Dhiaz Putri Desesctasari, Muhammad Asyam Yanuar, Siti Kurniawati, Bitta Pigawati
{"title":"EVALUASI LAHAN TERBANGUN BERDASARKAN POTENSI RAWAN BENCANA BANJIR (Studi Kasus di Kota Semarang, Jawa Tengah)","authors":"Dhiaz Putri Desesctasari, Muhammad Asyam Yanuar, Siti Kurniawati, Bitta Pigawati","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.976","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Eksploitasi besar - besaran pada sumber daya alam dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengalihfungsikan penggunaan lahan hutan menjadi non-hutan. Perubahan terhadap penggunaan lahan yang berlebihan mengakibatkan daya serap tanah tidak dapat bekerja secara maksimal. Hal inilah yang menyebabkan penurunan kualitas lingkungan sehinggamemicu munculnya bencana yang salah satunya adalah banjir. Dalam satu abad terakhir, banjir merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia ditinjau dari frekuensinya tercatat 108 kali atau 33,3% dari seluruh peristiwa bencana penting yaitu 324 kejadian. Fenomena diatas sebagian besar terjadi di kota padat penduduk di Indonesia tak terkecuali Kota Semarang. Kota Semarang tumbuh sebagai kota besar di Provinsi Jawa Tengah dan menjadi tujuan urbanisasi bagi masyarakat desa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi rencana lahan terbangun terhadap daerah rawan banjir di Kota Semarang yang diidentifikasi dari beberapa faktor yang mempengaruhinya menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Adapun data yang digunakan yaitu citra Landsat 8, DEM serta data fisik alam Kota Semarang lainnya untuk dilakukan analisis SIG berupa: 1.Klasifikasi terbimbing; 2.Slope; 3.Komposit Citra; 4.Buffer; 5.Weighted Overlay; serta 6.Skoring dan Pembobotan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Semarang memiliki beberapa pelanggaran terkait pembangunan lahan terbangun. Hal tersebut dikarenakan peningkatan terhadap permintaan lahan permukiman seiring dengan bertumbuhnya jumlah penduduk Kota Semarang dan harga lahan yang semakin mahal, mengakibatkan masyarakat berpenghasilan rendah lebih memilih membangun rumah di lokasi dekat tempat bekerja ataupun lahan yang merupakan kawasan lindung dan sempadan.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.976","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Eksploitasi besar - besaran pada sumber daya alam dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengalihfungsikan penggunaan lahan hutan menjadi non-hutan. Perubahan terhadap penggunaan lahan yang berlebihan mengakibatkan daya serap tanah tidak dapat bekerja secara maksimal. Hal inilah yang menyebabkan penurunan kualitas lingkungan sehinggamemicu munculnya bencana yang salah satunya adalah banjir. Dalam satu abad terakhir, banjir merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia ditinjau dari frekuensinya tercatat 108 kali atau 33,3% dari seluruh peristiwa bencana penting yaitu 324 kejadian. Fenomena diatas sebagian besar terjadi di kota padat penduduk di Indonesia tak terkecuali Kota Semarang. Kota Semarang tumbuh sebagai kota besar di Provinsi Jawa Tengah dan menjadi tujuan urbanisasi bagi masyarakat desa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi rencana lahan terbangun terhadap daerah rawan banjir di Kota Semarang yang diidentifikasi dari beberapa faktor yang mempengaruhinya menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Adapun data yang digunakan yaitu citra Landsat 8, DEM serta data fisik alam Kota Semarang lainnya untuk dilakukan analisis SIG berupa: 1.Klasifikasi terbimbing; 2.Slope; 3.Komposit Citra; 4.Buffer; 5.Weighted Overlay; serta 6.Skoring dan Pembobotan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Semarang memiliki beberapa pelanggaran terkait pembangunan lahan terbangun. Hal tersebut dikarenakan peningkatan terhadap permintaan lahan permukiman seiring dengan bertumbuhnya jumlah penduduk Kota Semarang dan harga lahan yang semakin mahal, mengakibatkan masyarakat berpenghasilan rendah lebih memilih membangun rumah di lokasi dekat tempat bekerja ataupun lahan yang merupakan kawasan lindung dan sempadan.
人类对自然资源的巨大开发是为了满足其需求。其中一项努力是将森林土地的使用转化为非森林。过度使用土地的变化使土地吸收能力无法最大限度地发挥作用。这就是导致环境质量下降的原因,引发了一场灾难,其中之一就是洪水。在过去的一个世纪里,经常发生的洪水是一场灾难(united nations high commissioner for refugees)表示,印尼频率108次或记录下整个事件重要即324灾害事件的33.3%。以上现象大部分发生在人口稠密的城市印尼三宝垄市也不例外。三宝垄在爪哇岛中部成为一个大城市,成为农村社区的城市化目标。本研究的目的是评估三宝垄一座易受洪水影响地区的土地计划,这些地区是使用地理信息系统(SIG)影响的几个因素。至于用于图像Landsat 8的数据,DEM和三宝垄的自然物理数据对SIG进行了分析,即:1。b中分类;2 .坡;3.复合图像;4 .缓冲;5.Weighted叠加;和6。打击和逃课。研究表明,三宝垄有一些与土地建设有关的违规行为。这是由于定居点需求的增加,因为三宝垄的人口和土地价格不断上涨,导致低收入家庭更喜欢在工作地点附近建造房屋,或者在有边界的土地上建造房屋。