{"title":"Kemampuan Spasial Siswa Di Daerah Pedesaan Ditinjau Dari Perbedaan Gender","authors":"Muhammad Erfansyah, Said Munzir, R. Johar","doi":"10.56921/jumper.v2i2.82","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kemampuan spasial merupakan kemampuan untuk membayangkan, membandingkan, menduga, menentukan, mengonstruksikan, mempresentasikan, dan menemukan informasi-informasi dari stimulus visual dalam hal konteks keruangan yang melibatkan manipulasi serta rotasi mental. Siswa di daerah pedesaan dan perkotaan memiliki cara yang berbeda dalam memandang suatu permasalahan khususnya yang berkaitan dengan spasial. Banyak pendapat yang menyatakan adanya kesamaan maupun perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kemampuan spasial di daerah perkotaan, namun belum terdapat informasi mengenai kondisi antara siswa laki-laki dan perempuan untuk daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan spasial siswa SMP di daerah pedesaan ditinjau dari perbedaan gender. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik snowball sampling. Subjek penelitian adalah enam orang di salah satu SMP di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan tes dan wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan kemampuan spasial siswa laki-laki mencakup lima kemampuan yaitu spatial perception, spatial visualization, mental rotation, spatial relation, dan spatial orientation, sedangkan siswa perempuan hanya mencakup empat kemampuan spasial karena siswa perempuan tidak memenuhi indikator mental rotation. Secara umum, baik siswa laki-laki maupun perempuan kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan indikator spatial relation. Oleh karena itu dalam pembelajaran guru perlu mengembangkan kemampuan spasial siswa khususnya yang terkait dengan spatial relation di daerah pedesaan, serta mengembangkan kemampuan dengan indikator mental rotation terutama pada siswa perempuan.","PeriodicalId":440422,"journal":{"name":"JUMPER: Journal of Educational Multidisciplinary Research","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JUMPER: Journal of Educational Multidisciplinary Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56921/jumper.v2i2.82","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kemampuan spasial merupakan kemampuan untuk membayangkan, membandingkan, menduga, menentukan, mengonstruksikan, mempresentasikan, dan menemukan informasi-informasi dari stimulus visual dalam hal konteks keruangan yang melibatkan manipulasi serta rotasi mental. Siswa di daerah pedesaan dan perkotaan memiliki cara yang berbeda dalam memandang suatu permasalahan khususnya yang berkaitan dengan spasial. Banyak pendapat yang menyatakan adanya kesamaan maupun perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kemampuan spasial di daerah perkotaan, namun belum terdapat informasi mengenai kondisi antara siswa laki-laki dan perempuan untuk daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan spasial siswa SMP di daerah pedesaan ditinjau dari perbedaan gender. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik snowball sampling. Subjek penelitian adalah enam orang di salah satu SMP di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan tes dan wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan kemampuan spasial siswa laki-laki mencakup lima kemampuan yaitu spatial perception, spatial visualization, mental rotation, spatial relation, dan spatial orientation, sedangkan siswa perempuan hanya mencakup empat kemampuan spasial karena siswa perempuan tidak memenuhi indikator mental rotation. Secara umum, baik siswa laki-laki maupun perempuan kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan indikator spatial relation. Oleh karena itu dalam pembelajaran guru perlu mengembangkan kemampuan spasial siswa khususnya yang terkait dengan spatial relation di daerah pedesaan, serta mengembangkan kemampuan dengan indikator mental rotation terutama pada siswa perempuan.