Ayyoehan Tiara Annisa, Susi Ari Kristina, Nanang Munif Yasin
{"title":"Analisis Medication Error di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat","authors":"Ayyoehan Tiara Annisa, Susi Ari Kristina, Nanang Munif Yasin","doi":"10.22146/jmpf.82186","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Medication error (MEs) berdampak pada ketidaktepatan pelayanan obat dan membahayakan pasien dengan jumlah insiden yang bervariasi, sehingga perlu dilakukan studi dengan menggunakan metode dan definisi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis MEs beserta faktor-faktor penyebab kesalahan tersebut di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian mixed method antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode penelitian kuantitatif dilakukan dengan menganalisis resep rawat jalan untuk mengetahui MEs dengan instrumen checklist. Metode penelitian kualitatif dilakukan dengan mewawancarai informan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan medication error. Setelah data yang dihasilkan dengan metode kualitatif terkumpul, data dikumpulkan sebagai total faktor penyebab MEs untuk mendapatkan faktor terbanyak penyebab kesalahan. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan MEs di masing-masing Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSPAD Gatot Soebroto. Kesalahan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan BPJS terdiri dari prescribing error (41,55%), transcribing error (4,58%), dan dispensing error 15,7%). Kesalahan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Paviliun Kartika terdiri dari prescribing error (12,41%), transcribing error (2,36%), dan dispensing error (0,69%). Instalasi Farmasi Rawat Jalan BPJS memiliki medication error tertinggi (61,83%) dibandingkan dengan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Paviliun Kartika (15,46%) sebab beban kerja berupa jumlah pasien yang lebih banyak dengan jumlah staf yang minimal. Selain itu, juga terdapat faktor-faktor penyebab MEs di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSPAD Gatot Soebroto berupa faktor manusia, faktor sistem, dan faktor lingkungan yang diperoleh dari wawancara. Masing-masing faktor tersebut diperoleh faktor terbanyak dalam menyebabkan kesalahan.","PeriodicalId":125871,"journal":{"name":"Journal of Management and Pharmacy Practice","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Management and Pharmacy Practice","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jmpf.82186","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Medication error (MEs) berdampak pada ketidaktepatan pelayanan obat dan membahayakan pasien dengan jumlah insiden yang bervariasi, sehingga perlu dilakukan studi dengan menggunakan metode dan definisi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis MEs beserta faktor-faktor penyebab kesalahan tersebut di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian mixed method antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode penelitian kuantitatif dilakukan dengan menganalisis resep rawat jalan untuk mengetahui MEs dengan instrumen checklist. Metode penelitian kualitatif dilakukan dengan mewawancarai informan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan medication error. Setelah data yang dihasilkan dengan metode kualitatif terkumpul, data dikumpulkan sebagai total faktor penyebab MEs untuk mendapatkan faktor terbanyak penyebab kesalahan. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan MEs di masing-masing Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSPAD Gatot Soebroto. Kesalahan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan BPJS terdiri dari prescribing error (41,55%), transcribing error (4,58%), dan dispensing error 15,7%). Kesalahan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Paviliun Kartika terdiri dari prescribing error (12,41%), transcribing error (2,36%), dan dispensing error (0,69%). Instalasi Farmasi Rawat Jalan BPJS memiliki medication error tertinggi (61,83%) dibandingkan dengan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Paviliun Kartika (15,46%) sebab beban kerja berupa jumlah pasien yang lebih banyak dengan jumlah staf yang minimal. Selain itu, juga terdapat faktor-faktor penyebab MEs di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSPAD Gatot Soebroto berupa faktor manusia, faktor sistem, dan faktor lingkungan yang diperoleh dari wawancara. Masing-masing faktor tersebut diperoleh faktor terbanyak dalam menyebabkan kesalahan.