PERAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION TERHADAP PERSEPSI KETERLIBATAN APOTEKER DALAM KOLABORASI ANTAR PROFESI

Dzikrina Ilmanita, M. R. Rokhman
{"title":"PERAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION TERHADAP PERSEPSI KETERLIBATAN APOTEKER DALAM KOLABORASI ANTAR PROFESI","authors":"Dzikrina Ilmanita, M. R. Rokhman","doi":"10.22146/JMPF.283","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kolaborasi antar profesi mengharuskan semua profesi memiliki persepsi yang sama terhadap ranah masing-masing profesi termasuk ranahketerlibatan apoteker. Interprofessional education (IPE) dapat digunakan untuk menyamakan persepsi tersebut. Penelitian dilakukan untuk melihat peran IPE dalam mempengaruhi persepsi mahasiswa kesehatan terhadap keterlibatan apoteker pada kolaborasi antar profesi. Penelitian dilakukan pada Februari sampai Mei 2014 menggunakan rancangan cross sectional dengan alat ukur kuesioner pada satu univeritas yang sudah menerapkan IPE dan 1 universitas lainnya yang belum menerpkan IPE. Kuesioner mengukur tiga bentuk keterlibatan apoteker dalam kolaborasi antar profesi yaitu keterlibatan apoteker dalam IPE, kewenangan apoteker, dan tanggung jawab apoteker. Pengambilan sampel dengan metode kuota sampling ditetapkan 225 responden mahasiswa kesehatan yang terbagi menjadi kelompok yang sudah dan belum mendapatkan IPE. Data dianalisis menggunakan two way anova, one  way anova,dan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang sudah mendapat IPE secara signifikan mempunyai tingkat kesetujuan yang lebih tinggi pada 84,6% pertanyaan tentang keterlibatan apoteker dalam kolaborasi antar profesi, 33,3% pertanyaan tentang tanggung jawab apoteker, dan 33,3% pertanyaan tentang kewenangan apoteker. Mahasiswa kedokteran, kedokteran gigi maupun farmasi yang sudah mendapatkan IPE memiliki tingkat percaya diri yang homogen. Tingkat percaya diri mahasiswa farmasi yang sudah mendapat IPE lebih tinggi daripada mahasiswa farmasi yang belum mendapat IPE. Kata kunci : kolaborasi antar profesi, interprofessional education , apoteker, mahasiswa kesehatan","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2014-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Management and Pharmacy Practice","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/JMPF.283","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Kolaborasi antar profesi mengharuskan semua profesi memiliki persepsi yang sama terhadap ranah masing-masing profesi termasuk ranahketerlibatan apoteker. Interprofessional education (IPE) dapat digunakan untuk menyamakan persepsi tersebut. Penelitian dilakukan untuk melihat peran IPE dalam mempengaruhi persepsi mahasiswa kesehatan terhadap keterlibatan apoteker pada kolaborasi antar profesi. Penelitian dilakukan pada Februari sampai Mei 2014 menggunakan rancangan cross sectional dengan alat ukur kuesioner pada satu univeritas yang sudah menerapkan IPE dan 1 universitas lainnya yang belum menerpkan IPE. Kuesioner mengukur tiga bentuk keterlibatan apoteker dalam kolaborasi antar profesi yaitu keterlibatan apoteker dalam IPE, kewenangan apoteker, dan tanggung jawab apoteker. Pengambilan sampel dengan metode kuota sampling ditetapkan 225 responden mahasiswa kesehatan yang terbagi menjadi kelompok yang sudah dan belum mendapatkan IPE. Data dianalisis menggunakan two way anova, one  way anova,dan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang sudah mendapat IPE secara signifikan mempunyai tingkat kesetujuan yang lebih tinggi pada 84,6% pertanyaan tentang keterlibatan apoteker dalam kolaborasi antar profesi, 33,3% pertanyaan tentang tanggung jawab apoteker, dan 33,3% pertanyaan tentang kewenangan apoteker. Mahasiswa kedokteran, kedokteran gigi maupun farmasi yang sudah mendapatkan IPE memiliki tingkat percaya diri yang homogen. Tingkat percaya diri mahasiswa farmasi yang sudah mendapat IPE lebih tinggi daripada mahasiswa farmasi yang belum mendapat IPE. Kata kunci : kolaborasi antar profesi, interprofessional education , apoteker, mahasiswa kesehatan
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
药剂师参与行业合作的专业教育作用
职业之间的合作要求所有职业对包括药剂师的参与在内的每个职业的领域都有相同的看法。国际教育可以用来平衡这种看法。这项研究旨在探讨IPE在影响药师对药师参与各职业合作的影响方面所起的作用。这项研究于2014年2月至5月采用了跨分段设计,采用了一所已经申请了IPE的大学和另一所尚未提交IPE的大学的问卷测量法。这份问卷测量了药剂师在不同行业之间合作的三种方式,即药剂师在IPE中的参与、药剂师的权威和药剂师的责任。根据规定的抽样配额采样法,225名健康学生的受访者被分成已经没有ip的小组。数据使用两种方式、一种方式和测试进行分析。研究表明,获得IPE的学生在84.6%的问题上有很高的共同立场,关于药剂师参与不同职业合作的问题有33.3%,关于药剂师职责的问题有33.3%。获得性知识产权的医科学生、牙科或制药专业的学生都有一定程度的同质自信。与尚未获得IPE的制药学生相比,制药学生的自信心水平要高得多。关键词:职业间合作、专业教育、药剂师、健康专业学生
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Measurement of Medication Adherence Behavior in Type 2 Diabetes Mellitus Patients Using Probabilistic Medication Adherence Scale (ProMAS) GAMBARAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKARAYA Analisis Medication Error di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat SYSTEMATIC REVIEW DAN META-ANALISIS : ANALISIS DAMPAK INTERVENSI APOTEKER TERHADAP CLINICAL OUTCOME PASIEN EPILEPSI Rasionalitas Terapi Antibotik Empiris Pada Pasien Geriatri Dengan Pneumonia Di RS Mardi Rahayu
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1