Refleksi filosofis atas kosmologi dan alam semesta

Yogie Pranowo
{"title":"Refleksi filosofis atas kosmologi dan alam semesta","authors":"Yogie Pranowo","doi":"10.21831/hum.v23i2.60672","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini menguraikan bagaimana bidang ilmu pengetahuan, khususnya kosmologi modern, berada dalam situasi yang kacau. Sepanjang sejarah, kosmologi tidak muncul melalui jalan yang tenang dan sepi, melainkan melalui serangkaian perdebatan yang penuh gejolak dan kontroversial yang masih berlangsung hingga saat ini. Artikel ini dimulai dari gambaran singkat tentang pesatnya perkembangan kosmologi, menelusuri asal-usulnya dari Yunani Klasik hingga zaman modern. Perlu dicatat bahwa, seperti halnya filsafat, kosmologi terkait erat dengan pendahulunya, pemikiran Yunani Klasik, yang menjadi landasan bagi teori-teori kosmologis berikutnya. Selanjutnya diulas perdebatan yang sedang berlangsung antara kaum realis dan antirealis mengenai definisi alam semesta, serta peran Einstein dalam perkembangan kosmologi. Secara khusus, artikel ini mengeksplorasi bagaimana Einstein berkontribusi pada wacana seputar alam semesta yang mengembang (big bang) dan alam semesta yang statis. Intinya, makalah ini bertujuan untuk menjelaskan sifat kosmologi yang kacau dan berbelit-belit, yang dibentuk oleh berbagai perspektif dan teori yang saling bersaing. Dengan mengkaji sejarah kosmologi, artikel ini menemukan bagaimana kosmologi sampai pada kondisi saat ini, dan bagaimana kosmologi dapat terus berkembang di masa depan.In this paper, I aim to expound on how the field of science, particularly modern cosmology, finds itself in a chaotic situation. Throughout history, cosmology has not emerged through a calm and deserted road, but instead through a tumultuous and contentious series of debates that persist to this day. To begin, I will provide a brief overview of the rapid development of cosmology, tracing its origins from Classical Greece to modern times. It is worth noting that, like philosophy, cosmology is inextricably linked to its predecessor, Classical Greek thought, which served as the foundation for subsequent cosmological theories. Moving forward, I will delve into the ongoing debate between realists and antirealists regarding the definition of the universe, as well as the role of Einstein in the development of cosmology. Specifically, I will explore how Einstein contributed to the discourse surrounding the expanding universe (big bang) and the static universe. In essence, this paper aims to shed light on the chaotic and convoluted nature of cosmology, which has been shaped by a myriad of competing perspectives and theories. By examining the history of cosmology, we can better understand how it has arrived at its current state, and how it may continue to evolve in the future.","PeriodicalId":34797,"journal":{"name":"Humanika Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Humanika Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/hum.v23i2.60672","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tulisan ini menguraikan bagaimana bidang ilmu pengetahuan, khususnya kosmologi modern, berada dalam situasi yang kacau. Sepanjang sejarah, kosmologi tidak muncul melalui jalan yang tenang dan sepi, melainkan melalui serangkaian perdebatan yang penuh gejolak dan kontroversial yang masih berlangsung hingga saat ini. Artikel ini dimulai dari gambaran singkat tentang pesatnya perkembangan kosmologi, menelusuri asal-usulnya dari Yunani Klasik hingga zaman modern. Perlu dicatat bahwa, seperti halnya filsafat, kosmologi terkait erat dengan pendahulunya, pemikiran Yunani Klasik, yang menjadi landasan bagi teori-teori kosmologis berikutnya. Selanjutnya diulas perdebatan yang sedang berlangsung antara kaum realis dan antirealis mengenai definisi alam semesta, serta peran Einstein dalam perkembangan kosmologi. Secara khusus, artikel ini mengeksplorasi bagaimana Einstein berkontribusi pada wacana seputar alam semesta yang mengembang (big bang) dan alam semesta yang statis. Intinya, makalah ini bertujuan untuk menjelaskan sifat kosmologi yang kacau dan berbelit-belit, yang dibentuk oleh berbagai perspektif dan teori yang saling bersaing. Dengan mengkaji sejarah kosmologi, artikel ini menemukan bagaimana kosmologi sampai pada kondisi saat ini, dan bagaimana kosmologi dapat terus berkembang di masa depan.In this paper, I aim to expound on how the field of science, particularly modern cosmology, finds itself in a chaotic situation. Throughout history, cosmology has not emerged through a calm and deserted road, but instead through a tumultuous and contentious series of debates that persist to this day. To begin, I will provide a brief overview of the rapid development of cosmology, tracing its origins from Classical Greece to modern times. It is worth noting that, like philosophy, cosmology is inextricably linked to its predecessor, Classical Greek thought, which served as the foundation for subsequent cosmological theories. Moving forward, I will delve into the ongoing debate between realists and antirealists regarding the definition of the universe, as well as the role of Einstein in the development of cosmology. Specifically, I will explore how Einstein contributed to the discourse surrounding the expanding universe (big bang) and the static universe. In essence, this paper aims to shed light on the chaotic and convoluted nature of cosmology, which has been shaped by a myriad of competing perspectives and theories. By examining the history of cosmology, we can better understand how it has arrived at its current state, and how it may continue to evolve in the future.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
宇宙学和宇宙的哲学反思
它描述了科学领域,尤其是现代宇宙学领域是如何陷入混乱的。纵观历史,宇宙学并不是通过一种安静、安静的方式出现的,而是通过一系列至今仍在进行的动荡和有争议的辩论。这篇文章首先概述了宇宙学的快速发展,追溯了它从古典希腊到现代的起源。值得注意的是,就像哲学一样,宇宙学与它的前辈有着密切的联系,古典希腊思想为后来的宇宙学理论奠定了基础。接下来是现实主义者和反现实主义者之间关于宇宙定义的争论,以及爱因斯坦在宇宙学发展中的作用。这篇文章特别探讨了爱因斯坦是如何促成围绕大爆炸和静止宇宙的论述的。本质上,这篇论文的目的是解释由相互竞争的观点和理论形成的混乱和复杂的宇宙学本质。通过研究宇宙学的历史,这篇文章发现了宇宙学是如何发展到今天的,以及它是如何在未来继续发展的。在这篇论文中,我致力于扩大科学领域,特别是现代宇宙学,发现自己处于一种混乱的状态。通过平静和遗弃的道路,大学的历史,而不是通过保存至今的不断变化的章节。首先,我将提供对早期宇宙学发展的简要回顾,从经典到现代时代的追溯。值得考虑的是,就像它的哲学学一样,《宇宙学》与它的前任、古典希腊思想有着不可思议的联系,这就像医学理论的基础一样。往前走,我将在现实和反现实之间展开辩论,就像爱因斯坦在宇宙发展中的角色一样。具体地说,我将解释爱因斯坦是如何适应不断膨胀的宇宙和静止的宇宙的。从本质上说,这篇文章有助于照亮宇宙的混乱和扭曲的本质,这篇论文一直被一个强迫理解和理论的神话所困扰。研究了大学历史,我们可以更好地理解它是如何在目前的状态下实现的,以及它如何在未来繁荣。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
5
审稿时长
16 weeks
期刊最新文献
Pengembangan nilai moderasi beragama dalam materi akidah pada perkuliahan pendidikan agama Islam di Universitas Negeri Padang Refleksi filosofis atas kosmologi dan alam semesta Implementation model characters strengthening based on 5s to support the halal industry in Universitas Negeri Yogyakarta and International Islamic University Malaysia Implementasi wawasan kebangsaan berbasis nilai-nilai kearifan lokal untuk mewujudkan pelajar Pancasila di MAN 1 Kulon Progo Kontruksi pemikiran Paulo Freire tentang kebijakan merdeka belajar dan relevansinya dengan pendidikan Islam
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1