Muhammad Rifaldi Mustamin, Abdul Rivai Suleman, Hasdaryatmin Djufri, Budyanita Asrun, A. Mawarni, Mayang Fachriza Hairil Putri, Mustamin Tuwo
{"title":"Risiko Keterlambatan Waktu pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Bendungan Pamukkulu dengan Metode Matriks Risiko dan Metode AHP","authors":"Muhammad Rifaldi Mustamin, Abdul Rivai Suleman, Hasdaryatmin Djufri, Budyanita Asrun, A. Mawarni, Mayang Fachriza Hairil Putri, Mustamin Tuwo","doi":"10.24853/jk.15.1.145-158","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam proyek konstruksi semacam ini, faktor keterlambatan waktu menjadi salah satu isu utama yang dapat memiliki konsekuensi serius. Keterlambatan waktu dalam pelaksanaan proyek pembangunan bendungan dapat menyebabkan dampak yang signifikan, seperti peningkatan biaya proyek, penundaan manfaat ekonomi yang diharapkan, dan dampak lingkungan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat menyebabkan keterlambatan waktu dalam proyek ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan risiko-risiko yang dapat menyebabkan keterlambatan proyek Pembangunan Bendungan Pamukkulu, serta risiko yang paling dominan. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan matriks risiko untuk menentukan level risiko dan metode kuantitatif dengan menggunakan program Expert Choice. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa 54 risiko yang terindentifikasi dapat menyebabkan Proyek Pembangunan Bendungan Pamkkulu terlambat. Hasil analisis kualitatif dengan matriks risiko ditetapkan 3 risiko dominan yang tergolong ke dalam level risiko ekstrim dan tinggi yaitu terhambatnya pembebasan lahan, banjir, dan adanya perubahan desain akibat penyesuaian dengan kondisi di lapangan sedangkan dengan metode hasil analisis kuantitatif dengan program expert choise menunjukkan risiko dominan dengan bobot tertiggi yaitu terhambatnya pembebasan lahan, masalah geologi di lokasi, kondisi jalan akses yang buruk. Kedua bentuk analisis risiko menunjukkan hasil yang berbeda, hal ini dapat diakibatkan oleh penilaian responden yang dibatasi oleh pengalaman kerja masing-masing. Berdasarkan verifikasi dari pihak proyek menilai bahwa hasil yang ditunjukkan oleh matriks risiko lebih sesuai dengan kondisi di lapangan. Dengan demikian, risiko yang dinilai paling dominan adalah terhambatnya pembebasan lahan, banjir, dan adanya perubahan desain akibat penyesuaian dengan kondisi di lapangan.","PeriodicalId":509408,"journal":{"name":"Konstruksia","volume":"56 1-2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Konstruksia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24853/jk.15.1.145-158","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dalam proyek konstruksi semacam ini, faktor keterlambatan waktu menjadi salah satu isu utama yang dapat memiliki konsekuensi serius. Keterlambatan waktu dalam pelaksanaan proyek pembangunan bendungan dapat menyebabkan dampak yang signifikan, seperti peningkatan biaya proyek, penundaan manfaat ekonomi yang diharapkan, dan dampak lingkungan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat menyebabkan keterlambatan waktu dalam proyek ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan risiko-risiko yang dapat menyebabkan keterlambatan proyek Pembangunan Bendungan Pamukkulu, serta risiko yang paling dominan. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan matriks risiko untuk menentukan level risiko dan metode kuantitatif dengan menggunakan program Expert Choice. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa 54 risiko yang terindentifikasi dapat menyebabkan Proyek Pembangunan Bendungan Pamkkulu terlambat. Hasil analisis kualitatif dengan matriks risiko ditetapkan 3 risiko dominan yang tergolong ke dalam level risiko ekstrim dan tinggi yaitu terhambatnya pembebasan lahan, banjir, dan adanya perubahan desain akibat penyesuaian dengan kondisi di lapangan sedangkan dengan metode hasil analisis kuantitatif dengan program expert choise menunjukkan risiko dominan dengan bobot tertiggi yaitu terhambatnya pembebasan lahan, masalah geologi di lokasi, kondisi jalan akses yang buruk. Kedua bentuk analisis risiko menunjukkan hasil yang berbeda, hal ini dapat diakibatkan oleh penilaian responden yang dibatasi oleh pengalaman kerja masing-masing. Berdasarkan verifikasi dari pihak proyek menilai bahwa hasil yang ditunjukkan oleh matriks risiko lebih sesuai dengan kondisi di lapangan. Dengan demikian, risiko yang dinilai paling dominan adalah terhambatnya pembebasan lahan, banjir, dan adanya perubahan desain akibat penyesuaian dengan kondisi di lapangan.