{"title":"IMPLIKASI KENAIKAN HARGA MINYAK GORENG TERHADAP USAHA MIKRO DI KECAMATAN KALIDONI KOTA PALEMBANG","authors":"Muhammad Arif, Rahmi Hidayati, Nur Azmi","doi":"10.56670/jsrd.v5i2.264","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Minyak goreng adalah produk yang memiliki fungsi sebagai bahan dalam proses menggoreng dan menambah nilai suatu bahan makanan. Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengidentifikasi implikasi dari kenaikan harga minyak goreng terhadap pelaku usaha mikro 2. Untuk mengidentifikasi strategi penjualan apa yang menjadi pilihan pelaku usaha mikro untuk mensiasati dari kenaikan harga minyak goreng ini. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kalidoni Kota Palembang. Metode penelitian adalah metode Non Probability dengan mengacu pada metode Purposive Sampling dengan menggunakan beberapa pertimbangan tertentu sesuai dengan kriteria yang diinginkan untuk dapat menentukan jumlah sampel yang akan diteliti maka didapatlah 15 responden untuk penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat implikasi dari kejadian naiknya harga minyak goreng terhadap pelaku usaha mikro yaitu dari biaya produksi yang tentunya harga minyak goreng menjadi mahal lebih dari 100% dibanding saat sebelum pandemi, selanjutnya dari produksi yang juga harus dikurangi pada saat pandemi yang turun mencapai 50%, lalu terakhir dari omzet dan pendapatan pelaku usaha mikro, rata-rata omzet yang didapat turun mencapai 50%. Sedangkan rata-rata pendapatan yang didapat turun mencapai 65%. Strategi yang diterapkan para pelaku usaha mikro untuk mensiasati dari kenaikan harga minyak goreng terhadap usaha yang mereka jalanankan diantaranya yaitu dengan mengurangi jumlah produksi harian yang menjadi pilihan keseluruhan responden dalam penelitian ini, selanjutnya dengan tidak menaikan harga produk namun disiasati dengan mengurangi ukuran produk dan bahan baku yang digunakan agar mengurangi besarnya biaya produksi yang dikeluarkan, lalu ada sebagian kecil dari pelaku usaha mikro ada yang terpaksa harus menaikan harga produk mereka namun dengan tidak mengurangi kualitas produknya, dan terakhir mereka tidak memproduksi salah satu menu produk mereka yang harga bahan baku produk tersebut sedang naik.","PeriodicalId":510792,"journal":{"name":"Journal of Scientech Research and Development","volume":"58 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Scientech Research and Development","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56670/jsrd.v5i2.264","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Minyak goreng adalah produk yang memiliki fungsi sebagai bahan dalam proses menggoreng dan menambah nilai suatu bahan makanan. Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengidentifikasi implikasi dari kenaikan harga minyak goreng terhadap pelaku usaha mikro 2. Untuk mengidentifikasi strategi penjualan apa yang menjadi pilihan pelaku usaha mikro untuk mensiasati dari kenaikan harga minyak goreng ini. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kalidoni Kota Palembang. Metode penelitian adalah metode Non Probability dengan mengacu pada metode Purposive Sampling dengan menggunakan beberapa pertimbangan tertentu sesuai dengan kriteria yang diinginkan untuk dapat menentukan jumlah sampel yang akan diteliti maka didapatlah 15 responden untuk penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat implikasi dari kejadian naiknya harga minyak goreng terhadap pelaku usaha mikro yaitu dari biaya produksi yang tentunya harga minyak goreng menjadi mahal lebih dari 100% dibanding saat sebelum pandemi, selanjutnya dari produksi yang juga harus dikurangi pada saat pandemi yang turun mencapai 50%, lalu terakhir dari omzet dan pendapatan pelaku usaha mikro, rata-rata omzet yang didapat turun mencapai 50%. Sedangkan rata-rata pendapatan yang didapat turun mencapai 65%. Strategi yang diterapkan para pelaku usaha mikro untuk mensiasati dari kenaikan harga minyak goreng terhadap usaha yang mereka jalanankan diantaranya yaitu dengan mengurangi jumlah produksi harian yang menjadi pilihan keseluruhan responden dalam penelitian ini, selanjutnya dengan tidak menaikan harga produk namun disiasati dengan mengurangi ukuran produk dan bahan baku yang digunakan agar mengurangi besarnya biaya produksi yang dikeluarkan, lalu ada sebagian kecil dari pelaku usaha mikro ada yang terpaksa harus menaikan harga produk mereka namun dengan tidak mengurangi kualitas produknya, dan terakhir mereka tidak memproduksi salah satu menu produk mereka yang harga bahan baku produk tersebut sedang naik.