{"title":"KUAT TARIK DAN LENTUR KOMPOSIT POLIESTER-ABAKA YANG DIEKSPOSE PADA LINGKUNGAN AGRESIF","authors":"Jauhar Fajrin, Ika Permatasari, Hariyadi Hariyadi, Miko Eniarti, S. Suparjo, Pathurahman Pathurahman","doi":"10.29303/spektrum.v10i1.281","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kajian mengenai komposit polimer - serat alam yang sering ditampilkan oleh para peneliti lebih banyak didasarkan pada kondisi lingkungan normal. Padahal dalam kenyataannya, penggunaan material komposit seringkali berada atau dihadapkan pada situasi yang tidak normal atau agresif seperti kelembaban dan temperatur yang selalu berubah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi terhadap sifat mekanik komposit yang diperkuat dengan serat alam – abaka dan rami - yang ditempatkan pada lingkungan yang agresif. Penelitian dilakukan secara eksperimental dimana tiga jenis lingkungan agresif; ruang terbuka, air laut dan ditanam dalam tanah menjadi variabel penelitian. Sebagai pembanding atau kontrol, komposit juga ditempatkan pada ruang tertutup dengan kondisi normal. Setelah diekspose selama 8 minggu, sampel komposit kemudian dipersiapkan untuk diuji kekuatan tarik dan lenturnya. Progress dari proses degradasi komposit juga dievaluasi setiap minggu. Secara umum hasil penelitian menunjukan bahwa ekspose pada lingkungan agresif belum memberikan pengaruh yang signifikan pada sifat fisik maupun mekanik komposit. Pada observasi yang dilakukan terhadap komposit poliester-rami, terlihat bahwa ekspose pada lingkungan agresif mengurangi kekuatan tarik dan lentur komposit. Tetapi pada pengujian yang dilakukan terhadap komposit poliester-rami, justru terjadi sebaliknya dimana kekuatan tarik dan lentur komposit yang diekspose pada lingkungan agresif lebih tinggi dibandingkan dengan kontrolnya, yakni komposit yang tidak diekspose pada lingkungan agresif. Sangat besar kemungkinan bahwa karena komposit poliester-rami yang dijadikan sebagai kontrol memiliki banyak rongga, maka sifat mekaniknya sudah lebih rendah daripada komposit yang diekspose pada lingkungan agresif.","PeriodicalId":133848,"journal":{"name":"Spektrum Sipil","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Spektrum Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/spektrum.v10i1.281","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kajian mengenai komposit polimer - serat alam yang sering ditampilkan oleh para peneliti lebih banyak didasarkan pada kondisi lingkungan normal. Padahal dalam kenyataannya, penggunaan material komposit seringkali berada atau dihadapkan pada situasi yang tidak normal atau agresif seperti kelembaban dan temperatur yang selalu berubah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi terhadap sifat mekanik komposit yang diperkuat dengan serat alam – abaka dan rami - yang ditempatkan pada lingkungan yang agresif. Penelitian dilakukan secara eksperimental dimana tiga jenis lingkungan agresif; ruang terbuka, air laut dan ditanam dalam tanah menjadi variabel penelitian. Sebagai pembanding atau kontrol, komposit juga ditempatkan pada ruang tertutup dengan kondisi normal. Setelah diekspose selama 8 minggu, sampel komposit kemudian dipersiapkan untuk diuji kekuatan tarik dan lenturnya. Progress dari proses degradasi komposit juga dievaluasi setiap minggu. Secara umum hasil penelitian menunjukan bahwa ekspose pada lingkungan agresif belum memberikan pengaruh yang signifikan pada sifat fisik maupun mekanik komposit. Pada observasi yang dilakukan terhadap komposit poliester-rami, terlihat bahwa ekspose pada lingkungan agresif mengurangi kekuatan tarik dan lentur komposit. Tetapi pada pengujian yang dilakukan terhadap komposit poliester-rami, justru terjadi sebaliknya dimana kekuatan tarik dan lentur komposit yang diekspose pada lingkungan agresif lebih tinggi dibandingkan dengan kontrolnya, yakni komposit yang tidak diekspose pada lingkungan agresif. Sangat besar kemungkinan bahwa karena komposit poliester-rami yang dijadikan sebagai kontrol memiliki banyak rongga, maka sifat mekaniknya sudah lebih rendah daripada komposit yang diekspose pada lingkungan agresif.