Pemetaan Kondisi Bangunan Kawasan Heritage Semarang dan Nilai Lahan Akibat Perubahan Fungsi

Ferry Hermawan, Audysti Giacinta Titaley, Naurah Raudhatul Firdaus, Jati Utomo Dwi Hatmoko
{"title":"Pemetaan Kondisi Bangunan Kawasan Heritage Semarang dan Nilai Lahan Akibat Perubahan Fungsi","authors":"Ferry Hermawan, Audysti Giacinta Titaley, Naurah Raudhatul Firdaus, Jati Utomo Dwi Hatmoko","doi":"10.35475/riptek.v17i1.186","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bangunan cagar budaya merupakan bangunan yang butuh perlakuan khusus agar bangunan tersebut tidak kehilangan nilai fungsi dan aspek keselamatan konstruksinya. Seiring waktu bangunan cagar budaya mengalami perubahan fungsi, namun kerap kali perubahan fungsi pada bangunan tersebut tidak memperhatikan aspek keselamatan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik bangunan cagar budaya dari aspek keselamatan konstruksi serta pengaruh perubahan fungsi bangunan terhadap penambahan perkuatan dan perubahan nilai lahan berdasarkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak). Metode penelitian deskriptif kuantitatif dari hasil observasi visual dilakukan untuk mengasses sesuai enam kategori kerusakan. Kategori kerusakan dikelompokkan menjadi tiga kondisi, yaitu baik, sedang, dan buruk. Analisis keamanan bangunan diambil berdasarkan kondisi struktur dan perkuatan pada bangunan yang dibagi menjadi tiga kondisi, aman (kategori kerusakan 0 – II dengan perkuatan), sedang (kategori kerusakan I – II tanpa perkuatan), dan rawan (kategori kerusakan III – V tanpa perkuatan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81 dari 125 bangunan berubah fungsi. Dari 81 bangunan yang berubah fungsi, terdapat 23% bangunan yang diperkuat dan 77% bangunan yang tidak diperkuat. Sedangkan pada 44 bangunan yang tidak berubah fungsi, terdapat 20% bangunan yang diperkuat dan 80% bangunan yang tidak diperkuat. Jalan Kepodang merupakan daerah dengan kenaikan nilai lahan tertinggi yaitu 317% dengan 63% bangunan di jalan tersebut mengalami perubahan fungsi. Hal ini membuktikan bahwa perubahan fungsi bangunan berpengaruh terhadap kenaikan nilai lahan pada Kawasan Kota Lama Semarang","PeriodicalId":33858,"journal":{"name":"Jurnal Riptek","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riptek","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35475/riptek.v17i1.186","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Bangunan cagar budaya merupakan bangunan yang butuh perlakuan khusus agar bangunan tersebut tidak kehilangan nilai fungsi dan aspek keselamatan konstruksinya. Seiring waktu bangunan cagar budaya mengalami perubahan fungsi, namun kerap kali perubahan fungsi pada bangunan tersebut tidak memperhatikan aspek keselamatan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik bangunan cagar budaya dari aspek keselamatan konstruksi serta pengaruh perubahan fungsi bangunan terhadap penambahan perkuatan dan perubahan nilai lahan berdasarkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak). Metode penelitian deskriptif kuantitatif dari hasil observasi visual dilakukan untuk mengasses sesuai enam kategori kerusakan. Kategori kerusakan dikelompokkan menjadi tiga kondisi, yaitu baik, sedang, dan buruk. Analisis keamanan bangunan diambil berdasarkan kondisi struktur dan perkuatan pada bangunan yang dibagi menjadi tiga kondisi, aman (kategori kerusakan 0 – II dengan perkuatan), sedang (kategori kerusakan I – II tanpa perkuatan), dan rawan (kategori kerusakan III – V tanpa perkuatan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81 dari 125 bangunan berubah fungsi. Dari 81 bangunan yang berubah fungsi, terdapat 23% bangunan yang diperkuat dan 77% bangunan yang tidak diperkuat. Sedangkan pada 44 bangunan yang tidak berubah fungsi, terdapat 20% bangunan yang diperkuat dan 80% bangunan yang tidak diperkuat. Jalan Kepodang merupakan daerah dengan kenaikan nilai lahan tertinggi yaitu 317% dengan 63% bangunan di jalan tersebut mengalami perubahan fungsi. Hal ini membuktikan bahwa perubahan fungsi bangunan berpengaruh terhadap kenaikan nilai lahan pada Kawasan Kota Lama Semarang
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
绘制三宝垄传统建筑状况和由于功能改变而产生的土地价值
保护区建筑是一个需要特殊待遇的结构,以防止其失去其建筑安全的功能和方面。随着时间的推移,保护区建筑经历了一些功能上的变化,但它们往往不考虑建筑安全方面。本研究旨在确定保护区建筑在建筑安全方面的特征,以及其在NJOP基础上增加的土地价值和土地价值的改变的影响。根据视觉观察结果进行的一种定量描述性研究方法,将损坏分为六类。伤害等级分为三种:好、中、坏。建筑安全分析是根据结构和冲击的条件来进行的,这些条件被分为3种:安全(对抗性的0 - 2级)、安全(对抗性的0 - 2级)、中等程度的(对抗性的I - II级)和软骨(对抗性的3 - V级)。研究表明,125座建筑中有81座改变了功能。81座建筑功能发生变化,23%的建筑得到加固,77%的建筑没有加固。然而,在44座建筑中,20%的建筑得到加固,80%的建筑得不到加固。Kepodang路是高价值的土地增长率为317%,街道上63%的建筑发生了变化。这证明,建筑功能的改变影响了传统城市三宝垄土地价值的增加
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
6 weeks
期刊最新文献
Pemberdayaan dan Partisipasi Perempuan Pengusaha Kecil Industri Kreatif Berorientasi Peningkatan Kinerja Pemasaran Berbasis Orientasi Pasar Upaya Mencapai Smart Economy untuk Mengembangkan Perekonomian di Kota Semarang Pemetaan Kondisi Bangunan Kawasan Heritage Semarang dan Nilai Lahan Akibat Perubahan Fungsi Kajian Pengembangan Kampung Tematik Bonsai sebagai Destinasi Eduwisata di Kota Semarang Transformasi Sistem Pangan Berkelanjutan di Kota Semarang melalui Policy Brief
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1