Analisis perilaku fisik maupun mekanik komposit polimer yang sering ditampilkan oleh para peneliti lebih banyak didasarkan pada kondisi lingkungan normal. Sementara penggunaan material komposit seringkali berada pada situasi yang tidak normal atau agresif seperti kelembaban dan temperatur yang selalu berubah. Artikel ini membahas mengenai bagaimana pengaruh lingkungan agresif terhadap sifat fisik dan mekanik komposit polimer epoksi yang diperkuat dengan serat sisal. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang datanya dianalisis lebih lanjut secara deskripstif. Pengujian sifat fisik dilakukan dengan cara mengukur perubahan berat selama masa ekspose pada lingkungan agresif. Sementara sifat mekanik komposit ditinjau dari dua parameter; perilaku tarik dan lentur. Pengujian kuat tarik dilakukan berdasarkan standar ASTM D-3039 dan uji lentur berdasarkan standar ASTM D790, dengan pembebanan menyesuaikan dengan ketentuan pada standar. Hasil penelitian menunjukan bahwa Lingkungan agresif akan memperlemah sifat fisik komposit. Hasil pengukuran perubahan berat komposit mengindikasikan bahwa semua komposit yang diekspose pada 3 jenis lingkungan agresif mengalami pengurangan berat setelah diekspose selama 8 minggu. Selanjutnya sifat mekanik komposit akan mengalami degradasi apabila diekspose pada lingkungan yang agresif. Kuat tarik dan modulus tarik lebih tinggi dimiliki oleh komposit yang tidak diekspose; dengan kuat tarik sebesar 46,165 MPa dan modulus elastisitas tarik sebesar 1742,606 MPa. Kuat tarik terendah ditemukan pada komposit yang diekspose pada ruang terbuka, sebesar 14,628 MPa, dan modulus elastisitas terendah ditemukan pada komposit yang diekspose dengan cara ditanam, yakni sebesar 1502, 277 MPa. Temuan yang senada diperlihatkan pada perilaku lentur komposit. Tegangan dan modulus elastistas lentur tertinggi dimiliki oleh komposit kontrol yang tidak diekspose pada lingkungan agresif, sebesar 83,728 MPa dan 3397,5 MPa. Kuat lentur terendah dimiliki oleh komposit yang diekspose dengan cara ditanam (30,607 MPa), sementara modulus elastisitas terendam dimiliki oleh komposit yang diekspose pada ruangan terbuka, yakni sebesar 3397,5 MPa.
{"title":"DURABILITAS KOMPOSIT EPOKSI-SISAL YANG DIEKSPOSE PADA LINGKUNGAN AGRESIF","authors":"Jauhar Fajrin, Wayan Sugiartha, Khusnul Khatimah, Arnie Jasmine Johar, Desain eksperimen","doi":"10.29303/spektrum.v10i2.330","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/spektrum.v10i2.330","url":null,"abstract":"Analisis perilaku fisik maupun mekanik komposit polimer yang sering ditampilkan oleh para peneliti lebih banyak didasarkan pada kondisi lingkungan normal. Sementara penggunaan material komposit seringkali berada pada situasi yang tidak normal atau agresif seperti kelembaban dan temperatur yang selalu berubah. Artikel ini membahas mengenai bagaimana pengaruh lingkungan agresif terhadap sifat fisik dan mekanik komposit polimer epoksi yang diperkuat dengan serat sisal. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang datanya dianalisis lebih lanjut secara deskripstif. Pengujian sifat fisik dilakukan dengan cara mengukur perubahan berat selama masa ekspose pada lingkungan agresif. Sementara sifat mekanik komposit ditinjau dari dua parameter; perilaku tarik dan lentur. Pengujian kuat tarik dilakukan berdasarkan standar ASTM D-3039 dan uji lentur berdasarkan standar ASTM D790, dengan pembebanan menyesuaikan dengan ketentuan pada standar. Hasil penelitian menunjukan bahwa Lingkungan agresif akan memperlemah sifat fisik komposit. Hasil pengukuran perubahan berat komposit mengindikasikan bahwa semua komposit yang diekspose pada 3 jenis lingkungan agresif mengalami pengurangan berat setelah diekspose selama 8 minggu. Selanjutnya sifat mekanik komposit akan mengalami degradasi apabila diekspose pada lingkungan yang agresif. Kuat tarik dan modulus tarik lebih tinggi dimiliki oleh komposit yang tidak diekspose; dengan kuat tarik sebesar 46,165 MPa dan modulus elastisitas tarik sebesar 1742,606 MPa. Kuat tarik terendah ditemukan pada komposit yang diekspose pada ruang terbuka, sebesar 14,628 MPa, dan modulus elastisitas terendah ditemukan pada komposit yang diekspose dengan cara ditanam, yakni sebesar 1502, 277 MPa. Temuan yang senada diperlihatkan pada perilaku lentur komposit. Tegangan dan modulus elastistas lentur tertinggi dimiliki oleh komposit kontrol yang tidak diekspose pada lingkungan agresif, sebesar 83,728 MPa dan 3397,5 MPa. Kuat lentur terendah dimiliki oleh komposit yang diekspose dengan cara ditanam (30,607 MPa), sementara modulus elastisitas terendam dimiliki oleh komposit yang diekspose pada ruangan terbuka, yakni sebesar 3397,5 MPa.","PeriodicalId":133848,"journal":{"name":"Spektrum Sipil","volume":"27 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139256515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-18DOI: 10.29303/spektrum.v10i2.327
Mey Sillvia Afrianti,, Yunita Dian Suwandari, Mohamad Ferdaus Noor Aulady
Dalam proses pelaksanaan sebuah proyek seringkali mengalami kendala yang membuat terhambatnya penyelesaian proyek konstruksi. Salah satu yang dapat menghambat suatu proyek konstruksi adalah disebabkan oleh adanya pekerjaan ulang atau rework. Rework dapat terjadi pada setiap proyek konstruksi, hal ini juga terjadi pada proyek Apartemen Sky House BSD+ Phase 2. Proyek ini mengalami penambahan waktu karena terjadinya pekerjaan yang kualitasnya tidak memenuhi standar kriteria yang telah ditentukan sehingga diperlukan pekerjaan rework untuk memperbaiki mutu dan kualitas dari pekerjaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pekerjaan rework, mengetahui faktor dominan pekerjaan rework serta mengetahui solusi pencegahan terhadap faktor yang menyebabkan terjadinya pekerjaan rework pada proyek Apartemen Sky House BSD+ Phase 2. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan instrumen penelitian kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan Microsoft Excel dan program computer SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 6 faktor utama penyebab terjadinya pekerjaan ulang atau rework, yaitu faktor desain dan dokumentasi, faktor manajerial, faktor sumber daya, faktor manajerial dan peralatan dan faktor site conditions. Faktor yang paling dominan penyebab pekerjaan ulang atau rework pada proyek Apartemen Sky House BSD+ Phase 2 adalah faktor desain dan dokumentasi dengan sub variabel perubahan desain (X1.1), tidak ada shop drawing yang matang dari segi detail (X1.6), faktor manajerial dengan sub variabel kurangnya kontrol di lapangan (X2.1), dan faktor sumber daya dengan sub variabel prosedur kerja yang salah (X3.3). Solusi pencegahan pekerjaan rework adalah untuk desain gambar harus diperhatikan perencanaannya, shop drawing harus dibuat dengan tingkat detail yang jelas, melakukan pengawasan extra pada tenaga kerja agar kesalahan kerja dapat diminimalisir dan sering melakukan rapat koordinasi lapangan untuk mengetahui apakah pekerjaan di lapangan sudah berjalan sesuai dengan prosedur pekerjaan.
在实施项目的过程中,经常会有一些障碍阻碍建筑项目的完成。返工就是阻碍施工项目的原因之一。返工在每个建筑项目中都可能发生,这种情况也发生在 Sky House BSD + 2 期公寓项目中。该项目由于出现工程质量不符合预定标准的情况而增加了时间,因此需要返工来提高工程质量和品质。本研究的目的是确定造成返工的因素,确定返工的主导因素,并确定针对天房 BSD + 2 期公寓项目中造成返工因素的预防性解决方案。本研究采用定量分析方法,使用问卷调查工具,然后使用 Microsoft Excel 和 SPSS 计算机程序进行分析。研究结果表明,造成返工的主要因素有 6 个,即设计和文件因素、管理因素、资源因素、管理和设备因素以及现场条件因素。在 Sky House BSD+ 2 期公寓项目中,造成返工的最主要因素是设计和文件因素,其子变量为设计变更(X1.1)、没有成熟的车间细节图纸(X1.6)、管理因素,其子变量为缺乏现场控制(X2.1)、资源因素,其子变量为不正确的工作程序(X3.3)。防止返工的办法是,图纸设计要注意规划,车间图纸的绘制必须有明确的详细程度,对工人进行额外的监督,以尽量减少工作失误,并经常召开现场协调会议,了解现场工作是否按照工作程序进行。
{"title":"ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEKERJAAN ULANG ATAU REWORK PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus : Proyek Apartemen Sky House BSD+ Phase 2)","authors":"Mey Sillvia Afrianti,, Yunita Dian Suwandari, Mohamad Ferdaus Noor Aulady","doi":"10.29303/spektrum.v10i2.327","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/spektrum.v10i2.327","url":null,"abstract":"Dalam proses pelaksanaan sebuah proyek seringkali mengalami kendala yang membuat terhambatnya penyelesaian proyek konstruksi. Salah satu yang dapat menghambat suatu proyek konstruksi adalah disebabkan oleh adanya pekerjaan ulang atau rework. Rework dapat terjadi pada setiap proyek konstruksi, hal ini juga terjadi pada proyek Apartemen Sky House BSD+ Phase 2. Proyek ini mengalami penambahan waktu karena terjadinya pekerjaan yang kualitasnya tidak memenuhi standar kriteria yang telah ditentukan sehingga diperlukan pekerjaan rework untuk memperbaiki mutu dan kualitas dari pekerjaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pekerjaan rework, mengetahui faktor dominan pekerjaan rework serta mengetahui solusi pencegahan terhadap faktor yang menyebabkan terjadinya pekerjaan rework pada proyek Apartemen Sky House BSD+ Phase 2. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan instrumen penelitian kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan Microsoft Excel dan program computer SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 6 faktor utama penyebab terjadinya pekerjaan ulang atau rework, yaitu faktor desain dan dokumentasi, faktor manajerial, faktor sumber daya, faktor manajerial dan peralatan dan faktor site conditions. Faktor yang paling dominan penyebab pekerjaan ulang atau rework pada proyek Apartemen Sky House BSD+ Phase 2 adalah faktor desain dan dokumentasi dengan sub variabel perubahan desain (X1.1), tidak ada shop drawing yang matang dari segi detail (X1.6), faktor manajerial dengan sub variabel kurangnya kontrol di lapangan (X2.1), dan faktor sumber daya dengan sub variabel prosedur kerja yang salah (X3.3). Solusi pencegahan pekerjaan rework adalah untuk desain gambar harus diperhatikan perencanaannya, shop drawing harus dibuat dengan tingkat detail yang jelas, melakukan pengawasan extra pada tenaga kerja agar kesalahan kerja dapat diminimalisir dan sering melakukan rapat koordinasi lapangan untuk mengetahui apakah pekerjaan di lapangan sudah berjalan sesuai dengan prosedur pekerjaan.","PeriodicalId":133848,"journal":{"name":"Spektrum Sipil","volume":"81 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139262217","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-15DOI: 10.29303/spektrum.v10i2.271
Oryza Lhara Sari, Raftonado Situmorang, N. Septiana
Lean Construction atau konstruksi ramping merupakan sebuah metode yang beberapa tahun terakhir digunakan para penyedia jasa konstruksi untuk meminimalkan waste yang terjadi dengan tujuan meningkatkan nilai tambah (value). Dari hasil identifikasi sebelumnya pada proyek Pembangunan Jembatan Sei Alalak Banjarmasin, terdapat 3 faktor penyebab waste yang paling berpengaruh yaitu: cuaca buruk, pengawasan pembuatan beton mulai dari penimbangan berat material hingga batching plan, dan dokumen pengujian. Untuk mengetahui penanganan waste tersebut, maka digunakan beberapa tools yang ada pada lean construction dengan menyebarkan kuisioner kepada para ahli (expert). Dengan menggunakan tools yang ada pada lean construction maka strategi penanganan yang didapatkan yaitu 1. cuaca tidak mendukung: last planner system, increased visualization, first run studies, daily huddle meeting; 2. pengawasan pembuatan beton mulai dari penimbangan berat material sampai dengan batching plant: last planner system, daily huddle meeting, fail-safe quality and safety; 3. dokumen pengujian: last planner system, increased visualization, daily huddle meeting, 5S process.
精益建造是近年来建筑服务提供商采用的一种方法,旨在最大限度地减少浪费,从而提高价值。从之前对 Sei Alalak Banjarmasin 桥梁建设项目的鉴定结果来看,有 3 个因素造成的浪费影响最大,分别是恶劣天气、从材料称量到配料计划的混凝土制造监督以及测试文件。为了了解这些浪费的处理情况,精益施工中使用了几种工具,向专家发放调查问卷。通过使用精益施工中的现有工具,得出了以下处理策略:1.不利天气:末位计划制、增加可视化、首次运行研究、每日例会;2.从材料称重到配料站的混凝土生产监督:末位计划制、每日例会、质量和安全无故障;3.检测文件:末位计划制、增加可视化、每日例会、5S 流程。
{"title":"PENANGANAN FAKTOR PENYEBAB WASTE DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN CONSTRUCTION (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN JEMBATAN SEI ALALAK BANJARMASIN)","authors":"Oryza Lhara Sari, Raftonado Situmorang, N. Septiana","doi":"10.29303/spektrum.v10i2.271","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/spektrum.v10i2.271","url":null,"abstract":"Lean Construction atau konstruksi ramping merupakan sebuah metode yang beberapa tahun terakhir digunakan para penyedia jasa konstruksi untuk meminimalkan waste yang terjadi dengan tujuan meningkatkan nilai tambah (value). Dari hasil identifikasi sebelumnya pada proyek Pembangunan Jembatan Sei Alalak Banjarmasin, terdapat 3 faktor penyebab waste yang paling berpengaruh yaitu: cuaca buruk, pengawasan pembuatan beton mulai dari penimbangan berat material hingga batching plan, dan dokumen pengujian. Untuk mengetahui penanganan waste tersebut, maka digunakan beberapa tools yang ada pada lean construction dengan menyebarkan kuisioner kepada para ahli (expert). Dengan menggunakan tools yang ada pada lean construction maka strategi penanganan yang didapatkan yaitu 1. cuaca tidak mendukung: last planner system, increased visualization, first run studies, daily huddle meeting; 2. pengawasan pembuatan beton mulai dari penimbangan berat material sampai dengan batching plant: last planner system, daily huddle meeting, fail-safe quality and safety; 3. dokumen pengujian: last planner system, increased visualization, daily huddle meeting, 5S process.","PeriodicalId":133848,"journal":{"name":"Spektrum Sipil","volume":"17 9-10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139275431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-22DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.305
Humairo Saidah, A. Setiawan, Ery Setiawan, Salehudin Salehudin
Pemanfaatan data hujan satelit sebagai salah satu alternatif penyedia jasa semakin dirasakan manfaatnya, utamanya bagi daerah yang memiliki stasiun penakar hujan terbatas. Salah satu satelit penyedia data hujan yang cakupan wilayahnya termasuk Indonesia adalah TRMM JAXA. Penelitian ini menguji seberapa jauh kedekatan data hujan dari TRMM JAXA dibandingkan data hujan pengukuran. Tahapan dimulai dengan mengumpulkan data hujan dilanjutkan dengan perhitungan hujan rancangan, dan mengukur penyimpangannya dengan nilai RMSE dan BIAS. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa data hujan dari satelit TRMM JAXA di Wilayah Sumbawa cenderung underestimate dan memiliki tingkat akurasi yang cukup dibandingkan data hujan pengamatan dengan penyimpangan rerata sebesar -0.05. Besaran hujan rancangan yang dihasilkan dari analisis frekuensi menggunakan data hujan satelit TRMM JAXA memiliki penyimpangan yang cukup besar yaitu sebesar 21%.
{"title":"EVALUASI PENYIMPANGAN DATA HUJAN SATELIT TRMM JAXA DALAM ANALISIS CURAH HUJAN RANCANGAN DI WILAYAH SUMBAWA","authors":"Humairo Saidah, A. Setiawan, Ery Setiawan, Salehudin Salehudin","doi":"10.29303/spektrum.v10i1.305","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/spektrum.v10i1.305","url":null,"abstract":"Pemanfaatan data hujan satelit sebagai salah satu alternatif penyedia jasa semakin dirasakan manfaatnya, utamanya bagi daerah yang memiliki stasiun penakar hujan terbatas. Salah satu satelit penyedia data hujan yang cakupan wilayahnya termasuk Indonesia adalah TRMM JAXA. Penelitian ini menguji seberapa jauh kedekatan data hujan dari TRMM JAXA dibandingkan data hujan pengukuran. Tahapan dimulai dengan mengumpulkan data hujan dilanjutkan dengan perhitungan hujan rancangan, dan mengukur penyimpangannya dengan nilai RMSE dan BIAS. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa data hujan dari satelit TRMM JAXA di Wilayah Sumbawa cenderung underestimate dan memiliki tingkat akurasi yang cukup dibandingkan data hujan pengamatan dengan penyimpangan rerata sebesar -0.05. Besaran hujan rancangan yang dihasilkan dari analisis frekuensi menggunakan data hujan satelit TRMM JAXA memiliki penyimpangan yang cukup besar yaitu sebesar 21%.","PeriodicalId":133848,"journal":{"name":"Spektrum Sipil","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126630167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-22DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.262
Marno Josie Waang, A. Handayani, Veronica Diana Anis Aggorowati
Park and Ride adalah penyediaan lahan parkir di lokasi strategis sehingga pengendara dapat memarkirkan kendaraannya di tempat tersebut dan melanjutkan perjalanannya. Park and Ride diharapkan mampu menyediakan lahan parkir yang nyaman serta luas untuk menampung kendaraan pribadi sehingga bisa menarik masyarakat untuk menggunakan lahan parkir tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Park and Ride, mengetahui tingkat kepuasan pengguna Park and Ride, dan untuk mengetahui apakah sudah memenuhi standar fasilitas Park and Ride. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Melalui metode SPSS dan Importance Perfomance Analysis (IPA). Hasil dari penelitian ini untuk tingkat kinerja memperoleh nilai 77,0523% sehingga perlu ditingkatkan lagi kinerjanya, untuk tingkat kepuasan memperoleh nilai 87,085% sehingga disimpulkan responden sangat puas.
{"title":"EVALUASI KINERJA PARK AND RIDE GAMPING YOGYAKARTA","authors":"Marno Josie Waang, A. Handayani, Veronica Diana Anis Aggorowati","doi":"10.29303/spektrum.v10i1.262","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/spektrum.v10i1.262","url":null,"abstract":" Park and Ride adalah penyediaan lahan parkir di lokasi strategis sehingga pengendara dapat memarkirkan kendaraannya di tempat tersebut dan melanjutkan perjalanannya. Park and Ride diharapkan mampu menyediakan lahan parkir yang nyaman serta luas untuk menampung kendaraan pribadi sehingga bisa menarik masyarakat untuk menggunakan lahan parkir tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Park and Ride, mengetahui tingkat kepuasan pengguna Park and Ride, dan untuk mengetahui apakah sudah memenuhi standar fasilitas Park and Ride. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Melalui metode SPSS dan Importance Perfomance Analysis (IPA). Hasil dari penelitian ini untuk tingkat kinerja memperoleh nilai 77,0523% sehingga perlu ditingkatkan lagi kinerjanya, untuk tingkat kepuasan memperoleh nilai 87,085% sehingga disimpulkan responden sangat puas.","PeriodicalId":133848,"journal":{"name":"Spektrum Sipil","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122562476","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-22DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.299
Ratna Yuniarti, Desi Widianty, H. Hasyim, M. Mahendra, I. D. M. Alit Karyawan, Fera Fitri Salsabila
Pada konstruksi perkerasan jalan, agregat mempunyai proporsi yang sangat besar yaitu sekitar 90% terhadap berat campuran beraspal. Agregat harus memenuhi kriteria sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan karena kinerja konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari karakteristik agregat yang digunakan. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menelaah hubungan antara karakteristik agregat terhadap nilai indirect tensile strength pada lapis aspal beton (laston). Agregat kasar yang digunakan dibedakan berdasarkan nilai aggregate impact value (AIV) serta variasi proporsi bentuk kubus dan pipih. Kajian karakteristik agregat tersebut meliputi berat jenis bulk, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu, berat jenis efektif, penyerapan air dan tingkat kekerasan agregat. Berdasarkan analisa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa peningkatan nilai berat jenis bulk, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu dan berat jenis efektif berdampak pada peningkatan nilai indirect tensile strength. Pada penyerapan air dengan rentang 1.80-3.11%, kemampuan campuran untuk menahan beban tarik semakin rendah seiring dengan semakin besarnya penyerapan air tersebut. Pada seluruh jenis dan komposisi agregat yang diujikan, semakin rendah tingkat keausan agregat menghasilkan nilai indirect tensile strength yang semakin tinggi. Secara umum karakteristik agregat berpengaruh kuat terhadap nilai indirect tensile strength.
{"title":"PENGARUH KARAKTERISTIK AGREGAT TERHADAP NILAI INDIRECT TENSILE STRENGTH PADA CAMPURAN LASTON","authors":"Ratna Yuniarti, Desi Widianty, H. Hasyim, M. Mahendra, I. D. M. Alit Karyawan, Fera Fitri Salsabila","doi":"10.29303/spektrum.v10i1.299","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/spektrum.v10i1.299","url":null,"abstract":"Pada konstruksi perkerasan jalan, agregat mempunyai proporsi yang sangat besar yaitu sekitar 90% terhadap berat campuran beraspal. Agregat harus memenuhi kriteria sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan karena kinerja konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari karakteristik agregat yang digunakan. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menelaah hubungan antara karakteristik agregat terhadap nilai indirect tensile strength pada lapis aspal beton (laston). Agregat kasar yang digunakan dibedakan berdasarkan nilai aggregate impact value (AIV) serta variasi proporsi bentuk kubus dan pipih. Kajian karakteristik agregat tersebut meliputi berat jenis bulk, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu, berat jenis efektif, penyerapan air dan tingkat kekerasan agregat. Berdasarkan analisa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa peningkatan nilai berat jenis bulk, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu dan berat jenis efektif berdampak pada peningkatan nilai indirect tensile strength. Pada penyerapan air dengan rentang 1.80-3.11%, kemampuan campuran untuk menahan beban tarik semakin rendah seiring dengan semakin besarnya penyerapan air tersebut. Pada seluruh jenis dan komposisi agregat yang diujikan, semakin rendah tingkat keausan agregat menghasilkan nilai indirect tensile strength yang semakin tinggi. Secara umum karakteristik agregat berpengaruh kuat terhadap nilai indirect tensile strength.","PeriodicalId":133848,"journal":{"name":"Spektrum Sipil","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114719531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-22DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.284
Dinda Fardila, Arif Sugian
Indonesia merupakan negara berkembang dimana khususnya dibidang pembangunan berkembang sangat pesat. Sehingga industri beton merupakan salah satu sektor yang paling dibutuhkan untuk menunjang perkembangan infrastruktur yang ada di Indonesia, dalam hal ini penyedia jasa harus memperhatikan kualitas dan harga dengan metode yang tepat sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Harga Pokok Produksi dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) dan membandingkan dengan metode Analilsis Harga Satuan Pekerjan (AHS). Penelitian ini menggunakan metode AHSP dan ABC. Hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) yang di gunakan oleh perusahaan adalah Rp. 1,203,526.35/m3 sedangkan hasil perhitungan dengan mengguakan metode Activity Based Costing (ABC) adalah Rp. 938,485.13/m3 sehingga menghasilkan selisih sebesar Rp. 267,802.08/m3.
{"title":"ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BETON READY MIX DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC)","authors":"Dinda Fardila, Arif Sugian","doi":"10.29303/spektrum.v10i1.284","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/spektrum.v10i1.284","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara berkembang dimana khususnya dibidang pembangunan berkembang sangat pesat. Sehingga industri beton merupakan salah satu sektor yang paling dibutuhkan untuk menunjang perkembangan infrastruktur yang ada di Indonesia, dalam hal ini penyedia jasa harus memperhatikan kualitas dan harga dengan metode yang tepat sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Harga Pokok Produksi dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) dan membandingkan dengan metode Analilsis Harga Satuan Pekerjan (AHS). Penelitian ini menggunakan metode AHSP dan ABC. Hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) yang di gunakan oleh perusahaan adalah Rp. 1,203,526.35/m3 sedangkan hasil perhitungan dengan mengguakan metode Activity Based Costing (ABC) adalah Rp. 938,485.13/m3 sehingga menghasilkan selisih sebesar Rp. 267,802.08/m3.","PeriodicalId":133848,"journal":{"name":"Spektrum Sipil","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122610753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-22DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.288
F. Ferawati, D. S. Agustawijaya
Penelitian ini dilakukan pada wilayah kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan tujuan untuk membuat peta tingkat kerentanan longsor dan menganalisa sebaran kawasan rawan longsor di kecamatan Batulayar. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode skoring dan weighted overlay yang berbasisi Arc-Gis. Parameter yang digunakan untuk menentukan tingkat kerawan longsor pada daerah penelitian yaitu curah hujan, litologi, kemiringan lereng dan tutupan lahan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa daerah penelitian termasuk dalam tingkat kerawanan longsor sangat rawan sampai tidak rawan. Tingkat kerawanan longsor sangat rawan memiliki luasan 10,18 km2, tingkat kerawanan longsor rawan memiliki luasan 16 km2, tingkat kerawanan longsor agak rawan memiliki luasan 5,47 km2 dan wilayah yang tidak rawan terhadap longsor seluas 2,41 km2. Validasi dengan melakukan overlay titik longsor dilapangan dengan peta kerentanan longsor menunjukkan kesesuaian sehingga model yang dibuat dapat dipertanggung jawabkan.
{"title":"ANALISIS LONGSOR BERBASIS ARC-GIS UNTUK PEMETAAN WILAYAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN BATULAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT","authors":"F. Ferawati, D. S. Agustawijaya","doi":"10.29303/spektrum.v10i1.288","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/spektrum.v10i1.288","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan pada wilayah kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan tujuan untuk membuat peta tingkat kerentanan longsor dan menganalisa sebaran kawasan rawan longsor di kecamatan Batulayar. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode skoring dan weighted overlay yang berbasisi Arc-Gis. Parameter yang digunakan untuk menentukan tingkat kerawan longsor pada daerah penelitian yaitu curah hujan, litologi, kemiringan lereng dan tutupan lahan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa daerah penelitian termasuk dalam tingkat kerawanan longsor sangat rawan sampai tidak rawan. Tingkat kerawanan longsor sangat rawan memiliki luasan 10,18 km2, tingkat kerawanan longsor rawan memiliki luasan 16 km2, tingkat kerawanan longsor agak rawan memiliki luasan 5,47 km2 dan wilayah yang tidak rawan terhadap longsor seluas 2,41 km2. Validasi dengan melakukan overlay titik longsor dilapangan dengan peta kerentanan longsor menunjukkan kesesuaian sehingga model yang dibuat dapat dipertanggung jawabkan.","PeriodicalId":133848,"journal":{"name":"Spektrum Sipil","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115984613","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-22DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.286
I. J. Jaya Negara, Anid Supriyadi, I. D. M. Alit Karyawan, Agus Suroso, Lilik Hanifah, Muhammad Khoirul Azmi
Pengembangan ekonomi masyarakat di Kota Mataram sudah semakin menggeliat dengan berkembangnya pembangunan Terminal dan Pasar Mandalika saat ini. Pembangunan tersebut menimbulkan perubahan fungsi lahan sawah menjadi aspal atau beton dan hal ini telah mengurangi daerah resapan wilayah hulu Kota Mataram. Perubahan fungsi lahan tersebut telah meningkatkan jumlah limpasan didaerah sekitarnya saat musim hujan sehingga sering terjadi genangan-genangan dan perlu ditangani. Studi ini bertujuan mengetahui karakteristik peresapan dengan lubang resapan biopori (LRB) yang dibandingkan dengan klasifikasi Uhland and O,Neal,1951 dan potensinya.Uji biopori dilakukan pada lahan 0,3844 ha dengan 6 titik uji yang terdiri dari 1 uji kontrol dan 5 uji biopori perlakuan dengan sampah organik, dengan panjang pipa PVC biopori 60 cm berdiameter 10 cm. Kemampuan resapan LRB uji dan kontrol memiliki kemampuan infiltrasi termasuk sangat cepat dengan dua potensi infiltrasi yaitu 80cm/jam – 100 cm/jam dan 200 cm/jam – 250 cm/jam. Laju resapan konstan diperoleh pada durasi 60 menit untuk semua LRB.
{"title":"Potential Characteristics Of Biopori Absorption In Mandalika Terminal Area","authors":"I. J. Jaya Negara, Anid Supriyadi, I. D. M. Alit Karyawan, Agus Suroso, Lilik Hanifah, Muhammad Khoirul Azmi","doi":"10.29303/spektrum.v10i1.286","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/spektrum.v10i1.286","url":null,"abstract":"Pengembangan ekonomi masyarakat di Kota Mataram sudah semakin menggeliat dengan berkembangnya pembangunan Terminal dan Pasar Mandalika saat ini. Pembangunan tersebut menimbulkan perubahan fungsi lahan sawah menjadi aspal atau beton dan hal ini telah mengurangi daerah resapan wilayah hulu Kota Mataram. Perubahan fungsi lahan tersebut telah meningkatkan jumlah limpasan didaerah sekitarnya saat musim hujan sehingga sering terjadi genangan-genangan dan perlu ditangani. Studi ini bertujuan mengetahui karakteristik peresapan dengan lubang resapan biopori (LRB) yang dibandingkan dengan klasifikasi Uhland and O,Neal,1951 dan potensinya.Uji biopori dilakukan pada lahan 0,3844 ha dengan 6 titik uji yang terdiri dari 1 uji kontrol dan 5 uji biopori perlakuan dengan sampah organik, dengan panjang pipa PVC biopori 60 cm berdiameter 10 cm. Kemampuan resapan LRB uji dan kontrol memiliki kemampuan infiltrasi termasuk sangat cepat dengan dua potensi infiltrasi yaitu 80cm/jam – 100 cm/jam dan 200 cm/jam – 250 cm/jam. Laju resapan konstan diperoleh pada durasi 60 menit untuk semua LRB. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":133848,"journal":{"name":"Spektrum Sipil","volume":"206 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124623832","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-22DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.292
I. W. Sugiartha, A. Rofaida, S. Rawiana, A. Akmaluddin, Buan Anshari
Sistem penyambungan bambu dengan mempergunakan klem kayu telah dikembangkan. Namun demikian, perlu penelitian lebih lanjut dengan mempergunakan klem berbahan plastik yang dicampur serbuk bambu yang memiliki sifat ringan, kekuatan tinggi dan biaya lebih murah dengan tetap menjaga kealamian bentuk bambu yang disambung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tarik dan pola kegagalan sambungan bambu pada berbagai variasi ukuran klem berbahan plastik dan serbuk bambu. Dalam penelitian ini dibuat empat variasi benda uji yaitu sambungan tanpa klem, klem 90, klem 100, dan klem 110 dan masing-masing variasi dibuat 3 benda uji. Pengujian tarik benda uji dilakukan dengan bantuan loading frame dan hydraulic jack. Pembebanan dilakukan secara bertahap setiap kenaikan 10 lbs sampai benda uji mengalami kegagalan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sambungan bambu dengan ukuran klem 100 menghasilkan kuat tarik tertinggi yaitu berkisar sebesar 11 MPa. Kinerja sambungan dengan klem meningkat sebesar 26.63 % dibandingkan sambungan tanpa klem. Kegagalan sambungan ditandai dengan bengkoknya baut dan pecahnya bambu disekitar lubang.
{"title":"KUAT TARIK SAMBUNGAN BAMBU PADA BERBAGAI VARIASI UKURAN KLEM BERBAHAN LIMBAH PLASTIK PET DAN SERBUK BAMBU","authors":"I. W. Sugiartha, A. Rofaida, S. Rawiana, A. Akmaluddin, Buan Anshari","doi":"10.29303/spektrum.v10i1.292","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/spektrum.v10i1.292","url":null,"abstract":"Sistem penyambungan bambu dengan mempergunakan klem kayu telah dikembangkan. Namun demikian, perlu penelitian lebih lanjut dengan mempergunakan klem berbahan plastik yang dicampur serbuk bambu yang memiliki sifat ringan, kekuatan tinggi dan biaya lebih murah dengan tetap menjaga kealamian bentuk bambu yang disambung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tarik dan pola kegagalan sambungan bambu pada berbagai variasi ukuran klem berbahan plastik dan serbuk bambu. Dalam penelitian ini dibuat empat variasi benda uji yaitu sambungan tanpa klem, klem 90, klem 100, dan klem 110 dan masing-masing variasi dibuat 3 benda uji. Pengujian tarik benda uji dilakukan dengan bantuan loading frame dan hydraulic jack. Pembebanan dilakukan secara bertahap setiap kenaikan 10 lbs sampai benda uji mengalami kegagalan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sambungan bambu dengan ukuran klem 100 menghasilkan kuat tarik tertinggi yaitu berkisar sebesar 11 MPa. Kinerja sambungan dengan klem meningkat sebesar 26.63 % dibandingkan sambungan tanpa klem. Kegagalan sambungan ditandai dengan bengkoknya baut dan pecahnya bambu disekitar lubang.","PeriodicalId":133848,"journal":{"name":"Spektrum Sipil","volume":"337 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122541036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}