Pub Date : 2024-02-29DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i1.2525
Derby Ayudhia Utami Iskandar Putri, Riri Gusnita Sari
Definisi dan klasifikasi sindrom epilepsi pertama kali disampaikan oleh International League Against Epilepsy (ILAE) tahun 1985. Menurut ILAE sindrom epilepsi merupakan gangguan epilepsi yang ditandai dengan sekelompok tanda dan gejala, yang dapat terjadi bersamaan. Gejala bergantung pada usia dan serangkaian penyakit penyerta tertentu. Penulis bertujuan menggabungkan berbagai literatur terkini mengenai sindrom epilepsi. Literatur diambil menggunakan database Google Scholar, PubMed, Cochrane Library dalam kurun waktu 4 (empat) tahun, 2019-2023. Studi yang diikutsertakan ke dalam literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi meliputi studi yang menjelaskan mengenai sindrom epilepsi dan karakteristiknya. Klasifikasi sindrom epilepsi dibagi berdasarkan jenis kejang dan onset usia. Setiap jenis memiliki karakteristik dan tatalaksana yang berbeda. Sindrom epilepsi pada masa anak yang paling sering dijumpai meliputi, Generalized Tonic-Clonic Seizures Alone/ GTCSA, Childhood Absence Epilepsy/ CAE, Lennox-Gastaut Syndrome/ LGS, West syndrome/ WS, Self-Limited Childhood Epilepsy with Centrotemporal Spikes/ SLCECTS. Dapat disimpulkan bahwa inisiasi pengobatan antikejang pada sindrom epilepsi bergantung pada usia dan efektivitas yang berbeda dari obat antiepilepsi.
{"title":"KARAKTERISTIK DAN TATALAKSANA SINDROM EPILEPSI: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR","authors":"Derby Ayudhia Utami Iskandar Putri, Riri Gusnita Sari","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2525","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2525","url":null,"abstract":"Definisi dan klasifikasi sindrom epilepsi pertama kali disampaikan oleh International League Against Epilepsy (ILAE) tahun 1985. Menurut ILAE sindrom epilepsi merupakan gangguan epilepsi yang ditandai dengan sekelompok tanda dan gejala, yang dapat terjadi bersamaan. Gejala bergantung pada usia dan serangkaian penyakit penyerta tertentu. Penulis bertujuan menggabungkan berbagai literatur terkini mengenai sindrom epilepsi. Literatur diambil menggunakan database Google Scholar, PubMed, Cochrane Library dalam kurun waktu 4 (empat) tahun, 2019-2023. Studi yang diikutsertakan ke dalam literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi meliputi studi yang menjelaskan mengenai sindrom epilepsi dan karakteristiknya. Klasifikasi sindrom epilepsi dibagi berdasarkan jenis kejang dan onset usia. Setiap jenis memiliki karakteristik dan tatalaksana yang berbeda. Sindrom epilepsi pada masa anak yang paling sering dijumpai meliputi, Generalized Tonic-Clonic Seizures Alone/ GTCSA, Childhood Absence Epilepsy/ CAE, Lennox-Gastaut Syndrome/ LGS, West syndrome/ WS, Self-Limited Childhood Epilepsy with Centrotemporal Spikes/ SLCECTS. Dapat disimpulkan bahwa inisiasi pengobatan antikejang pada sindrom epilepsi bergantung pada usia dan efektivitas yang berbeda dari obat antiepilepsi. ","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140415014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-31DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i1.2397
I. Maulida, Nurfitri Bustamam, Riezky Valentina Astari, Soroy Lardo
The study results of 2020 reported that as many as 16% of COVID-19 survivors experience changes in their menstrual cycles. This study aimed to describe the menstruation cycle among COVID-19 survivors at The Faculty of Medicine, University Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. This is an analytical study using a retrospective design. The sample size consisted of 32 subjects who met the criteria of being confirmed with COVID-19 within the past year, aged 18-24 years, normoweight, unmarried, and without a history of illness or the use of hormonal contraception that affects the menstrual cycle. Data was collected using a questionnaire. The results of the univariate analysis indicate that out of the subjects, 18 (56.3%) had received three doses of vaccination, 21 (65.6%) had received the first and second doses of the Sinovac vaccine, 31 (96.9%) experienced mild symptoms (home isolation) during the COVID-19 infection, and 9 (28.1%) had been infected with COVID-19 twice. Changes in menstrual cycles experienced by subjects 0-6 months after being infected with COVID-19 included two subjects with prolonged cycles, three subjects with shortened cycles, one subject with decreased menstrual blood volume, one subject with increased menstrual duration, five subjects experiencing menstrual pain, and two subjects experiencing bleeding between two cycles. A total of 8 subjects reported that these changes in menstrual cycles were recurring. The Chi-square exact test result indicates there was a relationship between the frequency of COVID-19 infection and the number of menstrual cycle changes (p = 0.022).
{"title":"DAMPAK INFEKSI COVID-19 TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI PADA PENYINTAS COVID-19","authors":"I. Maulida, Nurfitri Bustamam, Riezky Valentina Astari, Soroy Lardo","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2397","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2397","url":null,"abstract":"The study results of 2020 reported that as many as 16% of COVID-19 survivors experience changes in their menstrual cycles. This study aimed to describe the menstruation cycle among COVID-19 survivors at The Faculty of Medicine, University Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. This is an analytical study using a retrospective design. The sample size consisted of 32 subjects who met the criteria of being confirmed with COVID-19 within the past year, aged 18-24 years, normoweight, unmarried, and without a history of illness or the use of hormonal contraception that affects the menstrual cycle. Data was collected using a questionnaire. The results of the univariate analysis indicate that out of the subjects, 18 (56.3%) had received three doses of vaccination, 21 (65.6%) had received the first and second doses of the Sinovac vaccine, 31 (96.9%) experienced mild symptoms (home isolation) during the COVID-19 infection, and 9 (28.1%) had been infected with COVID-19 twice. Changes in menstrual cycles experienced by subjects 0-6 months after being infected with COVID-19 included two subjects with prolonged cycles, three subjects with shortened cycles, one subject with decreased menstrual blood volume, one subject with increased menstrual duration, five subjects experiencing menstrual pain, and two subjects experiencing bleeding between two cycles. A total of 8 subjects reported that these changes in menstrual cycles were recurring. The Chi-square exact test result indicates there was a relationship between the frequency of COVID-19 infection and the number of menstrual cycle changes (p = 0.022).","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"509 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140480034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-31DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i1.2518
Machyuddin Tumpak Marojahan Pangaribuan, R. P. Rustam
Preeklamsia merupakan kelainan pada kehamilan yang berhubungan dengan hipertensi, terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu dan seringkali mendekati usia kehamilan cukup bulan. Patofisiologi kejadian preeklamsia melibatkan faktor angiogenik dan anti angiogenik. karsinoma adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Tujuan laporan kasus ini adalah mengetahui manajemen pelaksanaan preeklamsi berat dengan karsinoma ovarium. Penelitian dilakukan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Arifin Achmad, Riau. Data diambil secara retrospektif dari rekam medis pada tahun 2021. Penatalaksanaan karsinoma ovarium selama kehamilan memiliki tantangan karena mempengaruhi organ reproduksi tempat janin berkembang terutama wanita dengan preeklamsia. Preeklampsia berat yang terjadi pada pasien ini kemungkinan merupakan sindrom mirip preeklamsia yang dipicu oleh karsinoma ovarium Pada pasien ini segera dilakukan operasi inkologi untuk terminasi abdominal karena memenuhi kriteria terminasi kehamilan yaitu 36 minggu dimana Pasien diobati dengan MgSO4 dan nifedipine dan segera dilakukan operasi Caesar dan dikeluarkan ± 500 cc cairan asites yang berwarna kuning dan ditemukan tumor seed di segmen bawah rahim. Sayatan semilunar dibuat pada segmen bawah rahim yang bebas dari benih tumor. Pengobatan karsinoma saat hamil harus menyeimbangkan kesehatan ibu dan janin. Penatalaksanaan berupa operasi onkologi dapat dilakukan kapan saja selama kehamilan jika terdapat indikasi. Kemoterapi dapat dimulai pada trimester kedua dan ketiga. Preeklamsia berat yang terjadi pada pasien ini kemungkinan merupakan sindrom mirip preeklamsia yang dipicu oleh karsinoma ovarium.
子痫前期是一种与高血压有关的妊娠疾病,发生于妊娠 20 周以上,通常临近足月。子痫前期的病理生理学涉及血管生成和抗血管生成因素。本病例报告旨在确定重度子痫前期合并卵巢癌的处理方法。研究在廖内省阿里芬-阿奇玛德医院妇产科进行。数据是从2021年的医疗记录中回顾性收集的。妊娠期卵巢癌的治疗具有挑战性,因为它会影响胎儿发育的生殖器官,尤其是患有子痫前期的妇女。该患者出现的重度子痫前期很可能是由卵巢癌引发的子痫前期样综合征。 由于该患者在妊娠 36 周时符合终止妊娠的标准,因此立即对其进行了腹腔终止妊娠手术,在手术中使用了硫酸镁和硝苯地平,并立即进行了剖腹产,取出了± 500 cc 的黄色腹水,在子宫下段发现了一个种子瘤。在子宫下段做了半月切口,清除了肿瘤种子。妊娠期癌症的治疗必须兼顾母亲和胎儿的健康。如果有指征,可以在怀孕期间的任何时候进行肿瘤手术治疗。化疗可以在妊娠的第二和第三个月开始。该患者出现的严重子痫前期很可能是卵巢癌引发的子痫前期样综合征。
{"title":"LAPORAN KASUS: MANAJEMEN PREEKLAMSIA BERAT DENGAN KARSINOMA OVARIUM STADIUM LANJUT","authors":"Machyuddin Tumpak Marojahan Pangaribuan, R. P. Rustam","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2518","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2518","url":null,"abstract":"Preeklamsia merupakan kelainan pada kehamilan yang berhubungan dengan hipertensi, terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu dan seringkali mendekati usia kehamilan cukup bulan. Patofisiologi kejadian preeklamsia melibatkan faktor angiogenik dan anti angiogenik. karsinoma adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Tujuan laporan kasus ini adalah mengetahui manajemen pelaksanaan preeklamsi berat dengan karsinoma ovarium. Penelitian dilakukan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Arifin Achmad, Riau. Data diambil secara retrospektif dari rekam medis pada tahun 2021. Penatalaksanaan karsinoma ovarium selama kehamilan memiliki tantangan karena mempengaruhi organ reproduksi tempat janin berkembang terutama wanita dengan preeklamsia. Preeklampsia berat yang terjadi pada pasien ini kemungkinan merupakan sindrom mirip preeklamsia yang dipicu oleh karsinoma ovarium Pada pasien ini segera dilakukan operasi inkologi untuk terminasi abdominal karena memenuhi kriteria terminasi kehamilan yaitu 36 minggu dimana Pasien diobati dengan MgSO4 dan nifedipine dan segera dilakukan operasi Caesar dan dikeluarkan ± 500 cc cairan asites yang berwarna kuning dan ditemukan tumor seed di segmen bawah rahim. Sayatan semilunar dibuat pada segmen bawah rahim yang bebas dari benih tumor. Pengobatan karsinoma saat hamil harus menyeimbangkan kesehatan ibu dan janin. Penatalaksanaan berupa operasi onkologi dapat dilakukan kapan saja selama kehamilan jika terdapat indikasi. Kemoterapi dapat dimulai pada trimester kedua dan ketiga. Preeklamsia berat yang terjadi pada pasien ini kemungkinan merupakan sindrom mirip preeklamsia yang dipicu oleh karsinoma ovarium.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"134 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140475173","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-26DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i1.2479
Ari Antini, I. Trisnawati
Remaja putri mengalami menstruasi yang dapat menyebabkan terjadinya Pre menstrual Syndrome (PMS). Kejadian PMS ditemukan sebanyak 95 %, dengan tingkat PMS sedang hingga berat sebesar 3,9 %. PMS mengakibatkan menurunnya konsentrasi dalam belajar dan mengganggu remaja dalam pencapaian prestasi belajar. Kalsium, kalium, vitamin C dilaporkan menjadi faktor yang berpengaruh pada penurunan PMS.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian puding daun kelor dan jagung manis terhadap premenstrual syndrom pada remaja puteri. Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan menggunakan model kontrol grup, kelompok perlakuan diberi puding daun kelor dan jagung sebanyak ¼ bagian setiap hari sejak hari ke-14 menstruasi, kelompok kontrol diberi edukasi konsumsi sayur hijau. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2021. Populasi dan sampel penelitian remaja PMS berjumlah 30 orang setiap kelompok perlakuan dan kontrol, dengan teknik pengambilan sampel non probability sampling dengan purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner penilaian gejala PMS. Analisis bivariate menggunakan uji T dependen dan uji T independent. Hasil analisis uji T dependen nilai p-value 0,036 artinya ada perbedaan yang signifikan penurunan gejala PMS antara kelompok yang diberikan puding dan tidak diberikan puding. Hasil uji T dependen dengan nilai p 0,001 artinya ada perbedaan yang signifikan penurunan gejala PMS antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan pudding. Disarankan untuk meningkatan program kualitas hidup remaja melalui promosi Kesehatan untuk penurunan gejala PMS.
青春期少女来月经会引起经前综合症(PMS)。经前期综合症的发病率为 95%,中度至重度经前期综合症的发病率为 3.9%。经前综合症会导致学习注意力不集中,影响青少年取得学习成绩。据报道,钙、钾和维生素 C 是减少经前综合征的影响因素。 该研究的目的是确定给予 Moringa 叶布丁和甜玉米对少女经前综合征的影响。研究设计为准实 验,采用分组对照模式,治疗组从月经第 14 天起每天服用 1/4份吗丁啉叶布丁和玉米,对照组接受绿色蔬菜食用教育。研究于 2021 年进行。经前期综合征青少年人群和研究样本为治疗组和对照组各 30 人,采用非概率抽样技术,有目的性地抽取符合纳入标准的样本。研究工具采用经前期综合征症状评估问卷。采用因果 T 检验和独立 T 检验进行双变量分析。因果 T 检验分析结果的 P 值为 0.036,这意味着服用布丁和未服用布丁的组别在减少经前综合征症状方面存在显著差异。因果 T 检验的 p 值为 0.001,这意味着在使用布丁干预前后,经前综合症症状的减轻程度存在明显差异。建议通过促进健康来改善青少年的生活质量,以减少性传播疾病症状。
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN PUDING DAUN KELOR DAN JAGUNG MANIS TERHADAP PREMENSTRUAL SYNDROME PADA REMAJA PUTRI","authors":"Ari Antini, I. Trisnawati","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2479","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2479","url":null,"abstract":"Remaja putri mengalami menstruasi yang dapat menyebabkan terjadinya Pre menstrual Syndrome (PMS). Kejadian PMS ditemukan sebanyak 95 %, dengan tingkat PMS sedang hingga berat sebesar 3,9 %. PMS mengakibatkan menurunnya konsentrasi dalam belajar dan mengganggu remaja dalam pencapaian prestasi belajar. Kalsium, kalium, vitamin C dilaporkan menjadi faktor yang berpengaruh pada penurunan PMS.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian puding daun kelor dan jagung manis terhadap premenstrual syndrom pada remaja puteri. Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan menggunakan model kontrol grup, kelompok perlakuan diberi puding daun kelor dan jagung sebanyak ¼ bagian setiap hari sejak hari ke-14 menstruasi, kelompok kontrol diberi edukasi konsumsi sayur hijau. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2021. Populasi dan sampel penelitian remaja PMS berjumlah 30 orang setiap kelompok perlakuan dan kontrol, dengan teknik pengambilan sampel non probability sampling dengan purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner penilaian gejala PMS. Analisis bivariate menggunakan uji T dependen dan uji T independent. Hasil analisis uji T dependen nilai p-value 0,036 artinya ada perbedaan yang signifikan penurunan gejala PMS antara kelompok yang diberikan puding dan tidak diberikan puding. Hasil uji T dependen dengan nilai p 0,001 artinya ada perbedaan yang signifikan penurunan gejala PMS antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan pudding. Disarankan untuk meningkatan program kualitas hidup remaja melalui promosi Kesehatan untuk penurunan gejala PMS.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"44 21","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139595136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-23DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i1.2521
A. Fahruddin, Donel Suhaimi
Kembar siam merupakan bentuk kehamilan kembar yang jarang terjadi akibat pembelahan zigot yang tidak sempurna. Dalam laporan ini terjadi kasus kembar siam heteropagus dimana parasit menempel pada area orofaringeal autosite. Mengingat fakta bahwa kehamilan kembar dengan janin parasit sangat jarang, makan kami menganggap laporan kasus ini penting dan berguna. Tujuan laporan kasus adalah mengetahui manajemen pelaksanaan bayi kembar siam tipe heteropagus. Subjek studi kasus dalam studi kasus ini adalah ibu hamil dengan kehamilan kembar siam tipe heteropagus di RSUD Arifin Achmad tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan terperinci, dan pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi yang akan membantu dokter mendapatkan wawasan tentang misteri kembar parasit. Dalam kasus ini pasien dilakukan SC terencana pada usia kehamilan 35-36 minggu, sesuai dalam temuan pada pemeriksaan fisik pada bayi pasien bahwa terdapatnya massa yang melekat pada intraoral, pada massa tersebut tampak jaringan berbentuk tangan dan kaki yang rudimenter, acephalic dan acardiac. Anggota badan pada parasit tidak bergerak dan tidak merasakan. Tidak adanya otot rangka pada tungkai dan ini diduga karena kegagalan diferensiasi mioblas yang disebabkan oleh kurangnya persarafan yang tepat. Kondisi bayi sempat mengalami menurun karena jalan nafas bayi terganggu akibat adanya benjolan yang masuk kedalam perut. Saat ini kondisi bayi membaik setelah dilakukan operasi pemisahan kembar siam. Selanjutnya, fokus kembali pada pemulihan kondisi bayi.
{"title":"LAPORAN KASUS: KEMBAR SIAM TIPE HETEROPAGUS (PARASIT)","authors":"A. Fahruddin, Donel Suhaimi","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2521","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2521","url":null,"abstract":"Kembar siam merupakan bentuk kehamilan kembar yang jarang terjadi akibat pembelahan zigot yang tidak sempurna. Dalam laporan ini terjadi kasus kembar siam heteropagus dimana parasit menempel pada area orofaringeal autosite. Mengingat fakta bahwa kehamilan kembar dengan janin parasit sangat jarang, makan kami menganggap laporan kasus ini penting dan berguna. Tujuan laporan kasus adalah mengetahui manajemen pelaksanaan bayi kembar siam tipe heteropagus. Subjek studi kasus dalam studi kasus ini adalah ibu hamil dengan kehamilan kembar siam tipe heteropagus di RSUD Arifin Achmad tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan terperinci, dan pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi yang akan membantu dokter mendapatkan wawasan tentang misteri kembar parasit. Dalam kasus ini pasien dilakukan SC terencana pada usia kehamilan 35-36 minggu, sesuai dalam temuan pada pemeriksaan fisik pada bayi pasien bahwa terdapatnya massa yang melekat pada intraoral, pada massa tersebut tampak jaringan berbentuk tangan dan kaki yang rudimenter, acephalic dan acardiac. Anggota badan pada parasit tidak bergerak dan tidak merasakan. Tidak adanya otot rangka pada tungkai dan ini diduga karena kegagalan diferensiasi mioblas yang disebabkan oleh kurangnya persarafan yang tepat. Kondisi bayi sempat mengalami menurun karena jalan nafas bayi terganggu akibat adanya benjolan yang masuk kedalam perut. Saat ini kondisi bayi membaik setelah dilakukan operasi pemisahan kembar siam. Selanjutnya, fokus kembali pada pemulihan kondisi bayi.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"18 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139603183","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-16DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i1.2259
Sri Kusmiati, Metia Ariyanti, Henny Cahyaningsih, Nursyamsiyah Nursyamsiyah
Bullying is one of the problems that can occur in elementary school children. Bullying is the intentional and repeated abuse of power. Interventions to prevent bullying behavior are needed to increase the knowledge and attitudes of elementary school students so that bullying can be prevented. This study aimed to see the effectiveness of bullying prevention interventions through small group discussions on the knowledge and attitudes of elementary school students. The research design was quasi-experimental with a pre-post test randomized two-group design approach. The sample used in this study was 72 students divided into control and intervention groups. The intervention is to provide bullying prevention education through small group discussions using modules. Data analysis in each group was carried out using the Wilcoxon test and analyzing data between groups using the Mann-Whitney test. The results showed an average difference after the intervention was carried out in the treatment and control groups, with a p-value of 0.000. Bullying prevention education through small group discussions using effective modules increases the knowledge and attitudes of elementary school students.
{"title":"EFEKTIVITAS PENDIDIKAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN TERHADAP PENGETAHUAN & SIKAP SISWA SEKOLAH DASAR","authors":"Sri Kusmiati, Metia Ariyanti, Henny Cahyaningsih, Nursyamsiyah Nursyamsiyah","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2259","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2259","url":null,"abstract":"Bullying is one of the problems that can occur in elementary school children. Bullying is the intentional and repeated abuse of power. Interventions to prevent bullying behavior are needed to increase the knowledge and attitudes of elementary school students so that bullying can be prevented. This study aimed to see the effectiveness of bullying prevention interventions through small group discussions on the knowledge and attitudes of elementary school students. The research design was quasi-experimental with a pre-post test randomized two-group design approach. The sample used in this study was 72 students divided into control and intervention groups. The intervention is to provide bullying prevention education through small group discussions using modules. Data analysis in each group was carried out using the Wilcoxon test and analyzing data between groups using the Mann-Whitney test. The results showed an average difference after the intervention was carried out in the treatment and control groups, with a p-value of 0.000. Bullying prevention education through small group discussions using effective modules increases the knowledge and attitudes of elementary school students.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":" 35","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139619399","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gnetum gnemon L atau sering dikenal dengan nama melinjo merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis seperti Asia Tenggara. Selain kandungan purin yang tinggi pada biji melinjo, ternyata kulit melinjo yang selama ini kurang dimanfaatkan ternyata memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah kandungan polifenol dan flavonoid yang dapat membantu mencegah penyakit asam urat yang sering terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk penetapan kadar metabolit fenol dan flavonoid pada fraksi kulit buah melinjo merah. Diselenggarakan pada bulan Agustus hingga September 2023 di Laboratorium Farmakognosi dan Kimia ITSK RS Dr Soepraoen Malang. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan desain Quasi Experimental Design pada fraksi etanol, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksana kulit melinjo. Populasi yang digunakan adalah kulit buah melinjo yang ada di RT 15 RW 03 Desa Bantur Kabupaten Malang Jawa Timur. Sampel penelitian menggunakan kulit buah melinjo yang kondisinya baik dan berwarna merah. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan total flavonoid dalam etanol adalah 96%; etil asetat; fraksi n-heksana sebesar 14,2143 mgQE/g; 13,4707 mg QE/g; 31,1703 mg QE/g sedangkan total fenol dalam etanol 96%; etil asetat; fraksi n-heksana sebesar 10,4904 mgGAE/g; 5,5366 mgGAE/g; 9,6911mgGAE/g. Kesimpulan penelitian adalah kulit melinjo mengandung antioksidan seperti total fenol dan flavonoid yang cukup tinggi, sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai alternatif sumber obat alami untuk menurunkan kadar purin pada penyakit asam urat, dimana biji melinjo memiliki kandungan yang cukup tinggi Direkomendasikan uji penetapan kadar total fenol, flavonoid fraksi etil asetat pada fraksi kulit buah melinjo.
{"title":"IDENTIFIKASI PENETAPAN KADAR FLAVONOID DAN TOTAL FENOL PADA FRAKSI KULIT BUAH MELINJO (GNETUM GNEMON L.)","authors":"Bagus Dadang Prasetyo, Fendi Yoga Wardana, Krisna Indahyati, Dhea Aliyyul Wardani","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2477","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2477","url":null,"abstract":"Gnetum gnemon L atau sering dikenal dengan nama melinjo merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis seperti Asia Tenggara. Selain kandungan purin yang tinggi pada biji melinjo, ternyata kulit melinjo yang selama ini kurang dimanfaatkan ternyata memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah kandungan polifenol dan flavonoid yang dapat membantu mencegah penyakit asam urat yang sering terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk penetapan kadar metabolit fenol dan flavonoid pada fraksi kulit buah melinjo merah. Diselenggarakan pada bulan Agustus hingga September 2023 di Laboratorium Farmakognosi dan Kimia ITSK RS Dr Soepraoen Malang. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan desain Quasi Experimental Design pada fraksi etanol, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksana kulit melinjo. Populasi yang digunakan adalah kulit buah melinjo yang ada di RT 15 RW 03 Desa Bantur Kabupaten Malang Jawa Timur. Sampel penelitian menggunakan kulit buah melinjo yang kondisinya baik dan berwarna merah. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan total flavonoid dalam etanol adalah 96%; etil asetat; fraksi n-heksana sebesar 14,2143 mgQE/g; 13,4707 mg QE/g; 31,1703 mg QE/g sedangkan total fenol dalam etanol 96%; etil asetat; fraksi n-heksana sebesar 10,4904 mgGAE/g; 5,5366 mgGAE/g; 9,6911mgGAE/g. Kesimpulan penelitian adalah kulit melinjo mengandung antioksidan seperti total fenol dan flavonoid yang cukup tinggi, sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai alternatif sumber obat alami untuk menurunkan kadar purin pada penyakit asam urat, dimana biji melinjo memiliki kandungan yang cukup tinggi Direkomendasikan uji penetapan kadar total fenol, flavonoid fraksi etil asetat pada fraksi kulit buah melinjo.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"18 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139158416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-22DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i1.2488
Nadilla Ramadhita, M. S. Roychansyah
Urbanisasi, yang merupakan percepatan pertumbuhan di perkotaan, membawa sejumlah permasalahan, terutama terkait kesehatan. Dampak dari urbanisasi secara khusus mempengaruhi kelompok anak-anak middle childhood, yang berusia 6-12 tahun dan sedang mengalami perkembangan pesat secara kognitif, fisik, mental, dan sosial. Penting untuk memastikan bahwa kota tempat tinggal anak-anak tersebut mendukung tumbuh kembang mereka dengan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman dan persepsi anak terhadap sebuah kota yang sehat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sehat anak. Studi kualitatif dilaksanakan dari Bulan September 2023 sampai dengan Oktober 2023 di Kampung Leles, Kabupaten Sleman, DIY. Penelitian ini melibatkan 15 orang partisipan anak-anak usia 6-12 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam dan analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini mendapatkan temuan, yakni (1) Lingkungan sosial mempengaruhi pemahaman dan perilaku yang membentuk karakter anak; (2) Lingkungan fisik, sarana dan prasarana berpengaruh pada kesehatan fisik, sosial, dan mental anak; (3) Dukungan promosi kesehatan dari orang dewasa mempengaruhi motivasi anak dalam berperilaku sehat. Oleh sebab itu, penting sekali memahami pandangan anak dalam menilai lingkungan kota di tempat tinggal mereka untuk dapat memahami kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi. Pemahaman ini menambah sudut pandang dan menjadi dasar yang kuat bagi para pemangku kepentingan di kampung hingga pemerintah kota dalam merancang program dan kegiatan yang relevan dan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
{"title":"GAMBARAN PEMAHAMAN KOTA SEHAT OLEH KELOMPOK MIDDLE CHILDHOOD","authors":"Nadilla Ramadhita, M. S. Roychansyah","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2488","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2488","url":null,"abstract":"Urbanisasi, yang merupakan percepatan pertumbuhan di perkotaan, membawa sejumlah permasalahan, terutama terkait kesehatan. Dampak dari urbanisasi secara khusus mempengaruhi kelompok anak-anak middle childhood, yang berusia 6-12 tahun dan sedang mengalami perkembangan pesat secara kognitif, fisik, mental, dan sosial. Penting untuk memastikan bahwa kota tempat tinggal anak-anak tersebut mendukung tumbuh kembang mereka dengan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman dan persepsi anak terhadap sebuah kota yang sehat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sehat anak. Studi kualitatif dilaksanakan dari Bulan September 2023 sampai dengan Oktober 2023 di Kampung Leles, Kabupaten Sleman, DIY. Penelitian ini melibatkan 15 orang partisipan anak-anak usia 6-12 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam dan analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini mendapatkan temuan, yakni (1) Lingkungan sosial mempengaruhi pemahaman dan perilaku yang membentuk karakter anak; (2) Lingkungan fisik, sarana dan prasarana berpengaruh pada kesehatan fisik, sosial, dan mental anak; (3) Dukungan promosi kesehatan dari orang dewasa mempengaruhi motivasi anak dalam berperilaku sehat. Oleh sebab itu, penting sekali memahami pandangan anak dalam menilai lingkungan kota di tempat tinggal mereka untuk dapat memahami kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi. Pemahaman ini menambah sudut pandang dan menjadi dasar yang kuat bagi para pemangku kepentingan di kampung hingga pemerintah kota dalam merancang program dan kegiatan yang relevan dan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"4 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138944187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-22DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i1.2430
Shellita Melanie Astuti Setiawan, Alma Lucyati, Ira Dewi Rachmadhiani
Kehamilan pada trimester III sering disebut sebagai “fase penantian” yang penuh kewaspadaan. Angka Kematian Ibu (AKI) masih belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100.000 KH. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan peningkatan keteraturan pemeriksaan kehamilan dengan meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. Desain penelitian ini analitik observasional. Sampel penelitian berjumlah 40 orang yang dipilih dengan teknik total sampling. Data diambil menggunakan kuesioner yang sudah divalidasi dan di uji reliabilitas. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan uji Chi Square. Hasil dari penelitian diketahui bahwa mayoritas ibu berpengetahuan baik dengan persentase sebesar 47,5%. Hasil keteraturan pemeriksaan kehamilan ibu yang teratur 55% dan yang tidak teratur 45%. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan keteraturan pemeriksaan kehamilan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan keteraturan pemeriksaan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di trimester III. Dari hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan informasi bahan kajian pengetahuan yang berkaitan dengan tanda bahaya kehamilan di trimester III pada ibu hamil.
{"title":"PENINGKATAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN MENINGKATNYA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III","authors":"Shellita Melanie Astuti Setiawan, Alma Lucyati, Ira Dewi Rachmadhiani","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2430","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2430","url":null,"abstract":"Kehamilan pada trimester III sering disebut sebagai “fase penantian” yang penuh kewaspadaan. Angka Kematian Ibu (AKI) masih belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100.000 KH. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan peningkatan keteraturan pemeriksaan kehamilan dengan meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. Desain penelitian ini analitik observasional. Sampel penelitian berjumlah 40 orang yang dipilih dengan teknik total sampling. Data diambil menggunakan kuesioner yang sudah divalidasi dan di uji reliabilitas. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan uji Chi Square. Hasil dari penelitian diketahui bahwa mayoritas ibu berpengetahuan baik dengan persentase sebesar 47,5%. Hasil keteraturan pemeriksaan kehamilan ibu yang teratur 55% dan yang tidak teratur 45%. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan keteraturan pemeriksaan kehamilan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan keteraturan pemeriksaan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di trimester III. Dari hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan informasi bahan kajian pengetahuan yang berkaitan dengan tanda bahaya kehamilan di trimester III pada ibu hamil.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"91 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139164936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-21DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i1.2277
Armita Armita, Hamdiyah Hamdiyah, Muhammad Tahir, Nur Laela, Syahriani Syahriani
Siaga desa dilakukan untuk menilai kualitas layanan bidan komunitas dan mengetahui kepuasan ibu. Bidan masyarakat adalah profesional kesehatan penting yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan kesehatan masyarakat dengan memenuhi tanggung jawab mereka dan memberdayakan masyarakat untuk mencapai kemandirian dalam upaya mereka untuk meningkatkan layanan, terutama bagi ibu yang tinggal di daerah terpencil atau pesisir, memastikan perawatan optimal selama persalinan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara standar persalinan normal dengan tingkat kepuasan yang dialami ibu. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain Cross-Sectional Study. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2023. Sampel penelitian berjumlah 52 orang yaitu ibu yang bersalin di Puskesmas Pasitallu Kabupaten Kepulauan Selayar pada bulan April sampai Mei 2023.Teknik Total Sampling digunakan untuk memilih peserta. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner untuk menilai kualitas pelayanan dan tingkat kepuasan ibu yang menjalani persalinan. Temuan menunjukkan adanya korelasi yang signifikan (ρ = 0,003) antara kualitas pelayanan persalinan normal yang diberikan oleh bidan komunitas dengan kepuasan ibu, pada tingkat signifikansi α = 0,05. Peningkatan kompetensi personel disarankan untuk meningkatkan tingkat pelayanan yang diberikan dan memenuhi harapan
{"title":"HUBUNGAN MUTU PELAYANAN PERSALINAN NORMAL BIDAN DESA DENGAN KEPUASAN IBU BERSALIN","authors":"Armita Armita, Hamdiyah Hamdiyah, Muhammad Tahir, Nur Laela, Syahriani Syahriani","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2277","DOIUrl":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2277","url":null,"abstract":"Siaga desa dilakukan untuk menilai kualitas layanan bidan komunitas dan mengetahui kepuasan ibu. Bidan masyarakat adalah profesional kesehatan penting yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan kesehatan masyarakat dengan memenuhi tanggung jawab mereka dan memberdayakan masyarakat untuk mencapai kemandirian dalam upaya mereka untuk meningkatkan layanan, terutama bagi ibu yang tinggal di daerah terpencil atau pesisir, memastikan perawatan optimal selama persalinan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara standar persalinan normal dengan tingkat kepuasan yang dialami ibu. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain Cross-Sectional Study. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2023. Sampel penelitian berjumlah 52 orang yaitu ibu yang bersalin di Puskesmas Pasitallu Kabupaten Kepulauan Selayar pada bulan April sampai Mei 2023.Teknik Total Sampling digunakan untuk memilih peserta. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner untuk menilai kualitas pelayanan dan tingkat kepuasan ibu yang menjalani persalinan. Temuan menunjukkan adanya korelasi yang signifikan (ρ = 0,003) antara kualitas pelayanan persalinan normal yang diberikan oleh bidan komunitas dengan kepuasan ibu, pada tingkat signifikansi α = 0,05. Peningkatan kompetensi personel disarankan untuk meningkatkan tingkat pelayanan yang diberikan dan memenuhi harapan","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"12 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138948306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}