PEMETAAN KONDISI TUTUPAN LAHAN DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) SEBAGAI TOLOK UKUR PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH Studi Kasus: Sub DAS Citarum yang ada di Kawasan Bandung Utara
{"title":"PEMETAAN KONDISI TUTUPAN LAHAN DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) SEBAGAI TOLOK UKUR PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH Studi Kasus: Sub DAS Citarum yang ada di Kawasan Bandung Utara","authors":"Arif Nurrohman, Alin Adlina","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.966","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan antara sungai dengan anak-anak sungainya. DAS mempunyai fungsi untuk menampung, menyimpan dan mengalirkan air dari hulu hingga ke hilir. Sub DAS merupakan bagian wilayah kecil dari suatu DAS. Dewasa ini kondisi tutupan lahan di setiap wilayah administrasi Kabupaten / Kota mengalami degradasi, terutama untuk tutupan lahan hutan yang selalu mengalami penurunan luasan atau perubahan sebarannya yang tidak \nsesuai. Selain itu kejadian banjir di beberapa wilayah perkotaan mengalami intensitas yang sering. Kawasan Bandung Utara (KBU) merupakan daerah dataran tinggi yang ada di wilayah Cekungan Bandung, KBU adalah salah satu hulu dari DAS Citarum yang memiliki peranan penting terhadap keberlanjutan pelestarian \nlingkungan. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran kondisi tutupan lahan Sub DAS Citarum yang ada di KBU. Metodologi yang dilaksanakan diantaranya adalah deliniasi batas Sub DAS Citarum yang ada di KBU, perhitungan luas tutupan lahan dan proporsi sebaran tiap Sub DAS, analisis perbandingan \ntutupan lahan hutan dengan kawasan hutan, dan analisis banjir eksisting serta kondisi limpasan air. Terdapat sembilan sub DAS Citarum yang sudah terdeliniasi dengan kondisi tutupan lahannya yang saat ini kian memprihatinkan. Berdasarkan hasil anlisis, kondisi tutupan lahan di sembilan Sub DAS Citarum tersebut sebagian masih kurang dari 30% ketersediaan hutannya. Artinya ±70% dari area Sub DAS adalah berupa kawasan budidaya seperti permukiman, industri, semak belukar, lahan kosong, tegalan, kebun dan lain sebagainya. Salah satunya adalah Sub DAS Cidurian, terdapat tutupan hutan sebesar 949,07 ha dengan koefisien limpasan air ketika terjadi hujan tinggi sebesar 63%.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.966","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan antara sungai dengan anak-anak sungainya. DAS mempunyai fungsi untuk menampung, menyimpan dan mengalirkan air dari hulu hingga ke hilir. Sub DAS merupakan bagian wilayah kecil dari suatu DAS. Dewasa ini kondisi tutupan lahan di setiap wilayah administrasi Kabupaten / Kota mengalami degradasi, terutama untuk tutupan lahan hutan yang selalu mengalami penurunan luasan atau perubahan sebarannya yang tidak
sesuai. Selain itu kejadian banjir di beberapa wilayah perkotaan mengalami intensitas yang sering. Kawasan Bandung Utara (KBU) merupakan daerah dataran tinggi yang ada di wilayah Cekungan Bandung, KBU adalah salah satu hulu dari DAS Citarum yang memiliki peranan penting terhadap keberlanjutan pelestarian
lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran kondisi tutupan lahan Sub DAS Citarum yang ada di KBU. Metodologi yang dilaksanakan diantaranya adalah deliniasi batas Sub DAS Citarum yang ada di KBU, perhitungan luas tutupan lahan dan proporsi sebaran tiap Sub DAS, analisis perbandingan
tutupan lahan hutan dengan kawasan hutan, dan analisis banjir eksisting serta kondisi limpasan air. Terdapat sembilan sub DAS Citarum yang sudah terdeliniasi dengan kondisi tutupan lahannya yang saat ini kian memprihatinkan. Berdasarkan hasil anlisis, kondisi tutupan lahan di sembilan Sub DAS Citarum tersebut sebagian masih kurang dari 30% ketersediaan hutannya. Artinya ±70% dari area Sub DAS adalah berupa kawasan budidaya seperti permukiman, industri, semak belukar, lahan kosong, tegalan, kebun dan lain sebagainya. Salah satunya adalah Sub DAS Cidurian, terdapat tutupan hutan sebesar 949,07 ha dengan koefisien limpasan air ketika terjadi hujan tinggi sebesar 63%.