Machyuddin Tumpak Marojahan Pangaribuan, R. P. Rustam
{"title":"LAPORAN KASUS: MANAJEMEN PREEKLAMSIA BERAT DENGAN KARSINOMA OVARIUM STADIUM LANJUT","authors":"Machyuddin Tumpak Marojahan Pangaribuan, R. P. Rustam","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2518","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Preeklamsia merupakan kelainan pada kehamilan yang berhubungan dengan hipertensi, terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu dan seringkali mendekati usia kehamilan cukup bulan. Patofisiologi kejadian preeklamsia melibatkan faktor angiogenik dan anti angiogenik. karsinoma adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Tujuan laporan kasus ini adalah mengetahui manajemen pelaksanaan preeklamsi berat dengan karsinoma ovarium. Penelitian dilakukan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Arifin Achmad, Riau. Data diambil secara retrospektif dari rekam medis pada tahun 2021. Penatalaksanaan karsinoma ovarium selama kehamilan memiliki tantangan karena mempengaruhi organ reproduksi tempat janin berkembang terutama wanita dengan preeklamsia. Preeklampsia berat yang terjadi pada pasien ini kemungkinan merupakan sindrom mirip preeklamsia yang dipicu oleh karsinoma ovarium Pada pasien ini segera dilakukan operasi inkologi untuk terminasi abdominal karena memenuhi kriteria terminasi kehamilan yaitu 36 minggu dimana Pasien diobati dengan MgSO4 dan nifedipine dan segera dilakukan operasi Caesar dan dikeluarkan ± 500 cc cairan asites yang berwarna kuning dan ditemukan tumor seed di segmen bawah rahim. Sayatan semilunar dibuat pada segmen bawah rahim yang bebas dari benih tumor. Pengobatan karsinoma saat hamil harus menyeimbangkan kesehatan ibu dan janin. Penatalaksanaan berupa operasi onkologi dapat dilakukan kapan saja selama kehamilan jika terdapat indikasi. Kemoterapi dapat dimulai pada trimester kedua dan ketiga. Preeklamsia berat yang terjadi pada pasien ini kemungkinan merupakan sindrom mirip preeklamsia yang dipicu oleh karsinoma ovarium.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"134 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2518","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Preeklamsia merupakan kelainan pada kehamilan yang berhubungan dengan hipertensi, terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu dan seringkali mendekati usia kehamilan cukup bulan. Patofisiologi kejadian preeklamsia melibatkan faktor angiogenik dan anti angiogenik. karsinoma adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Tujuan laporan kasus ini adalah mengetahui manajemen pelaksanaan preeklamsi berat dengan karsinoma ovarium. Penelitian dilakukan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Arifin Achmad, Riau. Data diambil secara retrospektif dari rekam medis pada tahun 2021. Penatalaksanaan karsinoma ovarium selama kehamilan memiliki tantangan karena mempengaruhi organ reproduksi tempat janin berkembang terutama wanita dengan preeklamsia. Preeklampsia berat yang terjadi pada pasien ini kemungkinan merupakan sindrom mirip preeklamsia yang dipicu oleh karsinoma ovarium Pada pasien ini segera dilakukan operasi inkologi untuk terminasi abdominal karena memenuhi kriteria terminasi kehamilan yaitu 36 minggu dimana Pasien diobati dengan MgSO4 dan nifedipine dan segera dilakukan operasi Caesar dan dikeluarkan ± 500 cc cairan asites yang berwarna kuning dan ditemukan tumor seed di segmen bawah rahim. Sayatan semilunar dibuat pada segmen bawah rahim yang bebas dari benih tumor. Pengobatan karsinoma saat hamil harus menyeimbangkan kesehatan ibu dan janin. Penatalaksanaan berupa operasi onkologi dapat dilakukan kapan saja selama kehamilan jika terdapat indikasi. Kemoterapi dapat dimulai pada trimester kedua dan ketiga. Preeklamsia berat yang terjadi pada pasien ini kemungkinan merupakan sindrom mirip preeklamsia yang dipicu oleh karsinoma ovarium.