{"title":"LAPORAN KASUS: KEMBAR SIAM TIPE HETEROPAGUS (PARASIT)","authors":"A. Fahruddin, Donel Suhaimi","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2521","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kembar siam merupakan bentuk kehamilan kembar yang jarang terjadi akibat pembelahan zigot yang tidak sempurna. Dalam laporan ini terjadi kasus kembar siam heteropagus dimana parasit menempel pada area orofaringeal autosite. Mengingat fakta bahwa kehamilan kembar dengan janin parasit sangat jarang, makan kami menganggap laporan kasus ini penting dan berguna. Tujuan laporan kasus adalah mengetahui manajemen pelaksanaan bayi kembar siam tipe heteropagus. Subjek studi kasus dalam studi kasus ini adalah ibu hamil dengan kehamilan kembar siam tipe heteropagus di RSUD Arifin Achmad tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan terperinci, dan pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi yang akan membantu dokter mendapatkan wawasan tentang misteri kembar parasit. Dalam kasus ini pasien dilakukan SC terencana pada usia kehamilan 35-36 minggu, sesuai dalam temuan pada pemeriksaan fisik pada bayi pasien bahwa terdapatnya massa yang melekat pada intraoral, pada massa tersebut tampak jaringan berbentuk tangan dan kaki yang rudimenter, acephalic dan acardiac. Anggota badan pada parasit tidak bergerak dan tidak merasakan. Tidak adanya otot rangka pada tungkai dan ini diduga karena kegagalan diferensiasi mioblas yang disebabkan oleh kurangnya persarafan yang tepat. Kondisi bayi sempat mengalami menurun karena jalan nafas bayi terganggu akibat adanya benjolan yang masuk kedalam perut. Saat ini kondisi bayi membaik setelah dilakukan operasi pemisahan kembar siam. Selanjutnya, fokus kembali pada pemulihan kondisi bayi.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"18 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2521","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kembar siam merupakan bentuk kehamilan kembar yang jarang terjadi akibat pembelahan zigot yang tidak sempurna. Dalam laporan ini terjadi kasus kembar siam heteropagus dimana parasit menempel pada area orofaringeal autosite. Mengingat fakta bahwa kehamilan kembar dengan janin parasit sangat jarang, makan kami menganggap laporan kasus ini penting dan berguna. Tujuan laporan kasus adalah mengetahui manajemen pelaksanaan bayi kembar siam tipe heteropagus. Subjek studi kasus dalam studi kasus ini adalah ibu hamil dengan kehamilan kembar siam tipe heteropagus di RSUD Arifin Achmad tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan terperinci, dan pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi yang akan membantu dokter mendapatkan wawasan tentang misteri kembar parasit. Dalam kasus ini pasien dilakukan SC terencana pada usia kehamilan 35-36 minggu, sesuai dalam temuan pada pemeriksaan fisik pada bayi pasien bahwa terdapatnya massa yang melekat pada intraoral, pada massa tersebut tampak jaringan berbentuk tangan dan kaki yang rudimenter, acephalic dan acardiac. Anggota badan pada parasit tidak bergerak dan tidak merasakan. Tidak adanya otot rangka pada tungkai dan ini diduga karena kegagalan diferensiasi mioblas yang disebabkan oleh kurangnya persarafan yang tepat. Kondisi bayi sempat mengalami menurun karena jalan nafas bayi terganggu akibat adanya benjolan yang masuk kedalam perut. Saat ini kondisi bayi membaik setelah dilakukan operasi pemisahan kembar siam. Selanjutnya, fokus kembali pada pemulihan kondisi bayi.