Genotipe Padi Lokal (Oryza sativa L.) Kuantan Singingi Toleran Cekaman Kekeringan

Universitas Muhammadiyah, Chairil Ezward, Desta Andriani, A. Haitami, Ilham Yaumil Pitra, Delfi Dwi Ningsi, T. Utami, No Nama, Lokal Kekeringan, Skor Kriteria, Sironda Putih, Saronda Merah, Agak Toleran, Pandan Wangi, Agak Peka, Ronda Putiah, Sangat Peka, Kontrol Resisten, Chek Kekeringan
{"title":"Genotipe Padi Lokal (Oryza sativa L.) Kuantan Singingi Toleran Cekaman Kekeringan","authors":"Universitas Muhammadiyah, Chairil Ezward, Desta Andriani, A. Haitami, Ilham Yaumil Pitra, Delfi Dwi Ningsi, T. Utami, No Nama, Lokal Kekeringan, Skor Kriteria, Sironda Putih, Saronda Merah, Agak Toleran, Pandan Wangi, Agak Peka, Ronda Putiah, Sangat Peka, Kontrol Resisten, Chek Kekeringan","doi":"10.24853/jat.8.2.54-60","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kekeringan memiliki dampak luas terhadap pertanian, seperti penurunan produktivitas dan produksi. Upaya mengatasi permasalahan ini salah satunya yaitu dengan menggunakan bahan tanam (benih) genotipe padi lokal. Genotipe padi lokal telah beradaptasi dengan lingkungan setempat yang spesifik, sehingga memiliki kemampuan beradaptasi pada kondisi cekaman kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genotipe yang toleran terhadap cekaman kekeringan, dengan menggunakan metode eksperimen yaitu dengan sengaja memberikan perlakuan kekeringan pada pot wadah penelitian pada fase pertumbuhan (vegetatif). Cekaman kekeringan diberikan mulai umur tanaman 57 hst sampai 73 hst (selama 16 hari). Selama kondisi cekaman kekeringan muncul gejala daun menggulung dan daun mengering. Hal ini menjadi acuan dalam menentukan tanaman toleran dan peka. Pengamatan fase pertumbuhan tanaman dilakukan pada 4 genotipe padi lokal asal Kabupaten Kuantan Singingi (A = Sironda Putih, B = Saronda Merah, C = Pandan Wangi dan D = Ronda Putiah) ditambah 1 varietas kontrol toleran kekeringan (Inpago 9). Pengamatan dilakukan secara visual pada morfologi daun  berdasarkan buku IRRI edisi tahun 1996. Hasil penelitian diperoleh genotipe yang memiliki kriteria toleran cekaman kekeringan yaitu genotipe Sironda Putih, kriteria agak toleran genotipe Saronda Merah, kriteria agak peka yaitu genotipe Pandan Wangi dan kriteria sangat peka genotipe Ronda Putiah. Genotipe Ronda Putiah dapat digunakan sebagai bahan budidaya pada lahan sawah tadah hujan.ABSTRACTDrought has a broad impact on agriculture, such as reducing productivity and production. One way to overcome this problem is by using planting material (seed) of local rice genotypes. Local rice genotypes have adapted to specific local environments, so they have the ability to adapt to drought stress conditions. This research aims to determine genotypes that are tolerant to drought stress, using an experimental method, namely deliberately providing drought treatment to research pots in the growth (vegetative) phase. Drought stress is given from 57 days after planting to 73 days after planting (for 16 days). During drought stress conditions, symptoms of leaf curling and drying of the leaves appear. This becomes a reference in determining tolerant and sensitive plants. Plant growth phase observations were carried out on 4 local rice genotypes from Kuantan Singingi Regency (A = Sironda Putih, B = Saronda Merah, C = Pandan Wangi and D = Ronda Putiah) plus 1 drought tolerant control variety (Inpago 9). Observations were made visually on leaf morphology based on the 1996 edition of the IRRI book. The results of the research obtained genotypes that had drought stress tolerance criteria, namely the White Sironda genotype, moderately tolerant criteria for the Red Saronda genotype, slightly sensitive criteria for the Pandan Wangi genotype and very sensitive criteria for the Ronda Putiah genotype. . The Ronda Putiah genotype can be used as cultivation material in rainfed rice fields.","PeriodicalId":31935,"journal":{"name":"Jurnal Agrosains dan Teknologi","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agrosains dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24853/jat.8.2.54-60","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kekeringan memiliki dampak luas terhadap pertanian, seperti penurunan produktivitas dan produksi. Upaya mengatasi permasalahan ini salah satunya yaitu dengan menggunakan bahan tanam (benih) genotipe padi lokal. Genotipe padi lokal telah beradaptasi dengan lingkungan setempat yang spesifik, sehingga memiliki kemampuan beradaptasi pada kondisi cekaman kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genotipe yang toleran terhadap cekaman kekeringan, dengan menggunakan metode eksperimen yaitu dengan sengaja memberikan perlakuan kekeringan pada pot wadah penelitian pada fase pertumbuhan (vegetatif). Cekaman kekeringan diberikan mulai umur tanaman 57 hst sampai 73 hst (selama 16 hari). Selama kondisi cekaman kekeringan muncul gejala daun menggulung dan daun mengering. Hal ini menjadi acuan dalam menentukan tanaman toleran dan peka. Pengamatan fase pertumbuhan tanaman dilakukan pada 4 genotipe padi lokal asal Kabupaten Kuantan Singingi (A = Sironda Putih, B = Saronda Merah, C = Pandan Wangi dan D = Ronda Putiah) ditambah 1 varietas kontrol toleran kekeringan (Inpago 9). Pengamatan dilakukan secara visual pada morfologi daun  berdasarkan buku IRRI edisi tahun 1996. Hasil penelitian diperoleh genotipe yang memiliki kriteria toleran cekaman kekeringan yaitu genotipe Sironda Putih, kriteria agak toleran genotipe Saronda Merah, kriteria agak peka yaitu genotipe Pandan Wangi dan kriteria sangat peka genotipe Ronda Putiah. Genotipe Ronda Putiah dapat digunakan sebagai bahan budidaya pada lahan sawah tadah hujan.ABSTRACTDrought has a broad impact on agriculture, such as reducing productivity and production. One way to overcome this problem is by using planting material (seed) of local rice genotypes. Local rice genotypes have adapted to specific local environments, so they have the ability to adapt to drought stress conditions. This research aims to determine genotypes that are tolerant to drought stress, using an experimental method, namely deliberately providing drought treatment to research pots in the growth (vegetative) phase. Drought stress is given from 57 days after planting to 73 days after planting (for 16 days). During drought stress conditions, symptoms of leaf curling and drying of the leaves appear. This becomes a reference in determining tolerant and sensitive plants. Plant growth phase observations were carried out on 4 local rice genotypes from Kuantan Singingi Regency (A = Sironda Putih, B = Saronda Merah, C = Pandan Wangi and D = Ronda Putiah) plus 1 drought tolerant control variety (Inpago 9). Observations were made visually on leaf morphology based on the 1996 edition of the IRRI book. The results of the research obtained genotypes that had drought stress tolerance criteria, namely the White Sironda genotype, moderately tolerant criteria for the Red Saronda genotype, slightly sensitive criteria for the Pandan Wangi genotype and very sensitive criteria for the Ronda Putiah genotype. . The Ronda Putiah genotype can be used as cultivation material in rainfed rice fields.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
关丹新干县当地水稻基因型(Oryza sativa L.)对干旱胁迫的耐受性
干旱对农业有广泛影响,如降低生产力和产量。克服这一问题的方法之一是使用当地的水稻基因型作为种植材料(种子)。当地的水稻基因型已适应了当地的特定环境,因此有能力适应干旱胁迫条件。本研究旨在采用实验方法,在研究容器盆中故意对处于生长期(无性期)的水稻进行干旱处理,以确定耐干旱胁迫的基因型。干旱胁迫时间为 57 小时至 73 小时(16 天)。在干旱胁迫条件下,出现了叶片卷曲和叶片干枯的症状。这成为确定耐旱和敏感植物的参考依据。对关丹新吉县的 4 个当地水稻基因型(A = Sironda Putih、B = Saronda Merah、C = Pandan Wangi 和 D = Ronda Putiah)和 1 个耐旱对照品种(Inpago 9)进行了植物生长期观察。根据 1996 年版的 IRRI 书籍,对叶片形态进行了肉眼观察。结果表明,耐旱基因型为 Sironda Putih 基因型,轻度耐旱基因型为 Saronda Merah 基因型,轻度敏感基因型为 Pandan Wangi 基因型,非常敏感基因型为 Ronda Putiah 基因型。Ronda Putiah 基因型可用作雨水灌溉稻田的栽培材料。克服这一问题的方法之一是使用当地水稻基因型的种植材料(种子)。当地的水稻基因型已经适应了当地的特定环境,因此它们有能力适应干旱胁迫条件。本研究旨在通过实验方法确定耐干旱胁迫的基因型,即故意在研究盆栽的生长(无性繁殖)阶段进行干旱处理。干旱胁迫从播种后 57 天开始,到播种后 73 天结束(持续 16 天)。在干旱胁迫条件下,叶片会出现卷曲和干枯的症状。这成为确定耐旱和敏感植物的参考依据。对关丹新吉地区的 4 个当地水稻基因型(A = Sironda Putih、B = Saronda Merah、C = Pandan Wangi 和 D = Ronda Putiah)和 1 个耐旱对照品种(Inpago 9)进行了植物生长期观察。根据 1996 年版的 IRRI 书籍,对叶片形态进行了肉眼观察。研究结果表明,耐旱基因型符合干旱胁迫标准,即白Sironda基因型,红Saronda基因型符合中度耐旱标准,Pandan Wangi基因型符合轻度敏感标准,Ronda Putiah基因型符合高度敏感标准。.Ronda Putiah 基因型可用作雨水灌溉稻田的栽培材料。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
15 weeks
期刊最新文献
Efek Pemberian Kompos Ampas Tahu terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) Genotipe Padi Lokal (Oryza sativa L.) Kuantan Singingi Toleran Cekaman Kekeringan Potensi Pestisida Minyak Atsiri Untuk Pengendalian Jamur Fusarium oxysporum Penyebab Penyakit Layu Tanaman Budidaya Studi Korelasi Penciri Karakter Kuantitatif terhadap Produksi Cabai Hibrida IPB di Dataran Rendah Karawang Iradiasi Sinar Gamma untuk Menghasilkan Variasi Fenotipe pada Tanaman Patah Tulang Kriwil (Euphorbia tirucalli) Hoya Curly
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1