Tondano dalam perspektif arkeologi ruang. Kebanyakan kampung di Indonesia tercipta dari corak budaya. Karakter kampung yang didasari oleh penduduk beragama Islam dan menjadi pusat penyebaran agama disebut sebagai Kampung Islam atau Kampung Kauman. Penyebutan nama Kampung Kauman tidak diterapkan di Kampung Jawa Tondano, sebutan kauman tidak tampak dalam ekspresi ruang di kampung ini. Kondisi status pengasingan dari kelompok masyarakat minoritas di Kampung Jawa Tondano tentunya menjadi alasan untuk tidak menonjolkan aspek religi dibandingkan identitas kesukuan. Komponen permukiman lainnya di Kampung Jawa Tondano yang memiliki relasi dengan budaya Islam dan Jawa adalah bangunan Masjid Al-Falah dan Kompleks Makam Kiai Mojo dan pengikutnya. Bangunan masjid mengadopsi konsep bangunan masjid tradisional Jawa. Penempatan Kompleks Makam Kiai Mojo dan pengikutnya di atas bukit merupakan bukti adanya kesinambungan budaya Jawa. Kata Kunci : Pe","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"35 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141803219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SOLIDARITAS MEKANIK KOMUNITAS TIONGHOA DAN JAWA DALAM MEMPERTAHANKAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA 中国和爪哇社区在维护宗教和谐方面的机械团结
Pub Date : 2024-07-19 DOI: 10.30984/ajip.v9i1.3081
M. Sauki
Abstract: The nuances of Chinese customs and Javanese customs are very visible on a board that shows Chinese and Javanese writing (mandarin and ha na ca ra ka). Coexistence like this happened decades ago, when ethnic Chinese people came to Kediri and formed an area around the city center. Some even call it Cino Jowo (Javanese Chinese). Although they are of Chinese descent, they were born and lived in Java (Kediri). In general, there are two conditions for creating social interaction, namely, social contact and communication. The results of this study show that social solidarity and the first social interaction between ethnic Chinese and the Javanese people of Kediri City, especially in the area near the pier, occur in the form of labor. The Chinese employed the local community to help with their work, transporting and unloading the new ethnic Chinese goods from the Port of the Brantas River. This pattern of organic solidarity then spills over into mechanical solidarity. When social interaction between them increases, it indirectly fosters harmony between religious communities. Keywords: Social facts, Social solidarity, Inter-ethnic harmony Abstrak : Nuansa adat Tionghoa dan adat Jawa sangat terlihat di sebuah papan yang menunjukan tulisan Tionghoa dan Jawa (mandarin dan ha na ca ra ka). Hidup berdampingan seperti ini sudah terjadi puluhan tahun yang lalu, ketika masyarakat etnis Tionghoa datang ke Kediri dan membentuk wilayah di sekitar pusat kota. Bahkan ada yang menyebutnya Cino Jowo (Cina Jawa). Meskipun mereka keturunan Tionghoa, akan tetapi mereka lahir dan tinggal di Jawa (Kediri). Secara umum ada dua syarat untuk menciptakan interaksi sosial yaitu, pertama kontak sosial dan komunikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa solidaritas sosial dan interaksi sosial pertama kali antara etnis Tionghoa dengan Masyarakat Jawa Kota Kediri khususnya di wilayah dekat dermaga terjadi dalam bentuk tenaga kerja. Orang-orang Tionghoa mempekerjakan Masyarakat sekitar untuk membantu pekerjaanya, mengangkut serta membongkar dagangan etnis cina yang baru datang dari Pelabuhan Sungai Brantas. Dari pola solidaritas organic ini kemudian merembah ke solidaritas mekanik. Ketika interaksi sosial diantara mereka semakin meningkat, secara tidak langsung menumbuhan keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama. Kata Kunci: Fakta Sosial, Solidaritas Sosial, Kerukunan Antar Etnis
摘要在一块展示中国和爪哇文字(普通话和 ha na ca ra ka)的木板上,中国习俗和爪哇习俗的细微差别一览无余。几十年前,华人来到吉打里,在市中心周围形成了一个区域,双方就这样共存了。有些人甚至称之为 "爪哇华人"(Cino Jowo)。虽然他们是华裔,但他们出生并生活在爪哇(基迪里)。一般来说,建立社会交往有两个条件,即社会接触和交流。本研究结果表明,华裔与基迪里市爪哇人之间的社会团结和首次社会互动,尤其是在码头附近地区,是以劳动的形式发生的。华人雇用当地社区帮助他们工作,从布兰塔斯河港口运输和卸载新的华人货物。这种有机团结的模式随后演变为机械团结。当他们之间的社会互动增加时,间接促进了宗教社区之间的和谐。关键词社会事实 社会团结 族际和谐 Abstract:在一块展示中国和爪哇文字(普通话和 ha na ca ra ka)的木板上,中国和爪哇习俗的细微差别非常明显。几十年前,华裔社区来到吉打里,在市中心周围形成了一个区域。有些人甚至称之为 Cino Jowo(Cina Jawa)。虽然他们是华裔,但他们出生并生活在爪哇(基迪里)。一般来说,建立社会交往有两个条件,即首先是社会接触和交流。本研究结果表明,在基迪里,特别是在码头附近地区,华裔与爪哇人社区之间的第一次社会团结和社会互动是以劳动的形式发生的。华人雇佣周围社区的人帮忙工作,运输和卸载刚从 Brantas 河港口运来的华人商品。从这种有机团结模式延伸到机械团结模式。当他们之间的社会互动增加时,就间接促进了和谐与宗教间的和谐。关键词社会事实 社会团结 族际和谐
{"title":"SOLIDARITAS MEKANIK KOMUNITAS TIONGHOA DAN JAWA DALAM MEMPERTAHANKAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA","authors":"M. Sauki","doi":"10.30984/ajip.v9i1.3081","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/ajip.v9i1.3081","url":null,"abstract":"Abstract: The nuances of Chinese customs and Javanese customs are very visible on a board that shows Chinese and Javanese writing (mandarin and ha na ca ra ka). Coexistence like this happened decades ago, when ethnic Chinese people came to Kediri and formed an area around the city center. Some even call it Cino Jowo (Javanese Chinese). Although they are of Chinese descent, they were born and lived in Java (Kediri). In general, there are two conditions for creating social interaction, namely, social contact and communication. The results of this study show that social solidarity and the first social interaction between ethnic Chinese and the Javanese people of Kediri City, especially in the area near the pier, occur in the form of labor. The Chinese employed the local community to help with their work, transporting and unloading the new ethnic Chinese goods from the Port of the Brantas River. This pattern of organic solidarity then spills over into mechanical solidarity. When social interaction between them increases, it indirectly fosters harmony between religious communities. Keywords: Social facts, Social solidarity, Inter-ethnic harmony Abstrak : Nuansa adat Tionghoa dan adat Jawa sangat terlihat di sebuah papan yang menunjukan tulisan Tionghoa dan Jawa (mandarin dan ha na ca ra ka). Hidup berdampingan seperti ini sudah terjadi puluhan tahun yang lalu, ketika masyarakat etnis Tionghoa datang ke Kediri dan membentuk wilayah di sekitar pusat kota. Bahkan ada yang menyebutnya Cino Jowo (Cina Jawa). Meskipun mereka keturunan Tionghoa, akan tetapi mereka lahir dan tinggal di Jawa (Kediri). Secara umum ada dua syarat untuk menciptakan interaksi sosial yaitu, pertama kontak sosial dan komunikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa solidaritas sosial dan interaksi sosial pertama kali antara etnis Tionghoa dengan Masyarakat Jawa Kota Kediri khususnya di wilayah dekat dermaga terjadi dalam bentuk tenaga kerja. Orang-orang Tionghoa mempekerjakan Masyarakat sekitar untuk membantu pekerjaanya, mengangkut serta membongkar dagangan etnis cina yang baru datang dari Pelabuhan Sungai Brantas. Dari pola solidaritas organic ini kemudian merembah ke solidaritas mekanik. Ketika interaksi sosial diantara mereka semakin meningkat, secara tidak langsung menumbuhan keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama. Kata Kunci: Fakta Sosial, Solidaritas Sosial, Kerukunan Antar Etnis","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":" August","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141824219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP OF PESANTREN TAHFIZD DARUL QURAN SURAKARTA LEADERS IN STRENGTHENING THE RELIGIOUS CHARACTER OF SANTRIWATI 苏腊卡尔塔塔菲兹达古兰经学校(Pesantren Tahfizd darul quran surakarta)领导人在加强桑特里瓦蒂宗教特征方面的变革领导力
Pub Date : 2024-01-09 DOI: 10.30984/ajip.v8i2.2859
Zainab Alqudsi, S. Anif, Achmad Fathoni, Ahmad Muhibbin, Sigit Haryanto
Abstract: Education at Islamic boarding schools not only functions as a transfer of religious knowledge, but also as a place for the formation of religious character. The transformational leadership of Islamic boarding school leaders plays a central role in the process of producing a generation that combines academic skills with strong moral and spiritual character. Transformational leadership does not only involve managerial aspects, but also focuses on building female students' character, morality and spirituality. This research aims to explore and understand the positive impact of transformational leadership of Islamic boarding school leaders in forming a religious generation at the Tahfizh Daarul Qur'an Islamic Boarding School, Surakarta. This research method uses descriptive qualitative. This research found that the transformational leadership of Islamic boarding school leaders in the idealized influence dimension in strengthening the religious character of female students was carried out with the strategy of nurturing with the heart and educating by example, holding muhadharah activities with the aim of forming the character of female students, memorizing the Qur'an which would then be carried out by reciting the Qur'an. an, providing formal education based on science and technology.Key Words : Transformational Leadership, Islamic Boarding School Leader, ReligiousAbstrak: Pendidikan di pesantren tidak hanya berfungsi sebagai transfer ilmu agama, tetapi juga sebagai tempat pembentukan karakter religius. Kepemimpinan transformasional pimpinan pesantren memainkan peran sentral dalam proses mencetak generasi yang memadukan kecakapan akademis dengan karakter moral dan spiritual yang kuat. Kepemimpinan transformasional tidak hanya melibatkan aspek manajerial, tetapi juga berfokus pada pembentukan karakter, moralitas, dan spiritualitas santriwati. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami dampak positif kepemimpinan transformasional pimpinan pesantren dalam membentuk generasi religius di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa kepemimpinan transformasional pimpinan pesantren dalam dimensi idealized influence dalam menguatkan karakter religius santriwati dilakukan dengan strategi mengasuh dengan hati dan mendidik dengan keteladanan, mengadakan kegiatan muhadharah dengan tujuan untuk membentuk karakter santriwati, hafal Qur’an yang selanjutnya akan dilakukan khatmil Qur’an, pemberian pendidikan formal berbasis sains dan teknologi.Kata Kunci : Kepemimpinan Transformasional, Pimpinan Pesantren, Religius
摘要:伊斯兰寄宿学校的教育不仅是传授宗教知识,也是培养宗教品格的场所。伊斯兰寄宿学校领导的变革型领导力在培养兼具学术技能和强大道德与精神品格的一代人的过程中发挥着核心作用。变革型领导不仅涉及管理方面,还注重培养女学生的品格、道德和灵性。本研究旨在探讨和了解伊斯兰寄宿学校领导者的变革型领导力对苏腊卡尔塔市 Tahfizh Daarul Qur'an 伊斯兰寄宿学校培养有宗教信仰的一代的积极影响。本研究采用描述性定性研究方法。研究发现,伊斯兰寄宿学校领导在理想化影响维度上的变革型领导力在加强女学生宗教品格方面的实施策略是用心培养和言传身教,举办以形成女学生品格为目的的穆哈达拉活动,背诵《古兰经》,然后通过背诵《古兰经》来实施,提供以科学和技术为基础的正规教育:伊斯兰寄宿学校的领导者,宗教信仰。通过对长老会进行改革,可以使长老会中的每一个人都能在道德和精神上得到提高。变革的推动力不仅会影响人类,也会影响道德和精神的发展。该计划的目的是在苏腊卡尔塔古兰经学校的学生中培养和传播积极的宗教价值观。该项目采用的方法是 "可持续发展"(kualitatif deskriptif)。该计划的目标是,通过理想化的影响来促进圣人宗教领袖的转变,并将其作为一项战略来实施、通过各种活动加强对宗教领袖、《古兰经》的宣传、以科学和技术为基础的正规教育。Kata Kunci :转型期教育, 家长教育, 宗教
{"title":"TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP OF PESANTREN TAHFIZD DARUL QURAN SURAKARTA LEADERS IN STRENGTHENING THE RELIGIOUS CHARACTER OF SANTRIWATI","authors":"Zainab Alqudsi, S. Anif, Achmad Fathoni, Ahmad Muhibbin, Sigit Haryanto","doi":"10.30984/ajip.v8i2.2859","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/ajip.v8i2.2859","url":null,"abstract":"Abstract: Education at Islamic boarding schools not only functions as a transfer of religious knowledge, but also as a place for the formation of religious character. The transformational leadership of Islamic boarding school leaders plays a central role in the process of producing a generation that combines academic skills with strong moral and spiritual character. Transformational leadership does not only involve managerial aspects, but also focuses on building female students' character, morality and spirituality. This research aims to explore and understand the positive impact of transformational leadership of Islamic boarding school leaders in forming a religious generation at the Tahfizh Daarul Qur'an Islamic Boarding School, Surakarta. This research method uses descriptive qualitative. This research found that the transformational leadership of Islamic boarding school leaders in the idealized influence dimension in strengthening the religious character of female students was carried out with the strategy of nurturing with the heart and educating by example, holding muhadharah activities with the aim of forming the character of female students, memorizing the Qur'an which would then be carried out by reciting the Qur'an. an, providing formal education based on science and technology.Key Words : Transformational Leadership, Islamic Boarding School Leader, ReligiousAbstrak: Pendidikan di pesantren tidak hanya berfungsi sebagai transfer ilmu agama, tetapi juga sebagai tempat pembentukan karakter religius. Kepemimpinan transformasional pimpinan pesantren memainkan peran sentral dalam proses mencetak generasi yang memadukan kecakapan akademis dengan karakter moral dan spiritual yang kuat. Kepemimpinan transformasional tidak hanya melibatkan aspek manajerial, tetapi juga berfokus pada pembentukan karakter, moralitas, dan spiritualitas santriwati. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami dampak positif kepemimpinan transformasional pimpinan pesantren dalam membentuk generasi religius di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Surakarta. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa kepemimpinan transformasional pimpinan pesantren dalam dimensi idealized influence dalam menguatkan karakter religius santriwati dilakukan dengan strategi mengasuh dengan hati dan mendidik dengan keteladanan, mengadakan kegiatan muhadharah dengan tujuan untuk membentuk karakter santriwati, hafal Qur’an yang selanjutnya akan dilakukan khatmil Qur’an, pemberian pendidikan formal berbasis sains dan teknologi.Kata Kunci : Kepemimpinan Transformasional, Pimpinan Pesantren, Religius","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":" 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139628689","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ORAL HISTORY: AN ALTERNATIVE OF ISLAMIC HISTORIOGRAPHY IN BOLAANG MONGONDOW 口述历史:Bolaang Mongondow 的伊斯兰史学的另一种选择
Pub Date : 2024-01-09 DOI: 10.30984/ajip.v8i2.2775
Imam Mashud
Abstract: Today's Islamic historiography in Bolaang Mongondow, North Sulawesi, has not been thoroughly investigated in order to show the existence of Islamic history in Bolaang Mongondow. The lack of written sources in developing Islamic historiography is one of the challenges recognized by Islamic historiography. The majority of Islamic historiography in Bolaang Mongondow continues to employ colonial material as a primary basis to construct how Islamic history is told. Nevertheless, the legitimacy of colonial data/historiography must still be questioned. Furthermore, the reconstruction of Islamic Historiography in Bolaang Mongondow can be described as unmoved, with the historical narrative limited to discussions based solely on written sources. Oral history is offered as an alternative to exploring Islamic history through interviews. As a consequence, Islamic historiography, particularly in the Bolaang Mongondow region, will present an innovative interpretation of Indonesian-centric Islamic historiography by emphasizing the roles of ordinary citizens rather than notable figures in its historical story. Key Words : Historical Approach, Oral Method, Decolonization Abstrak: Historiografi Islam di Bolaang Mongondow Sulawesi Utara saat ini masih belum massive digali untuk menampilkan jejak Sejarah Islam di Bolaang Mongondow. Salah satu permasalahan Historiografi Islam yang dihadapi adalah kurangnya sumber-sumber tertulis dalam Menyusun historiografi Islam tersebut. Sebagian besar historiografi Islam di Bolaang Mongondow masih bergantung data kolonial sebagai sumber primer untuk menyusun bagaimana Sejarah Islam di narasikan. Padahal data/historiografi kolonial masih perlu dikritisi dan pertanyakan kembali keabsahannya. Akhirnya rekonstruksi Historiografi Islam di Bolaang Mongondow bisa dikatakan stagnan dengan narasi Sejarah yang terbatas pada pembahasan-pembahasan yang memiliki data tertulis saja. Sejarah lisan hadir sebagai alternative untuk menggali Sejarah Islam dengan metode wawancaranya. Hasilnya Historiografi Islam khusunya di wilayah Bolaang Mongondow akan menampakan wajah baru mengenai Historiografi Islam yang Indonesia sentris dengan menampilkan peran orang biasa daripada peran-peran orang besar dalam narasi sejarahnya.  Kata Kunci : Pendekatan Sejarah, Metode Lisan, Dekolonisasi 
摘要如今,北苏拉威西省博朗蒙贡多的伊斯兰史学尚未得到深入研究,以显示博朗蒙贡多伊斯兰历史的存在。在发展伊斯兰史学方面缺乏书面资料是伊斯兰史学面临的挑战之一。博朗勐泐的大多数伊斯兰史学仍然以殖民时期的材料为主要依据来构建伊斯兰历史的叙述方式。然而,殖民资料/史学的合法性仍然必须受到质疑。此外,博朗-蒙贡多伊斯兰史学的重建可以说是无动于衷,历史叙事仅限于仅以书面资料为基础的讨论。口述历史是通过访谈探索伊斯兰历史的另一种选择。因此,伊斯兰史学,尤其是博朗蒙贡多地区的伊斯兰史学,将对以印尼为中心的伊斯兰史学进行创新性的诠释,强调普通民众而非著名人物在历史故事中的作用。关键字历史方法、口述方法、非殖民化 摘要:北苏拉威西省博朗蒙贡多的伊斯兰史学仍未得到广泛发掘,以展示博朗蒙贡多伊斯兰历史的痕迹。伊斯兰史学面临的问题之一是缺乏编纂伊斯兰史学的书面资料。博朗勐泐的大部分伊斯兰史学仍然依赖殖民地资料作为主要来源,来编纂伊斯兰历史的叙述方式。而殖民地数据/史学仍需受到批判,其有效性也需受到质疑。最后,博朗蒙贡多伊斯兰历史学的重建可以说是停滞不前,历史叙事仅限于仅有书面数据的讨论。口述历史以其访谈方法成为探索伊斯兰历史的另一种选择。因此,伊斯兰历史学,尤其是博朗蒙贡多地区的伊斯兰历史学,将展现以印尼为中心的伊斯兰历史学的新面貌,在历史叙事中呈现普通人的角色而非伟人的角色。 关键词历史方法、口述方法、非殖民化
{"title":"ORAL HISTORY: AN ALTERNATIVE OF ISLAMIC HISTORIOGRAPHY IN BOLAANG MONGONDOW","authors":"Imam Mashud","doi":"10.30984/ajip.v8i2.2775","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/ajip.v8i2.2775","url":null,"abstract":"Abstract: Today's Islamic historiography in Bolaang Mongondow, North Sulawesi, has not been thoroughly investigated in order to show the existence of Islamic history in Bolaang Mongondow. The lack of written sources in developing Islamic historiography is one of the challenges recognized by Islamic historiography. The majority of Islamic historiography in Bolaang Mongondow continues to employ colonial material as a primary basis to construct how Islamic history is told. Nevertheless, the legitimacy of colonial data/historiography must still be questioned. Furthermore, the reconstruction of Islamic Historiography in Bolaang Mongondow can be described as unmoved, with the historical narrative limited to discussions based solely on written sources. Oral history is offered as an alternative to exploring Islamic history through interviews. As a consequence, Islamic historiography, particularly in the Bolaang Mongondow region, will present an innovative interpretation of Indonesian-centric Islamic historiography by emphasizing the roles of ordinary citizens rather than notable figures in its historical story. Key Words : Historical Approach, Oral Method, Decolonization Abstrak: Historiografi Islam di Bolaang Mongondow Sulawesi Utara saat ini masih belum massive digali untuk menampilkan jejak Sejarah Islam di Bolaang Mongondow. Salah satu permasalahan Historiografi Islam yang dihadapi adalah kurangnya sumber-sumber tertulis dalam Menyusun historiografi Islam tersebut. Sebagian besar historiografi Islam di Bolaang Mongondow masih bergantung data kolonial sebagai sumber primer untuk menyusun bagaimana Sejarah Islam di narasikan. Padahal data/historiografi kolonial masih perlu dikritisi dan pertanyakan kembali keabsahannya. Akhirnya rekonstruksi Historiografi Islam di Bolaang Mongondow bisa dikatakan stagnan dengan narasi Sejarah yang terbatas pada pembahasan-pembahasan yang memiliki data tertulis saja. Sejarah lisan hadir sebagai alternative untuk menggali Sejarah Islam dengan metode wawancaranya. Hasilnya Historiografi Islam khusunya di wilayah Bolaang Mongondow akan menampakan wajah baru mengenai Historiografi Islam yang Indonesia sentris dengan menampilkan peran orang biasa daripada peran-peran orang besar dalam narasi sejarahnya.  Kata Kunci : Pendekatan Sejarah, Metode Lisan, Dekolonisasi ","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"7 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139535254","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
NEGARA PANCASILA SEBAGAI DAR AL-‘AHDI WA AL-SYAHADAH MUHAMMADIYAH: RESPON TERHADAP ISLAMISME 国家PANCASILA as DAR - ' AHDI WA AL- shahadah MUHAMMADIYAH:对伊斯兰教的反应
Pub Date : 2023-07-10 DOI: 10.30984/ajip.v8i1.2450
Adlan Ryan Habibie
Abstrack: This article aims to see how the decision of the Pancasila state as Dar al-‘Ahdi wa as-Shahadah was Muhammadiyah's response to the ideology of political Islam or Islamism. The approach used in this article is a qualitative approach using philosophical analysis. The primary Data of this study were taken from the manuscript of the state of Pancasila as Dar Al-‘Ahdi wa al-Shahadah published by the Central Board of Muhammadiyah. The results showed that the state of Pancasila as Dar Al - ' Ahdi wa Al-Shahadah decided by Muhammadiyah at the 47th Congress in 2015 in Makassar showed that the state of Pancasila is the result of national consensus and a proving ground to be a safe and peaceful country. For Muhammadiyah in the text of the Pancasila state decision as Dar al - ' Ahdi wa as-Shahadah, Pancasila as the basis of the state also contained Islamic and Indonesian values at the same time.Key Words: Pancasila State, Dar al-‘Ahdi wa as-Syahadah, Islamism.Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk melihat gagasan Negara Pancasila sebagai Dar al-‘Ahdi wa as-Syahadah sebagai respon Muhammadiyah terhadap ideologi Islam politik atau Islamisme. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan kajian kepustakaan dengan pendekatan analisis tematik terhadap dokumen Keputusan Muhammadiyah tentang Negara Pancasila sebagai Dar al-‘Ahdi wa as-Syahadah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Negara Pancasila sebagai Dar Al-‘Ahdi wa Al-Syahadah yang digagas Muhammadiyah mengandung pengertian bahwa Negara Pancasila sudah merupakan rumusan final sebagai kesepakatan bersama di atas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lewat gagasan ini Muhammadiyah juga dengan tegas menolak ideologi islamisme yang bertujuan mengubah dasar negara.Kata kunci: Negara Pancasila sebagai Dar al-‘Ahdi wa as-Syahadah, Islamisme. 
摘要:本文旨在探讨潘卡西拉(Pancasila)国家作为Dar al- ' Ahdi wa - shahadah的决定是穆罕默德迪亚对政治伊斯兰或伊斯兰主义意识形态的回应。本文使用的方法是一种使用哲学分析的定性方法。本研究的主要数据取自潘卡西拉邦的手稿Dar Al- ' Ahdi wa Al- shahadah,由穆罕默德中央委员会出版。结果表明,2015年,穆罕默德迪亚在望加锡召开的第47届大会上决定潘卡西拉为Dar Al- ' Ahdi wa Al- shahadah,这表明潘卡西拉是全国共识的结果,是一个安全与和平国家的试验田。对于穆罕默德来说,潘卡西拉国家决定的文本是Dar al - ' Ahdi wa as- shahadah,潘卡西拉作为国家的基础同时也包含了伊斯兰和印度尼西亚的价值观。关键词:潘卡西拉州,伊斯兰教团,伊斯兰教[摘要]对伊斯兰教思想的伊斯兰政治对伊斯兰教的伊斯兰教主义的回应。杨Metode digunakan adalah kualitatif dengan kajian kepustakaan dengan pendekatan分析tematik terhadap dokumen Keputusan穆罕默迪亚tentang Negara Pancasila sebagai Dar al - Ahdi as-Syahadah。Hasil penelitian menunjukkan bahwa Negara Pancasila sebagai Dar Al- ' Ahdi wa Al- syahadah yang digagas Muhammadiyah mengandung pengertian bahwa Negara Pancasila sudah merupakan rumusan final sebagai kesepakatan bersama di atas Negara Kesatuan共和国印度尼西亚。leat gagasan ini Muhammadiyah juga dengan tegas menolak意识形态伊斯兰教yang bertujuan mengubah dasar negara。Kata kunci: Negara Pancasila sebagai Dar al- ' Ahdi wa as-Syahadah,伊斯兰教。
{"title":"NEGARA PANCASILA SEBAGAI DAR AL-‘AHDI WA AL-SYAHADAH MUHAMMADIYAH: RESPON TERHADAP ISLAMISME","authors":"Adlan Ryan Habibie","doi":"10.30984/ajip.v8i1.2450","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/ajip.v8i1.2450","url":null,"abstract":"Abstrack: This article aims to see how the decision of the Pancasila state as Dar al-‘Ahdi wa as-Shahadah was Muhammadiyah's response to the ideology of political Islam or Islamism. The approach used in this article is a qualitative approach using philosophical analysis. The primary Data of this study were taken from the manuscript of the state of Pancasila as Dar Al-‘Ahdi wa al-Shahadah published by the Central Board of Muhammadiyah. The results showed that the state of Pancasila as Dar Al - ' Ahdi wa Al-Shahadah decided by Muhammadiyah at the 47th Congress in 2015 in Makassar showed that the state of Pancasila is the result of national consensus and a proving ground to be a safe and peaceful country. For Muhammadiyah in the text of the Pancasila state decision as Dar al - ' Ahdi wa as-Shahadah, Pancasila as the basis of the state also contained Islamic and Indonesian values at the same time.Key Words: Pancasila State, Dar al-‘Ahdi wa as-Syahadah, Islamism.Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk melihat gagasan Negara Pancasila sebagai Dar al-‘Ahdi wa as-Syahadah sebagai respon Muhammadiyah terhadap ideologi Islam politik atau Islamisme. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan kajian kepustakaan dengan pendekatan analisis tematik terhadap dokumen Keputusan Muhammadiyah tentang Negara Pancasila sebagai Dar al-‘Ahdi wa as-Syahadah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Negara Pancasila sebagai Dar Al-‘Ahdi wa Al-Syahadah yang digagas Muhammadiyah mengandung pengertian bahwa Negara Pancasila sudah merupakan rumusan final sebagai kesepakatan bersama di atas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lewat gagasan ini Muhammadiyah juga dengan tegas menolak ideologi islamisme yang bertujuan mengubah dasar negara.Kata kunci: Negara Pancasila sebagai Dar al-‘Ahdi wa as-Syahadah, Islamisme. ","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"518 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120849027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PEMBACAAN HADITS RI’ĀYAH OLEH QĀḌĪ (Kajian Terhadap Kitab Syarah Al-Fawāidu Al-Mutra’atu Al-Ḥiyāḍi Fi Syarḥi Kitābi Al-Riyādi Karya Ibn Kamāl) 阅读圣训RI”由QĀĀ爸爸ḌĪ(研究对《Syarah Al-Fawā提高Al-Mutra 'atu Al -Ḥiyāḍ我菲由Kitāḥ一世bi Al-Riy在作品伊本·锦ālā)
Pub Date : 2023-07-10 DOI: 10.30984/ajip.v8i1.2474
Asna Istifada, Ahmad Musyafiq, Hasan Asy’ari ‘Ulama’i, M. A. Aziz
Abstract: Throughout the ages, the discourses on leadership concepts in Islam have been dynamic. One of the factors is the debate between Islamic scholars on hadiths related to leadership. Ibn Kamāl, a scholar who was also a Turkish bureaucrat, was the first cleric who gave commentaries on hadits in Riyāḍu al-Ṣālihīn, including those in leadership theme. He was close to the throne during his life, and some said he had released some fatwas that enabled the sultan’s policies. Having learned about his unique background, this study aims to provide explanations about Ibn Kamal’s concept of leadership based on his commentaries on hadits in Riyāḍu al-Ṣālihīn and the influence of the political milieu in the hadith commentaries. Therefore, this study employs a thematic and historical-sociological approach to analyze the data. It results in some findings that according to Ibn Kamal, leadership is a process performed by its elements to achieve the collective purpose. Leadership expressed by the term imārah refers to leadership within the scope of government. Therefore, leaders and people must fulfil their obligations to realise good governance. Although this syarah was written in a context in which Ibn Kamal was very close to the ruler, even he was part of it, but the political context did not influence him in the explanation of the leadership hadith he wrote.  Key Words: Ibn Kamāl, Imārah, hadith commentary Abstrak: Selama berabad-abad, dinamika tentang konsep kepemimpinan dalam Islam telah diperdebatkan. Salah satu faktornya adalah perbedaan antara ulama Islam dalam memahami hadits yang berkaitan dengan kepemimpinan. Ibn Kamāl, seorang ulama yang juga seorang birokrat Turki, adalah ulama pertama yang memberikan komentar tentang hadits dalam Riyāḍu al-Ṣālihīn, termasuk yang bertema kepemimpinan. Dia dekat dengan takhta selama hidupnya, dan dikabarkan bahwa dia telah mengeluarkan beberapa fatwa yang memuluskan kebijakan sultan. Setelah mempelajari latar belakangnya yang unik, penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang konsep kepemimpinan Ibn Kamal berdasarkan syarahnya tentang hadits dalam Riyāḍu al-Ṣālihīn dan pengaruh lingkungan politik terhadapnya. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan tematik dan historis-sosiologis untuk menganalisis data. Kajian ini menghasilkan beberapa temuan bahwa menurut Ibnu Kamal, kepemimpinan adalah proses yang dilakukan oleh elemen-elemen di dalamnya untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan yang diungkapkan dengan istilah imārah mengacu pada kepemimpinan dalam lingkup pemerintahan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, pemimpin dan rakyat harus memenuhi kewajibannya dengan penuh tanggung jawab. Meskipun syarah ini ditulis dalam konteks di mana Ibn Kamal sangat dekat dengan penguasa, bahkan ia menjadi bagian darinya, namun konteks politik tersebut tidak mempengaruhinya dalam penjelasan hadits kepemimpinan yang ditulisnya.  Kata Kunci : Ibn Kamāl, Imārah, syar
摘要:古今中外,伊斯兰教关于领导观念的论述一直是动态的。其中一个因素是伊斯兰学者对与领导力有关的圣训的争论。伊本Kamāl是一位学者,同时也是土耳其的官僚,他是第一位在Riyāḍu al-Ṣālihīn上评论包括领导主题在内的习惯的神职人员。他生前与王位关系密切,有人说他发布了一些令苏丹的政策得以实施的教令。在了解了伊本·卡迈勒独特的背景之后,本研究旨在通过他在Riyāḍu al-Ṣālihīn中对圣训的评论以及圣训评论中政治环境的影响来解释伊本·卡迈勒的领导概念。因此,本研究采用主题和历史社会学的方法来分析数据。这导致了一些发现,根据伊本卡迈勒,领导是一个过程执行其要素,以实现集体目的。imārah所表达的领导力是指政府范围内的领导力。因此,领导人和人民必须履行自己的义务,实现善治。尽管伊本·卡迈勒是在一个与统治者非常亲近的背景下写成的,即使他是其中的一部分,但政治背景并没有影响他对他所写的领导圣训的解释。关键词:伊本Kamāl, Imārah,圣训注释摘要:Selama berabad-abad, dinamika tentang konsep kepemimpinan dalam伊斯兰教telah diperdebatkan。Salah satu faktornya adalah perbedaan an antara ulama Islam dalam memahami haits yang berkaitan dengan kepemimpinan。伊本Kamāl,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁,杨世仁。我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。印度尼西亚议会议员latar belakangnya yang unik, penelitian ini bertujuan untuk成员kan penjelasan tentenang konsep kempimpinan Ibn Kamal berdasarkan syarhnya tentanghadiits dalam Riyāḍu al-Ṣālihīn danpengaruh lingkungan politik terhaapnya。Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan tematik, history - soologyuntuk menganalysis数据。Kajian ini menghasilkan beberapa temuan bahwa menurut Ibnu Kamal, kepemimpinan adalah propros yang dilakukan oleh elements - elements di dalamnya untuk menapai tujuan bersama。Kepemimpinan yang diungkapkan dengan istilah imārah mengacu pada Kepemimpinan dalam lingkup pemerintahan。Oleh karena itu, untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, pimpin dan rakyat harus memenuhi kewajibannya dengan penuh tanggung jawab。Meskipun syarah ini ditulis dalam konteks di mana Ibn Kamal sangat dekat dengan penguin, bahkan ia menjadi bagian darinya, namun konteks politik tersebut tidak mempengaruhinya dalam penjelasan haits kepemimpinan yang ditulisnya。Kata Kunci:伊本Kamāl, Imārah,伊斯兰教。
{"title":"PEMBACAAN HADITS RI’ĀYAH OLEH QĀḌĪ (Kajian Terhadap Kitab Syarah Al-Fawāidu Al-Mutra’atu Al-Ḥiyāḍi Fi Syarḥi Kitābi Al-Riyādi Karya Ibn Kamāl)","authors":"Asna Istifada, Ahmad Musyafiq, Hasan Asy’ari ‘Ulama’i, M. A. Aziz","doi":"10.30984/ajip.v8i1.2474","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/ajip.v8i1.2474","url":null,"abstract":"Abstract: Throughout the ages, the discourses on leadership concepts in Islam have been dynamic. One of the factors is the debate between Islamic scholars on hadiths related to leadership. Ibn Kamāl, a scholar who was also a Turkish bureaucrat, was the first cleric who gave commentaries on hadits in Riyāḍu al-Ṣālihīn, including those in leadership theme. He was close to the throne during his life, and some said he had released some fatwas that enabled the sultan’s policies. Having learned about his unique background, this study aims to provide explanations about Ibn Kamal’s concept of leadership based on his commentaries on hadits in Riyāḍu al-Ṣālihīn and the influence of the political milieu in the hadith commentaries. Therefore, this study employs a thematic and historical-sociological approach to analyze the data. It results in some findings that according to Ibn Kamal, leadership is a process performed by its elements to achieve the collective purpose. Leadership expressed by the term imārah refers to leadership within the scope of government. Therefore, leaders and people must fulfil their obligations to realise good governance. Although this syarah was written in a context in which Ibn Kamal was very close to the ruler, even he was part of it, but the political context did not influence him in the explanation of the leadership hadith he wrote.  Key Words: Ibn Kamāl, Imārah, hadith commentary Abstrak: Selama berabad-abad, dinamika tentang konsep kepemimpinan dalam Islam telah diperdebatkan. Salah satu faktornya adalah perbedaan antara ulama Islam dalam memahami hadits yang berkaitan dengan kepemimpinan. Ibn Kamāl, seorang ulama yang juga seorang birokrat Turki, adalah ulama pertama yang memberikan komentar tentang hadits dalam Riyāḍu al-Ṣālihīn, termasuk yang bertema kepemimpinan. Dia dekat dengan takhta selama hidupnya, dan dikabarkan bahwa dia telah mengeluarkan beberapa fatwa yang memuluskan kebijakan sultan. Setelah mempelajari latar belakangnya yang unik, penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang konsep kepemimpinan Ibn Kamal berdasarkan syarahnya tentang hadits dalam Riyāḍu al-Ṣālihīn dan pengaruh lingkungan politik terhadapnya. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan tematik dan historis-sosiologis untuk menganalisis data. Kajian ini menghasilkan beberapa temuan bahwa menurut Ibnu Kamal, kepemimpinan adalah proses yang dilakukan oleh elemen-elemen di dalamnya untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan yang diungkapkan dengan istilah imārah mengacu pada kepemimpinan dalam lingkup pemerintahan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, pemimpin dan rakyat harus memenuhi kewajibannya dengan penuh tanggung jawab. Meskipun syarah ini ditulis dalam konteks di mana Ibn Kamal sangat dekat dengan penguasa, bahkan ia menjadi bagian darinya, namun konteks politik tersebut tidak mempengaruhinya dalam penjelasan hadits kepemimpinan yang ditulisnya.  Kata Kunci : Ibn Kamāl, Imārah, syar","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123691030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
THE SHIFT OF ISLAMISM INTO NEOFUNDAMENTALISM AND ITS IMPACT ON ISLAMIC POLITICAL DYNAMICS 伊斯兰主义向新原教旨主义的转变及其对伊斯兰政治动态的影响
Pub Date : 2023-07-05 DOI: 10.30984/ajip.v8i1.2318
Ella Susila Wati, Yuli Imawan, E. Rahmawati
 Abstract: This article discusses the shift from Islamism to Neo-fundamentalism. Where the term Islamism here is often referred to as Political Islam. Islamism is a movement that makes Islam the basis of its struggle, including organizing the government. Islamism aims to revive Islamic law. But this reemergence of Islamism is not an emergence by Faith but by political claims. Islamism here longs for a historical revival and the glory of Islam, but this endeavor is a fabricated tradition. The emergence of Islamism in Islamic politics is a response to the existence of modernity understood as Western and foreign because it fails to fulfill Islamic interests as understood by Islamism. This failure of Islamism led to a shift towards Neo-fundamentalism towards the end of the 1980s. The neo-fundamentalism movement is very anti-Western. However, militant Islamic groups that previously fought for Islamic revolution shifted to be involved in re-Islamization from below.Key Words: Muslim Brotherhood, Islamism, Olivier Roy, Neofundamentalism
摘要:本文讨论了从伊斯兰主义到新原教旨主义的转变。这里的伊斯兰主义通常指的是政治伊斯兰。伊斯兰主义是一场以伊斯兰教为斗争基础的运动,包括组织政府。伊斯兰主义旨在恢复伊斯兰法律。但是伊斯兰主义的重新崛起不是因为信仰,而是因为政治诉求。这里的伊斯兰主义渴望历史的复兴和伊斯兰的荣耀,但这种努力是一种捏造的传统。伊斯兰主义在伊斯兰政治中的出现是对现代性存在的回应,现代性被理解为西方和外国的,因为它未能满足伊斯兰主义所理解的伊斯兰利益。伊斯兰主义的失败导致了20世纪80年代末向新原教旨主义的转变。新原教旨主义运动是非常反西方的。但是,曾经为伊斯兰革命而战的伊斯兰武装团体从下层开始参与了“再伊斯兰化”。关键词:穆斯林兄弟会,伊斯兰主义,奥利维尔·罗伊,新原教旨主义
{"title":"THE SHIFT OF ISLAMISM INTO NEOFUNDAMENTALISM AND ITS IMPACT ON ISLAMIC POLITICAL DYNAMICS","authors":"Ella Susila Wati, Yuli Imawan, E. Rahmawati","doi":"10.30984/ajip.v8i1.2318","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/ajip.v8i1.2318","url":null,"abstract":" Abstract: This article discusses the shift from Islamism to Neo-fundamentalism. Where the term Islamism here is often referred to as Political Islam. Islamism is a movement that makes Islam the basis of its struggle, including organizing the government. Islamism aims to revive Islamic law. But this reemergence of Islamism is not an emergence by Faith but by political claims. Islamism here longs for a historical revival and the glory of Islam, but this endeavor is a fabricated tradition. The emergence of Islamism in Islamic politics is a response to the existence of modernity understood as Western and foreign because it fails to fulfill Islamic interests as understood by Islamism. This failure of Islamism led to a shift towards Neo-fundamentalism towards the end of the 1980s. The neo-fundamentalism movement is very anti-Western. However, militant Islamic groups that previously fought for Islamic revolution shifted to be involved in re-Islamization from below.Key Words: Muslim Brotherhood, Islamism, Olivier Roy, Neofundamentalism","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"119 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133879575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
RELIGIOUSTY AND ISLAMIC NORMATIVISM IN PORNOGRAPHY AS A SOCIAL PHENOMENON 色情作为一种社会现象中的宗教和伊斯兰规范主义
Pub Date : 2023-07-03 DOI: 10.30984/ajip.v8i1.2518
M. Muhammadong
Abstrac: This article is to find out in the study of Islamic normativism about pornography as a social phenomenon caused by technological advances and the development of social media in people's lives. In the Islamic view, pornography is certainly strictly prohibited because it has an impact on moral decadence for the perpetrator. In Islamic studies, there is no clear mention of pornography because what is explained is only the issue of aurat and the consequences of adultery behavior that can damage the cultivation of life if not anticipated. Analysis of pornography in the current context must get answers from religious teachings so that the problems faced can be solved humanely so that the interpretation developed is not based on assumptions but through Islamic normative studies. Keywords: Reinterpretation, Islamic, Pornography, Social Media, TechnologicalAbstrak: Artikel ini untuk mengetahui dalam kajian normativisme Islam soal pornografi sebagai sebuah fenomena sosial yang diakibatkan salah satunya karena kemajuan teknologi dan perkembangan media sosial dalam kehidupan masyarakat. Dalam pandangan Islam, pornografi tentu sangat dilarang karena berdampak pada dekadensi moral bagi pelakunya. Dalam kajian keislaman tidak disebutkan secara jelas tentang pornografi  karena yang dijelaskan hanya persoalan aurat dan akibat yang ditimbulkan dari perilaku perzinahan yang dapat merusak tatanam kehidupan apabila tidak diantisipasi. Analisis tentang pornografi dalam konteks kekinian harus mendapat jawaban dari ajaran keagamaan agar persoalan yang dihadapi dapat diselesaikan secara manusiawi sehingga interpretasi yang dikembangkan bukan atas dasar asumsi akan tetapi melalui kajian normatif keislaman. Kata Kunci: Reinterpretasi, Islam,  Pornografi, Media Sosial, Tekhnologi
摘要:本文旨在通过伊斯兰规范主义的研究,找出色情作为一种社会现象,是由于科技进步和社交媒体的发展在人们的生活中造成的。在伊斯兰教看来,色情作品当然是被严格禁止的,因为它对犯罪者的道德堕落有影响。在伊斯兰研究中,没有明确提到色情,因为所解释的只是aurat问题和通奸行为的后果,如果没有预料到,这些行为会损害生活的培养。在当前的背景下,对色情的分析必须从宗教教义中得到答案,这样所面临的问题才能得到人道的解决,这样所开发的解释就不是基于假设,而是通过伊斯兰规范的研究。摘要:Artikel ini untuk mengetahui dalam kajian规范主义伊斯兰社会色情sebagai sebuah现象社会杨diakibatkan salah satunya karena kemajuan tecknologi dan perkembangan媒体社会dalam kehidupan masyarakat。达拉姆潘潘干伊斯兰教,色情tentu sangat dilarang karena berdampak pada dekadensi道德bagi pelakunya。Dalam kajian keislaman tidak disebutkan secara jelas tentang色情karena yang dijelaskan hanya个人aurat dan akibat yang ditimbulkan dari peraku perzinahan yang dapat merusak tatanam kehidupan apabila tidak diantisipasi。分析色情内容,例如:色情内容,色情内容,色情内容,色情内容,色情内容,色情内容,色情内容,色情内容,色情内容,色情内容,色情内容,色情内容,色情内容,色情内容,色情内容,色情内容,色情内容,色情内容。Kata Kunci:重新诠释,伊斯兰教,色情,媒体社会,技术
{"title":"RELIGIOUSTY AND ISLAMIC NORMATIVISM IN PORNOGRAPHY AS A SOCIAL PHENOMENON","authors":"M. Muhammadong","doi":"10.30984/ajip.v8i1.2518","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/ajip.v8i1.2518","url":null,"abstract":"Abstrac: This article is to find out in the study of Islamic normativism about pornography as a social phenomenon caused by technological advances and the development of social media in people's lives. In the Islamic view, pornography is certainly strictly prohibited because it has an impact on moral decadence for the perpetrator. In Islamic studies, there is no clear mention of pornography because what is explained is only the issue of aurat and the consequences of adultery behavior that can damage the cultivation of life if not anticipated. Analysis of pornography in the current context must get answers from religious teachings so that the problems faced can be solved humanely so that the interpretation developed is not based on assumptions but through Islamic normative studies. Keywords: Reinterpretation, Islamic, Pornography, Social Media, TechnologicalAbstrak: Artikel ini untuk mengetahui dalam kajian normativisme Islam soal pornografi sebagai sebuah fenomena sosial yang diakibatkan salah satunya karena kemajuan teknologi dan perkembangan media sosial dalam kehidupan masyarakat. Dalam pandangan Islam, pornografi tentu sangat dilarang karena berdampak pada dekadensi moral bagi pelakunya. Dalam kajian keislaman tidak disebutkan secara jelas tentang pornografi  karena yang dijelaskan hanya persoalan aurat dan akibat yang ditimbulkan dari perilaku perzinahan yang dapat merusak tatanam kehidupan apabila tidak diantisipasi. Analisis tentang pornografi dalam konteks kekinian harus mendapat jawaban dari ajaran keagamaan agar persoalan yang dihadapi dapat diselesaikan secara manusiawi sehingga interpretasi yang dikembangkan bukan atas dasar asumsi akan tetapi melalui kajian normatif keislaman. Kata Kunci: Reinterpretasi, Islam,  Pornografi, Media Sosial, Tekhnologi","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122040830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
CULTURAL IDENTITY OF DIASPORIC JAVANESE MUSLIMS OF PONOROGO IN MALAYSIA: CONTINUITY AND CHANGE 马来西亚波诺罗戈散居爪哇穆斯林的文化认同:延续与变化
Pub Date : 2023-06-22 DOI: 10.30984/ajip.v8i1.2460
Arik Dwijayanto, Yusmicha Ulya Afif
Abstract: This research seeks to explain the cultural changes and identity in diasporic experience among Javanese Muslims of Ponorogo in Johor, Malaysia. Stuart Hall's perspective on cultural identity and diaspora stress that these are significant concerns for anyone struggling the identity. This paper also examines the notions of a homeland the Javanese Muslims of Ponorogo diaspora in Johor, Malaysia, has held over the past 110 years. What do these notions entail, which developments were essential to their continuity and change, and in what way are current notions of a homeland related to the present-day status and position of the Javanese Muslims of Ponorogo the local society? The cultural changes of the Ponorogo Muslims diaspora in Johor maintained their cultural identity and social harmony with the local society. This research aims to look further at the negotiation process of cultural identity among Ponorogo Muslims in their tradition. The tradition is a cultural dialectics of Javanese and Malay culture. Even these traditions are dynamically changing to be simplified, the essence of their cultural tradition is not affected. Internally, in Johor, sometimes there are other traditions, but they do not take their Javanese identity off. Key Words : Identity, Tradition, Ponorogo Muslims. Abstrak: Penelitian ini berusaha menjelaskan perubahan budaya dan identitas dalam pengalaman diaspora di kalangan Muslim Ponorogo di Johor, Malaysia. Dalam perspektif Stuart Hall tentang identitas budaya dan diaspora menekankan bahwa hal ini menjadi perhatian penting bagi siapa pun yang berupaya untuk mempertahankan identitas tersebut. Tulisan ini juga mengkaji konstruksi gagasan ‘tanah air’ bagi diaspora Muslim Ponorogo di Johor, Malaysia, selama 110 tahun terakhir. Apa yang terkandung dalam gagasan-gagasan tersebut dan bagaimana perkembangan bagi kesinambungan dan perubahannya, serta dengan cara apa gagasan-gagasan tentang tanah air terkait dengan status dan posisi kaum Muslim Jawa Ponorogo saat ini dalam masyarakat setempat? Perubahan budaya diaspora Muslim Ponorogo di Johor mempertahankan identitas budaya dan keharmonisan sosial mereka dengan masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih jauh proses negosiasi identitas budaya umat Islam Ponorogo dalam tradisinya. Tradisi tersebut merupakan dialektika budaya dari budaya Jawa dan Melayu. Bahkan tradisi-tradisi ini secara dinamis berubah menjadi disederhanakan, esensi tradisi budaya mereka tidak terpengaruh. Secara internal, di Johor, terkadang ada tradisi lain, tetapi tidak menghilangkan identitas Jawanya. Kata Kunci : Identitas, Tradisi, Muslim Ponorogo.
摘要:本研究旨在解释马来西亚柔佛州波诺罗戈爪哇穆斯林散居经历中的文化变迁和身份认同。斯图尔特·霍尔对文化认同和散居的看法强调,这些都是任何挣扎于身份认同的人所关注的重要问题。本文还探讨了在过去110年里,马来西亚柔佛州散居的爪哇波诺罗戈穆斯林的家园概念。这些概念需要什么,哪些发展对它们的延续和变化至关重要,以及当前的家园概念如何与波诺罗戈爪哇穆斯林在当地社会的现状和地位相关?柔佛州波诺罗戈穆斯林的文化变迁保持了他们与当地社会的文化认同和社会和谐。本研究旨在进一步探讨波诺罗戈穆斯林在其传统中文化认同的协商过程。传统是爪哇和马来文化的一种文化辩证法。即使这些传统被动态地简化,他们的文化传统的本质并没有受到影响。在柔佛州内部,有时会有其他传统,但它们并没有摆脱爪哇人的身份。关键词:认同,传统,波诺罗戈穆斯林。摘要:Penelitian ini berusaha menjelaskan perubahan budaya dan identitas dalam pengalaman diaspora di kalangan Muslim, Ponorogo di Johor。Dalam的观点是Stuart Hall tantanidentitas budaya和diaspora menekankan bahwa hal ini menjadi perhatian, penting bagi siapa pun yang berupaya untuk的成员pertahankan identitas tersebut。马来西亚柔佛州,马来西亚,selama 110 tahun terakhir。这句话的意思是:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说。”柔佛穆斯林(pertahankan identitas budaya dan keharmonisan)Penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih jauh提出了一种谈判的方法,即在伊斯兰教的基础上进行谈判。Tradisi tersebut merupakan dialektika budaya dari budaya Jawa dan Melayu。贸易是一种传统的贸易,是一种传统的贸易,是一种传统的贸易。士卡拉内部,迪柔佛,terkadang ada tradisi lain, tetapi tidak menghilangkan identitas Jawanya。Kata Kunci: Identitas, Tradisi, Muslim Ponorogo。
{"title":"CULTURAL IDENTITY OF DIASPORIC JAVANESE MUSLIMS OF PONOROGO IN MALAYSIA: CONTINUITY AND CHANGE","authors":"Arik Dwijayanto, Yusmicha Ulya Afif","doi":"10.30984/ajip.v8i1.2460","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/ajip.v8i1.2460","url":null,"abstract":"Abstract: This research seeks to explain the cultural changes and identity in diasporic experience among Javanese Muslims of Ponorogo in Johor, Malaysia. Stuart Hall's perspective on cultural identity and diaspora stress that these are significant concerns for anyone struggling the identity. This paper also examines the notions of a homeland the Javanese Muslims of Ponorogo diaspora in Johor, Malaysia, has held over the past 110 years. What do these notions entail, which developments were essential to their continuity and change, and in what way are current notions of a homeland related to the present-day status and position of the Javanese Muslims of Ponorogo the local society? The cultural changes of the Ponorogo Muslims diaspora in Johor maintained their cultural identity and social harmony with the local society. This research aims to look further at the negotiation process of cultural identity among Ponorogo Muslims in their tradition. The tradition is a cultural dialectics of Javanese and Malay culture. Even these traditions are dynamically changing to be simplified, the essence of their cultural tradition is not affected. Internally, in Johor, sometimes there are other traditions, but they do not take their Javanese identity off. Key Words : Identity, Tradition, Ponorogo Muslims. Abstrak: Penelitian ini berusaha menjelaskan perubahan budaya dan identitas dalam pengalaman diaspora di kalangan Muslim Ponorogo di Johor, Malaysia. Dalam perspektif Stuart Hall tentang identitas budaya dan diaspora menekankan bahwa hal ini menjadi perhatian penting bagi siapa pun yang berupaya untuk mempertahankan identitas tersebut. Tulisan ini juga mengkaji konstruksi gagasan ‘tanah air’ bagi diaspora Muslim Ponorogo di Johor, Malaysia, selama 110 tahun terakhir. Apa yang terkandung dalam gagasan-gagasan tersebut dan bagaimana perkembangan bagi kesinambungan dan perubahannya, serta dengan cara apa gagasan-gagasan tentang tanah air terkait dengan status dan posisi kaum Muslim Jawa Ponorogo saat ini dalam masyarakat setempat? Perubahan budaya diaspora Muslim Ponorogo di Johor mempertahankan identitas budaya dan keharmonisan sosial mereka dengan masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih jauh proses negosiasi identitas budaya umat Islam Ponorogo dalam tradisinya. Tradisi tersebut merupakan dialektika budaya dari budaya Jawa dan Melayu. Bahkan tradisi-tradisi ini secara dinamis berubah menjadi disederhanakan, esensi tradisi budaya mereka tidak terpengaruh. Secara internal, di Johor, terkadang ada tradisi lain, tetapi tidak menghilangkan identitas Jawanya. Kata Kunci : Identitas, Tradisi, Muslim Ponorogo.","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114857871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Aqlam: Journal of Islam and Plurality
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1