Frisma Anggyadinata, Novyananda Salmasfattah, Nanang Ardianto, Kevvy Buana Ibrahim
{"title":"EFEKTIVITAS DAUN KITOLOD (Isotoma longiflora) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA MENCIT (Mus musculus)","authors":"Frisma Anggyadinata, Novyananda Salmasfattah, Nanang Ardianto, Kevvy Buana Ibrahim","doi":"10.34011/juriskesbdg.v16i1.2472","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Luka bakar merupakan rusaknya jaringan, biasanya disebabkan beberapa faktor. Cara mengurangi resiko infeksi serta mencegah luka menjadi kronis yaitu mengobati luka secara tepat. Salah satu tumbuhan yang biasa digunakan dalam pengobatan tradisional adalah tanaman kitolod (Isotoma longiflora). ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan ekstrak etanol 96% daun kitolod (Isotoma longiflora) pada pemulihan luka bakar pada mencit jantan (Mus musculus). Penelitian dilakukan pada Agustus sampai September 2023 bertempat di Laboratorium Kimia, Farmakognosi dan Hewan ITSK RS DR. Soepraoen. Metode yang digunakan adalah ultrasonik dengan menggunakan sampel daun kitolod. Hasil menunjukkan percepatan penyembuhan luka bakar dalam uji One Way ANOVA dengan nilai signifikansi p=0,003 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada data diameter luka bakar, dengan hasil terbaik diameter terkecil pada kontrol positif sebesar 9,678 mm, diikuti kontrol negatif 12,477 mm, konsentrasi 10% 13,683 mm, kontrol 40% 16,237 mm, dan diameter terbesar pada kontrol 20% 16,280 mm. Diketahui bahwa efektivitas salep ekstrak daun kitolod yang terbaik dalam proses penyembuhan luka bakar pada mencit adalah pada konsentrasi 10% dengan diameter luka bakar pada hari ke-14 sebesar 13,683 mm. Disarankan peneliti selanjutnya menguji efektivitas ekstrak daun kitolod menggunakan metode dan kosentrasi sediaan salep yang sama namun menempatkan hewan uji pada ruangan yang sesuai dengan ukuran mencit yang terkontrol suhu dan kelembaban lingkungannya.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"30 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v16i1.2472","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Luka bakar merupakan rusaknya jaringan, biasanya disebabkan beberapa faktor. Cara mengurangi resiko infeksi serta mencegah luka menjadi kronis yaitu mengobati luka secara tepat. Salah satu tumbuhan yang biasa digunakan dalam pengobatan tradisional adalah tanaman kitolod (Isotoma longiflora). ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan ekstrak etanol 96% daun kitolod (Isotoma longiflora) pada pemulihan luka bakar pada mencit jantan (Mus musculus). Penelitian dilakukan pada Agustus sampai September 2023 bertempat di Laboratorium Kimia, Farmakognosi dan Hewan ITSK RS DR. Soepraoen. Metode yang digunakan adalah ultrasonik dengan menggunakan sampel daun kitolod. Hasil menunjukkan percepatan penyembuhan luka bakar dalam uji One Way ANOVA dengan nilai signifikansi p=0,003 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada data diameter luka bakar, dengan hasil terbaik diameter terkecil pada kontrol positif sebesar 9,678 mm, diikuti kontrol negatif 12,477 mm, konsentrasi 10% 13,683 mm, kontrol 40% 16,237 mm, dan diameter terbesar pada kontrol 20% 16,280 mm. Diketahui bahwa efektivitas salep ekstrak daun kitolod yang terbaik dalam proses penyembuhan luka bakar pada mencit adalah pada konsentrasi 10% dengan diameter luka bakar pada hari ke-14 sebesar 13,683 mm. Disarankan peneliti selanjutnya menguji efektivitas ekstrak daun kitolod menggunakan metode dan kosentrasi sediaan salep yang sama namun menempatkan hewan uji pada ruangan yang sesuai dengan ukuran mencit yang terkontrol suhu dan kelembaban lingkungannya.