{"title":"Efek Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Randu (Ceiba pentandra (L.) Gaertn.) terhadap Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus)","authors":"Parhan Parhan, Niva Nevizah","doi":"10.33085/jdf.v5i2.4833","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh akibat demam. Suhu normal pada manusia berkisar antara 36-37 0C. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antipiretik ekstrak etanol daun randu (Ceiba pentandra (L.) Gaertn.) Terhadap ujung putih jantan yang diinduksi vaksin DPT-HB. Metode: Hewan uji yang digunakan sebanyak 30 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus putih jantan. Kelompok kontrol positif menggunakan parasetamol 500 mg/kgBB, kelompok kontrol negatif diberikan CMC Na 1% dan kelompok perlakuan ekstrak etanol daun randu (EEDR) dengan dosis 100, 200, 300 mg/kg diberikan. secara lisan. Tikus putih jantan diinduksi dengan 0,2 ml vaksin DPT-HB secara intramuskuler. Pengukuran suhu rektal tikus dilakukan sebelum dan sesudah pemberian vaksin setelah perlakuan diuji secara berturut-turut pada menit ke 30, 60, 90, 120 dan 150. Hasil: penelitian ini menunjukkan pemberian ekstrak etanol daun randu (EEDR) pada dosis 300 mg/kgBB menunjukkan penurunan suhu yang lebih besar dibandingkan dengan daun ekstrak etanol randu (EEDR) pada dosis 200 dan 100 mg/kgBB Pemberian parasetamol menunjukkan penurunan suhu rektal tikus yang lebih besar dibandingkan dengan daun ekstrak etanol randu (EEDR) dosis 300 mg/kgBB. Kesimpulan: ekstrak etanol daun randu (EEDR) memiliki efek antipiretik pada tikus putih jantan tetapi tidak lebih baik dari parasetamol.","PeriodicalId":309095,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Farmasi","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Dunia Farmasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33085/jdf.v5i2.4833","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan: Antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh akibat demam. Suhu normal pada manusia berkisar antara 36-37 0C. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antipiretik ekstrak etanol daun randu (Ceiba pentandra (L.) Gaertn.) Terhadap ujung putih jantan yang diinduksi vaksin DPT-HB. Metode: Hewan uji yang digunakan sebanyak 30 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus putih jantan. Kelompok kontrol positif menggunakan parasetamol 500 mg/kgBB, kelompok kontrol negatif diberikan CMC Na 1% dan kelompok perlakuan ekstrak etanol daun randu (EEDR) dengan dosis 100, 200, 300 mg/kg diberikan. secara lisan. Tikus putih jantan diinduksi dengan 0,2 ml vaksin DPT-HB secara intramuskuler. Pengukuran suhu rektal tikus dilakukan sebelum dan sesudah pemberian vaksin setelah perlakuan diuji secara berturut-turut pada menit ke 30, 60, 90, 120 dan 150. Hasil: penelitian ini menunjukkan pemberian ekstrak etanol daun randu (EEDR) pada dosis 300 mg/kgBB menunjukkan penurunan suhu yang lebih besar dibandingkan dengan daun ekstrak etanol randu (EEDR) pada dosis 200 dan 100 mg/kgBB Pemberian parasetamol menunjukkan penurunan suhu rektal tikus yang lebih besar dibandingkan dengan daun ekstrak etanol randu (EEDR) dosis 300 mg/kgBB. Kesimpulan: ekstrak etanol daun randu (EEDR) memiliki efek antipiretik pada tikus putih jantan tetapi tidak lebih baik dari parasetamol.