{"title":"Hubungan lokasi tempat kerja dengan tingkat stres pada satuan pengamanan","authors":"Gilbert Alfredo Delano Lonan, Novendy","doi":"10.24912/tmj.v4i2.20810","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stres kerja merupakan hasil dari ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemampuan individu untuk mengatasi tuntutan tersebut. Tempat kerja merupakan salah satu faktor resiko yang dapat memicu timbulnya stres kerja. Oleh karena itu, studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara lokasi tempat kerja dengan tingkat stres sehingga perusahaan lebih memperhatikan faktor yang memengaruhi kinerja pekerjanya. Studi analitik ini menggunakan desain cross sectional dab dilakukan di Politeknik Negeri Manado dengan responden satuan pengamanan. Pengumpulan 97 subyek studi dilakukan dengan metode total population sampling. Penilaian yang digunakan untuk menilai tingkat stres adalah kuesioner perceived stres scale (PSS). Hasil dari penelitian menunjukkan 45 (46,4%) subyek bekerja di dalam ruangan, di mana 37 (82,2%) mengalami stres berat-sedang dan 8 (17,8%) mengalami stress tingkat ringan. Sebanyak 52 (53,6%) subyek bekerja di luar ruangan, di mana 34 (65.4%) subyek mengalami stres berat-sedang dan 18 (34,6%) subyek mengalami stres ringan. Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value = 0,102 dan nilai PRR = 2,449. Kesimpulan dari studi ini tidak terdapat hubungan bermakna antara lokasi tempat kerja dengan tingkat stres pada satuan pengamanan. Namun pada satuan pengamanan yang bekerja di dalam ruangan memiliki resiko mengalami stres berat-sedang sebanyak 2.449 kali lebih besar dibandingkan dengan satuan pengamanan yang bekerja di luar ruangan.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.20810","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Stres kerja merupakan hasil dari ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemampuan individu untuk mengatasi tuntutan tersebut. Tempat kerja merupakan salah satu faktor resiko yang dapat memicu timbulnya stres kerja. Oleh karena itu, studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara lokasi tempat kerja dengan tingkat stres sehingga perusahaan lebih memperhatikan faktor yang memengaruhi kinerja pekerjanya. Studi analitik ini menggunakan desain cross sectional dab dilakukan di Politeknik Negeri Manado dengan responden satuan pengamanan. Pengumpulan 97 subyek studi dilakukan dengan metode total population sampling. Penilaian yang digunakan untuk menilai tingkat stres adalah kuesioner perceived stres scale (PSS). Hasil dari penelitian menunjukkan 45 (46,4%) subyek bekerja di dalam ruangan, di mana 37 (82,2%) mengalami stres berat-sedang dan 8 (17,8%) mengalami stress tingkat ringan. Sebanyak 52 (53,6%) subyek bekerja di luar ruangan, di mana 34 (65.4%) subyek mengalami stres berat-sedang dan 18 (34,6%) subyek mengalami stres ringan. Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value = 0,102 dan nilai PRR = 2,449. Kesimpulan dari studi ini tidak terdapat hubungan bermakna antara lokasi tempat kerja dengan tingkat stres pada satuan pengamanan. Namun pada satuan pengamanan yang bekerja di dalam ruangan memiliki resiko mengalami stres berat-sedang sebanyak 2.449 kali lebih besar dibandingkan dengan satuan pengamanan yang bekerja di luar ruangan.