Ahmad Gasya Afiansyah, Rudy Mardianto, Novyananda Salmasfattah
{"title":"Studi In Silico Glibenclamid Sebagai Kandidat Obat Antikanker Pada Inhibitor MAP2K1 dengan Metode Revers Docking","authors":"Ahmad Gasya Afiansyah, Rudy Mardianto, Novyananda Salmasfattah","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2484","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tingkat keparahan efek samping yang terkait dengan obat antikanker yang saat ini beredar di pasaran termasuk efek samping yang berpotensi fatal seperti kardiotoksisitas pada kasus dokxorubisin. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kandidat obat baru yang memiliki efek samping rendah. Pendekatan in silico adalah metode komputasi untuk menemukan kandidat obat baru. Ligan glibenclamide dan doxorubicin diperoleh dari database PubChem, dan protein target MAP2K1, yang diperoleh dari database SwissModel, berfungsi sebagai reseptor. Pada penelitian ini ligan dan protein dipreparasi menggunakan alat PyMOL, dan hasil docking yang diperoleh dari alat PyRx berupa nilai afinitas pengikatan. Afinitas pengikatan antara protein dengan glibenclamide dan doxorubicin masing-masing adalah -9,9 kkal/mol dan -8,8 kkal/mol, hasil docking divisualisasikan menggunakan PyMOL. Senyawa tersebut mengikat glibenklamode kurang erat dibandingkan senyawa yang mengikat doxorubicin, tetapi masih berinteraksi kuat dengan protein MAP2K1. PLIP dapat digunakan untuk memvisualisasikan efek interaksi ini. Menurut temuan penelitian, senyawa glibenklamid memiliki interaksi yang baik dengan protein MAP2K1, sehingga menjadikannya target yang menjanjikan untuk obat kanker di masa depan. Untuk memvalidasi temuan ini, diperlukan lebih banyak penelitian biokimia, in vivo, dan in vitro.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"127 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2484","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tingkat keparahan efek samping yang terkait dengan obat antikanker yang saat ini beredar di pasaran termasuk efek samping yang berpotensi fatal seperti kardiotoksisitas pada kasus dokxorubisin. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kandidat obat baru yang memiliki efek samping rendah. Pendekatan in silico adalah metode komputasi untuk menemukan kandidat obat baru. Ligan glibenclamide dan doxorubicin diperoleh dari database PubChem, dan protein target MAP2K1, yang diperoleh dari database SwissModel, berfungsi sebagai reseptor. Pada penelitian ini ligan dan protein dipreparasi menggunakan alat PyMOL, dan hasil docking yang diperoleh dari alat PyRx berupa nilai afinitas pengikatan. Afinitas pengikatan antara protein dengan glibenclamide dan doxorubicin masing-masing adalah -9,9 kkal/mol dan -8,8 kkal/mol, hasil docking divisualisasikan menggunakan PyMOL. Senyawa tersebut mengikat glibenklamode kurang erat dibandingkan senyawa yang mengikat doxorubicin, tetapi masih berinteraksi kuat dengan protein MAP2K1. PLIP dapat digunakan untuk memvisualisasikan efek interaksi ini. Menurut temuan penelitian, senyawa glibenklamid memiliki interaksi yang baik dengan protein MAP2K1, sehingga menjadikannya target yang menjanjikan untuk obat kanker di masa depan. Untuk memvalidasi temuan ini, diperlukan lebih banyak penelitian biokimia, in vivo, dan in vitro.