Iradiasi Sinar Gamma untuk Menghasilkan Variasi Fenotipe pada Tanaman Patah Tulang Kriwil (Euphorbia tirucalli) Hoya Curly

R. Puspitasari, Ade Sumiahadi, Dirgahani Putri
{"title":"Iradiasi Sinar Gamma untuk Menghasilkan Variasi Fenotipe pada Tanaman Patah Tulang Kriwil (Euphorbia tirucalli) Hoya Curly","authors":"R. Puspitasari, Ade Sumiahadi, Dirgahani Putri","doi":"10.24853/jat.8.2.61-68","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia memiliki biodiversitas yang tinggi, termasuk tanaman. Namun kenyataannya, Indonesia masih banyak mengimpor tanaman  terutama tanaman hias dari luar negeri. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mendapatkan jenis-jenis tanaman hias unik dan menarik yang diharapkan dapat diminati. Salah satu cara yang dilakukan adalah mutasi. Mutagen dapat berupa fisik, kimia atau rekayasa genetik. Mutagen secara fisik dengan iradiasi sinar gamma menjadi pilihan yang relatif lebih murah dan cepat dengan potensi keragaman tinggi, yang diharapkan tanaman hias menjadi lebih beragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari dosis iradiasi yang dapat mengubah fenotipe patah tulang kriwil yang berbeda dari fenotipe aslinya. Penelitian dilaksanakan di nursery Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta, pada bulan Agustus 2022 sampai November 2023. Dosis Iradiasi sinar gamma yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0, 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 Gy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis iradiasi sinar gamma yang digunakan pada penelitian ini belum dapat menghasilkan keragaman karakter kuantitatif maupun kualitatif pada tanaman patah tulang kriwil Hoya Curly pada pengamatan 3-6 bulan, namun setelah satu tahun kemudian baru terlihat perubahan karakter kualitatif, yaitu pada perlakuan 4 Gy dan 10 Gy. Pada dosis iradiasi 4 Gy terdapat tanaman dengan ukuran daun lebih kecil, warna daun dan batang menjadi hijau, namun bentuk daun tetap kriwil dengan habitus menjuntai seperti kontrol. Perubahan pada 10 Gy, daun tidak keriting, tangkai daun lebih panjang, ukuran daun lebih besar, namun warna daun tetap putih kehijauan, dan habitus tetap menjuntai seperti kontrol.ABSTRACTIndonesia has high biodiversity, including plants. However, in reality, Indonesia still imports a lot of plants, especially ornamental plants, from abroad. This fact encourages researchers to get unique types of ornamental plants that are expected to be of public interest. One way to do this is mutation. Mutagens can be physical, chemical or genetic engineering. Physical mutagen by gamma irradiation is a relatively cheaper and faster option with high diversity potential, which is expected to increase the diversity of ornamental plants. This study aimed to find an irradiation dose that could change the phenotypic characters of Euphorbia tirucalli Hoya Curly, which was different from the original phenotype. The research was conducted in the nursery of the Faculty of Agriculture, Universitas Muhammadiyah Jakarta, from August to November 2022. The doses of gamma irradiation used in this study were 0, 2, 4, 6, 8, 10, and 12 Gy. The results showed that the doses of gamma irradiation used in this study could not produce a diversity of quantitative or qualitative characters in the Hoya Curly kriwil fracture plant in 3-6 months observation. However, approximately one year later, changes were seen in the qualitative characters, namely in 4 and 10 Gy doses. At an irradiation dose of 4 Gy there were plants with smaller leaf sizes and the colour of the leaves and stems became green, but the leaf shape remained curly with a dangling habitus like the control. Changes at 10 Gy, the leaves did not curl, the ptiole was longer, the leaf size was larger, but the colour of leaves and stem remained greenish white with a dangling habitus like the control.","PeriodicalId":31935,"journal":{"name":"Jurnal Agrosains dan Teknologi","volume":"37 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agrosains dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24853/jat.8.2.61-68","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Indonesia memiliki biodiversitas yang tinggi, termasuk tanaman. Namun kenyataannya, Indonesia masih banyak mengimpor tanaman  terutama tanaman hias dari luar negeri. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mendapatkan jenis-jenis tanaman hias unik dan menarik yang diharapkan dapat diminati. Salah satu cara yang dilakukan adalah mutasi. Mutagen dapat berupa fisik, kimia atau rekayasa genetik. Mutagen secara fisik dengan iradiasi sinar gamma menjadi pilihan yang relatif lebih murah dan cepat dengan potensi keragaman tinggi, yang diharapkan tanaman hias menjadi lebih beragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari dosis iradiasi yang dapat mengubah fenotipe patah tulang kriwil yang berbeda dari fenotipe aslinya. Penelitian dilaksanakan di nursery Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta, pada bulan Agustus 2022 sampai November 2023. Dosis Iradiasi sinar gamma yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0, 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 Gy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis iradiasi sinar gamma yang digunakan pada penelitian ini belum dapat menghasilkan keragaman karakter kuantitatif maupun kualitatif pada tanaman patah tulang kriwil Hoya Curly pada pengamatan 3-6 bulan, namun setelah satu tahun kemudian baru terlihat perubahan karakter kualitatif, yaitu pada perlakuan 4 Gy dan 10 Gy. Pada dosis iradiasi 4 Gy terdapat tanaman dengan ukuran daun lebih kecil, warna daun dan batang menjadi hijau, namun bentuk daun tetap kriwil dengan habitus menjuntai seperti kontrol. Perubahan pada 10 Gy, daun tidak keriting, tangkai daun lebih panjang, ukuran daun lebih besar, namun warna daun tetap putih kehijauan, dan habitus tetap menjuntai seperti kontrol.ABSTRACTIndonesia has high biodiversity, including plants. However, in reality, Indonesia still imports a lot of plants, especially ornamental plants, from abroad. This fact encourages researchers to get unique types of ornamental plants that are expected to be of public interest. One way to do this is mutation. Mutagens can be physical, chemical or genetic engineering. Physical mutagen by gamma irradiation is a relatively cheaper and faster option with high diversity potential, which is expected to increase the diversity of ornamental plants. This study aimed to find an irradiation dose that could change the phenotypic characters of Euphorbia tirucalli Hoya Curly, which was different from the original phenotype. The research was conducted in the nursery of the Faculty of Agriculture, Universitas Muhammadiyah Jakarta, from August to November 2022. The doses of gamma irradiation used in this study were 0, 2, 4, 6, 8, 10, and 12 Gy. The results showed that the doses of gamma irradiation used in this study could not produce a diversity of quantitative or qualitative characters in the Hoya Curly kriwil fracture plant in 3-6 months observation. However, approximately one year later, changes were seen in the qualitative characters, namely in 4 and 10 Gy doses. At an irradiation dose of 4 Gy there were plants with smaller leaf sizes and the colour of the leaves and stems became green, but the leaf shape remained curly with a dangling habitus like the control. Changes at 10 Gy, the leaves did not curl, the ptiole was longer, the leaf size was larger, but the colour of leaves and stem remained greenish white with a dangling habitus like the control.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
伽马辐照产生卷叶大戟(Euphorbia tirucalli)断骨植物的表型变异
印度尼西亚拥有丰富的生物多样性,包括植物。但实际上,印尼仍从国外进口许多植物,尤其是观赏植物。这就鼓励研究人员获得独特而有趣的观赏植物类型,以满足预期需求。其中一种方法就是突变。诱变剂可以是物理诱变剂、化学诱变剂或基因工程诱变剂。伽马射线照射物理诱变剂是一种相对便宜和快速的选择,具有很高的多样性潜力,有望使观赏植物更加多样化。本研究的目的是找到能改变与原始表型不同的十字交叉断裂表型的辐照剂量。研究于 2022 年 8 月至 2023 年 11 月在雅加达穆罕默迪亚大学农学院苗圃进行。本研究使用的伽马辐照剂量分别为0、2、4、6、8、10和12 Gy。结果表明,本研究中使用的伽马辐照剂量在3-6个月的观察期并不能使霍亚卷曲断骨草的数量和质量特征产生多样性,但在一年后,即在4 Gy和10 Gy的处理中,质量特征只有明显的变化。辐照剂量为 4 Gy 时,植株的叶片变小,叶片和茎的颜色变绿,但叶片的形状仍然是卷曲的,与对照组一样呈悬垂状。在 10 Gy 的辐照剂量下,叶片不再卷曲,叶柄变长,叶片变大,但叶色仍为绿白色,习性仍与对照组相同。但实际上,印尼仍从国外进口大量植物,尤其是观赏植物。这一事实鼓励研究人员获得独特类型的观赏植物,以引起公众的兴趣。其中一种方法就是突变。诱变剂可以是物理诱变剂、化学诱变剂或基因工程诱变剂。伽马辐照物理诱变剂是一种相对廉价和快速的选择,具有很高的多样性潜力,有望增加观赏植物的多样性。本研究旨在寻找一种辐照剂量,以改变 Euphorbia tirucalli Hoya Curly 的表型特征,使其与原始表型不同。研究于2022年8月至11月在雅加达穆罕默德大学农学院苗圃进行。本研究使用的伽马辐照剂量分别为0、2、4、6、8、10和12 Gy。结果表明,在3-6个月的观察期内,本研究使用的伽马辐照剂量并不能使霍亚卷曲鸢尾断裂植株的数量和质量特征发生变化。然而,大约一年后,质量特征发生了变化,即 4 Gy 和 10 Gy 剂量。辐照剂量为 4 Gy 时,植株的叶片变小,叶片和茎的颜色变绿,但叶片形状仍呈卷曲状,与对照组一样呈悬垂状。在 10 Gy 的辐照剂量下,叶片不再卷曲,叶柄变长,叶片变大,但叶片和茎的颜色与对照组一样仍为绿白色,叶片呈悬垂状。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
15 weeks
期刊最新文献
Efek Pemberian Kompos Ampas Tahu terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) Genotipe Padi Lokal (Oryza sativa L.) Kuantan Singingi Toleran Cekaman Kekeringan Potensi Pestisida Minyak Atsiri Untuk Pengendalian Jamur Fusarium oxysporum Penyebab Penyakit Layu Tanaman Budidaya Studi Korelasi Penciri Karakter Kuantitatif terhadap Produksi Cabai Hibrida IPB di Dataran Rendah Karawang Iradiasi Sinar Gamma untuk Menghasilkan Variasi Fenotipe pada Tanaman Patah Tulang Kriwil (Euphorbia tirucalli) Hoya Curly
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1