{"title":"PENGARUH METODE SCHOOL WATCHING TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA SD DALAM MENGHADAPI BENCANA DI KECAMATAN CICENDO KOTA BANDUNG","authors":"Lia Meilianingsih, S. Sugiyanto","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i2.2042","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Provinsi Jawa Barat memiliki tingkat kerawanan bencana paling tinggi di Indonesia yang di dominasi oleh kejadian tanah longsor, banjir dan kebakaran. Kelompok yang sangat rentan terhadap bencana adalah anak-anak. Anak-anak sekolah dasar rata-rata menghabiskan waktu 7 jam di sekolah. Sehingga sekolah dapat dikategorikan sebagai tempat yang rawan bencana. Bencana dapat terjadi setiap saat termasuk pada saat anak di sekolah. Anak sekolah harus memiliki ketangguhan dalam menghadapi ancaman bencana. School Watching merupakan salah satu metode yang dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana melalui kegiatan yang dilakukan di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode school watching terhadap kesiapsiagaan siswa SD dalam menghadapi bencana di Kecamatan Cicendo Kota Bandung. Desain penelitian menggunakan quasi experiment dengan pendekatan Pre Post test control group design. Sampel Penelitian ini siswa kelas V SD di Kecamatan Cicendo. Besar sampel berjumlah 39 orang untuk kelompok intervensi dan 39 orang untuk kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan cara proportional Random sampling. Intervensi diberikan dalam 5 kali pertemuan. Kegiatan intervensi meliputi: pemberian materi tentang kebencanaan, pengamatan, pemetaan, diskusi dan presentasi. Analisis data yang digunakan untuk kelompok berpasangan menggunakan uji statistik T test dependent karena data berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelompok tidak berpasangan menggunakan uji Mann-Whitney karena data berdistribusi tidak normal. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh metode school watching terhadap kesiapsiagaan siswa SD dalam menghadapi bencana karena didapatkan p value 0,000. Oleh karena itu disarankan kepada penanggung jawab program kesehatan sekolah untuk menerapkan metode school watching untuk mengurangi resiko bencana di komunitas sekolah.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i2.2042","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Provinsi Jawa Barat memiliki tingkat kerawanan bencana paling tinggi di Indonesia yang di dominasi oleh kejadian tanah longsor, banjir dan kebakaran. Kelompok yang sangat rentan terhadap bencana adalah anak-anak. Anak-anak sekolah dasar rata-rata menghabiskan waktu 7 jam di sekolah. Sehingga sekolah dapat dikategorikan sebagai tempat yang rawan bencana. Bencana dapat terjadi setiap saat termasuk pada saat anak di sekolah. Anak sekolah harus memiliki ketangguhan dalam menghadapi ancaman bencana. School Watching merupakan salah satu metode yang dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana melalui kegiatan yang dilakukan di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode school watching terhadap kesiapsiagaan siswa SD dalam menghadapi bencana di Kecamatan Cicendo Kota Bandung. Desain penelitian menggunakan quasi experiment dengan pendekatan Pre Post test control group design. Sampel Penelitian ini siswa kelas V SD di Kecamatan Cicendo. Besar sampel berjumlah 39 orang untuk kelompok intervensi dan 39 orang untuk kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan cara proportional Random sampling. Intervensi diberikan dalam 5 kali pertemuan. Kegiatan intervensi meliputi: pemberian materi tentang kebencanaan, pengamatan, pemetaan, diskusi dan presentasi. Analisis data yang digunakan untuk kelompok berpasangan menggunakan uji statistik T test dependent karena data berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelompok tidak berpasangan menggunakan uji Mann-Whitney karena data berdistribusi tidak normal. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh metode school watching terhadap kesiapsiagaan siswa SD dalam menghadapi bencana karena didapatkan p value 0,000. Oleh karena itu disarankan kepada penanggung jawab program kesehatan sekolah untuk menerapkan metode school watching untuk mengurangi resiko bencana di komunitas sekolah.