{"title":"REINTERPRETASI DAKWAH ISLAM UNTUK MENGATASI PROBLEM-PROBLEM KEMANUSIAAN","authors":"Z. Muttaqin","doi":"10.30984/AJIP.V5I1.1132","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Most muslims still understand da’wa in its literal meaning, namely spreading Islam and adding to the quantity of Muslims. In a more current plural environment, this understanding sometimes creates tensions and even conflicts with other religious believers. In addition to abiding to its principles which includes wisdom, good examples and better argument, Muslims also should reinterpret da’wa in a way it constitutes a common call for universal good. By doing so, the da’wa is more about spreading the values of Islam and implementing them in the broader context. This paper elaborated the reinterpretation of Islamic da’wa and its contextualization to help overcoming common humanity problems, such as poverty, gender inequality, climate change, among others.Keywords: Islamic da’wa, Reinterpretation, Contextualization Abstrak: Sebagian besar umat Islam masih memahami dakwah secara literal, yaitu usaha untuk menyebarkan Islam dan menambah jumlah populasi umat Islam. Dalam lingkungan yang semakin plural sekarang ini, pemahaman tersebut kadang-kadang menimbulkan ketegangan dan bahkan konflik dengan penganut agama lain. Selain berpegang pada prinsip-prinsip dakwah yaitu dilakukan secara bijaksana, mengedepankan contoh yang baik dan melakukan perdebatan yang argumentative, umat Islam perlu menafsirkan ulang dakwah sebagai upaya untuk menyeru kepada kebajikan universal. Dengan upaya reinterpretasi tersebut, dakwah dimaksudkan sebagai upaya untuk menyebarkan nilai-nilai keislaman dan menerapkannya dalam konteks yang lebih luar. Artikel ini mengelaborasi upaya reinterpretasi dakwah Islam dan kontekstualisasinya dalam rangka membantu menyelesaikan persoalan-persoalan kemanusiaan, seperti kemiskinan, kesenjangan gender, perubahan iklim, dan lain-lain. Kata kunci: Dakwah Islam, Reinterpretasi, Kontekstualisasi ","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/AJIP.V5I1.1132","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract: Most muslims still understand da’wa in its literal meaning, namely spreading Islam and adding to the quantity of Muslims. In a more current plural environment, this understanding sometimes creates tensions and even conflicts with other religious believers. In addition to abiding to its principles which includes wisdom, good examples and better argument, Muslims also should reinterpret da’wa in a way it constitutes a common call for universal good. By doing so, the da’wa is more about spreading the values of Islam and implementing them in the broader context. This paper elaborated the reinterpretation of Islamic da’wa and its contextualization to help overcoming common humanity problems, such as poverty, gender inequality, climate change, among others.Keywords: Islamic da’wa, Reinterpretation, Contextualization Abstrak: Sebagian besar umat Islam masih memahami dakwah secara literal, yaitu usaha untuk menyebarkan Islam dan menambah jumlah populasi umat Islam. Dalam lingkungan yang semakin plural sekarang ini, pemahaman tersebut kadang-kadang menimbulkan ketegangan dan bahkan konflik dengan penganut agama lain. Selain berpegang pada prinsip-prinsip dakwah yaitu dilakukan secara bijaksana, mengedepankan contoh yang baik dan melakukan perdebatan yang argumentative, umat Islam perlu menafsirkan ulang dakwah sebagai upaya untuk menyeru kepada kebajikan universal. Dengan upaya reinterpretasi tersebut, dakwah dimaksudkan sebagai upaya untuk menyebarkan nilai-nilai keislaman dan menerapkannya dalam konteks yang lebih luar. Artikel ini mengelaborasi upaya reinterpretasi dakwah Islam dan kontekstualisasinya dalam rangka membantu menyelesaikan persoalan-persoalan kemanusiaan, seperti kemiskinan, kesenjangan gender, perubahan iklim, dan lain-lain. Kata kunci: Dakwah Islam, Reinterpretasi, Kontekstualisasi
摘要:大多数穆斯林对“达瓦”的理解仍然是字面意义,即传播伊斯兰教和增加穆斯林人数。在当前的多元环境中,这种理解有时会与其他宗教信徒产生紧张甚至冲突。除了遵守包括智慧、好榜样和更好的论点在内的原则外,穆斯林还应该以一种对普遍利益的共同呼吁的方式重新解释“达瓦”。通过这样做,da 'wa更多的是传播伊斯兰教的价值观,并在更广泛的背景下实施它们。本文阐述了对伊斯兰教“达瓦”的重新诠释及其语境化,以帮助克服人类共同面临的问题,如贫困、性别不平等、气候变化等。关键词:伊斯兰教法,重新诠释,语境化。关键词:伊斯兰教法,重新诠释,语境化。Dalam lingkungan yang semakin复数sekarang ini, pemahaman tersebut kadang-kadang menimbulkan ketegangan dan bahkan konflik dengan penganut agama lain。Selain berpegang pada prinsip-prinsip dakwah yitu dilakukan secara bijaksana, mengedepankan kontoh yang baik danmelakukan perdebatan yang argue, umat Islam perlu menafsirkan ulang dakwah sebagai upaya untuk menyeru kepaada kebajikan universal。邓加乌帕亚重新解释了这句话,dakwah dimaksudkan sebagai upaya untuk menyebarkan nilai-nilai keysan dan menerapkannya dalam konteks yang lebih luar。Artikel ini mengelasi upaya reinterpretasi dakwah Islam dan kontekstualisasinya dalam rangka membantu menyelesaikan personalan - personalan, seperti kemiskinan, kesenjangan gender, perubahan iklim, dan lain-lain。Kata kunci: Dakwah Islam, Reinterpretasi, Kontekstualisasi