{"title":"Deconstruction and Religion: Exploring Derrida’s View on Religion","authors":"Arokiaraj Joseph Patrick","doi":"10.36383/diskursus.v19i2.397","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"In today’s postmodern world, the idea of having absolute theories or absolute truth is rejected. This has also created a problem of how to explain religion, which is an important part of human nature. Most postmodern philosophers think there is an element of spiritual desire in each human being which is seeking the Wholly Other for its fulfilment. Hence in their own way, they have tried to explain this mystical desire in humans. Derrida has been seen as a major contributor towards the philosophy of religion in recent times. Through his project of deconstruction, he has tried to show how deconstruction is deeply religious. Deconstruction of religion is not the destruction of religion but its reinvention. The method of deconstructionism tends to teach us to move beyond the boundaries of philosophical concepts. It creates an attitude of openness towards the Wholly Other that may come or not come but we need to live as if the Other has come. Derrida’s religion portrays well the postmodernist faith. Based on his Jewish background, he finds religion to be like deconstruction, which is waiting for the Really Real or the absolute Truth. He has brought out the mystical aspect of religion through deconstruction.
 Abstrak
 Di era postmodern, gagasan mengenai teori yang bersifat mutlak atau ide tentang kebenaran absolut tidak bisa diterima lagi. Hal ini menimbulkan persoalan: bagaimana menjelaskan agama yang memiliki perang penting dalam hidup manusia. Sebagian besar pemikir postmodern sebetulnya percaya bahwa ada kerinduan spiritual dalam tiap manusia yang mencari pemenuhannya dalam Diri Yang Sepenuhnya Lain (Wholly Other). Dengan cara mereka yang khas, mereka berusaha menjelaskan kerinduan mistik ini. Derrida merupakan salah satu pemikir postmodern yang berkontribusi pada Filsafat Ketuhanan kontemporer. Sejatinya proyek dekonstruksi yang dikembangkannya bersifat religius. Dekonstruksi agama bukanlah destruksi agama, melainkan penemuan kembali agama. Dekonstruksi adalah suatu metode untuk melampaui batas-batas konsep-konsep filosofis. Metode ini membuat manusia bersikap terbuka pada Diri Yang Sepenuhnya Lain, hal mana mungkin hadir atau tidak hadir namun memaksa kita menghayatinya seolah-olah telah hadir. Agama yang digambarkan Derrida ini merupakan potret iman postmodern. Bertolak dari latar belakang Yahudi, Derrida mengalami agama sebagai sebuah dekonstruksi, yang masih menunggu Apa Yang Sepenuhnya Nyata atau Kebenaran Absolut. Melalui dekonstruksi ia menyingkapkan aspek mistik agama.
 Kata-kata Kunci: dekonstruksi, Derrida, postmodernisme, iman, postmodern, agama","PeriodicalId":55670,"journal":{"name":"AlAraf Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AlAraf Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36383/diskursus.v19i2.397","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
In today’s postmodern world, the idea of having absolute theories or absolute truth is rejected. This has also created a problem of how to explain religion, which is an important part of human nature. Most postmodern philosophers think there is an element of spiritual desire in each human being which is seeking the Wholly Other for its fulfilment. Hence in their own way, they have tried to explain this mystical desire in humans. Derrida has been seen as a major contributor towards the philosophy of religion in recent times. Through his project of deconstruction, he has tried to show how deconstruction is deeply religious. Deconstruction of religion is not the destruction of religion but its reinvention. The method of deconstructionism tends to teach us to move beyond the boundaries of philosophical concepts. It creates an attitude of openness towards the Wholly Other that may come or not come but we need to live as if the Other has come. Derrida’s religion portrays well the postmodernist faith. Based on his Jewish background, he finds religion to be like deconstruction, which is waiting for the Really Real or the absolute Truth. He has brought out the mystical aspect of religion through deconstruction.
Abstrak
Di era postmodern, gagasan mengenai teori yang bersifat mutlak atau ide tentang kebenaran absolut tidak bisa diterima lagi. Hal ini menimbulkan persoalan: bagaimana menjelaskan agama yang memiliki perang penting dalam hidup manusia. Sebagian besar pemikir postmodern sebetulnya percaya bahwa ada kerinduan spiritual dalam tiap manusia yang mencari pemenuhannya dalam Diri Yang Sepenuhnya Lain (Wholly Other). Dengan cara mereka yang khas, mereka berusaha menjelaskan kerinduan mistik ini. Derrida merupakan salah satu pemikir postmodern yang berkontribusi pada Filsafat Ketuhanan kontemporer. Sejatinya proyek dekonstruksi yang dikembangkannya bersifat religius. Dekonstruksi agama bukanlah destruksi agama, melainkan penemuan kembali agama. Dekonstruksi adalah suatu metode untuk melampaui batas-batas konsep-konsep filosofis. Metode ini membuat manusia bersikap terbuka pada Diri Yang Sepenuhnya Lain, hal mana mungkin hadir atau tidak hadir namun memaksa kita menghayatinya seolah-olah telah hadir. Agama yang digambarkan Derrida ini merupakan potret iman postmodern. Bertolak dari latar belakang Yahudi, Derrida mengalami agama sebagai sebuah dekonstruksi, yang masih menunggu Apa Yang Sepenuhnya Nyata atau Kebenaran Absolut. Melalui dekonstruksi ia menyingkapkan aspek mistik agama.
Kata-kata Kunci: dekonstruksi, Derrida, postmodernisme, iman, postmodern, agama
在今天的后现代世界中,拥有绝对理论或绝对真理的想法被拒绝了。这也产生了一个如何解释宗教的问题,宗教是人性的重要组成部分。大多数后现代哲学家认为,每个人都有一种精神欲望的元素,即寻求完全他者的实现。因此,他们试图用自己的方式来解释人类这种神秘的欲望。德里达被认为是近代宗教哲学的主要贡献者。通过他的解构主义项目,他试图展示解构主义是如何具有深刻的宗教性的。对宗教的解构不是对宗教的毁灭,而是对宗教的再造。解构主义的方法倾向于教导我们超越哲学概念的界限。它创造了一种对完全他者开放的态度,可能来也可能不来,但我们需要像他者来一样生活。德里达的宗教很好地描绘了后现代主义的信仰。基于他的犹太背景,他认为宗教是一种解构,等待真正的真实或绝对的真理。他通过解构揭示了宗教的神秘一面。
Abstrak& # x0D;迪亚兹时代的后现代主义、加加蓬时代的现代主义、现代主义、现代主义、现代主义、现代主义、现代主义。拜耳,拜耳,拜耳,拜耳,拜耳,拜耳,拜耳,拜耳,拜耳,拜耳,拜耳。Sebagian besar pemikir后现代sebetulnya peraya bahwa ada kerduan精神dalam tiap manusia yang menari pemenuhannya dalam Diri yang Sepenuhnya Lain(完全其他)。邓加卡拉梅里卡杨卡斯,梅里卡贝鲁萨哈梅里卡拉斯坎坎米蒂克尼。Derrida merupakan salah satu pemikir后现代主义yang berkontribusi pada Filsafat Ketuhanan kontemporer。Sejatinya proyek dekonstruksi yang dikembangkannya bersifat religius。Dekonstruksi agama bukanlah destruksi agama, melainkan penemuan kembali agama。Dekonstruksi adalah suatu方法untuk melampaui batas-batas konsep-konsep filosofis。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。德里达,我是后现代主义者。Bertolak dari latakang Yahudi, Derrida mengalami agama sebagai sebuah dekonstruksi, yang masih menungu Apa yang Sepenuhnya Nyata atau Kebenaran Absolut。【翻译】:Melalui dekonstruksi在menyingkapkan讲话的错误。
Kata-kata Kunci: dekonstruksi, Derrida,后现代主义,man,后现代主义,agama