{"title":"Pemeriksaan Getaran Struktur dan Rekomendasi Perkuatan untuk Peningkatan Kapasitas Beban dan Pengurangan Getaran","authors":"Heri Khoeri, S. Alisjahbana","doi":"10.24853/jk.15.1.79-96","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Suatu gedung yang masih difungsikan harus memenuhi kriteria kelaikan fungsi bangunan baik dari aspek keamanan, kenyamanan, dan pemenuhan standar peraturan yang berlaku sehingga dapat melayani kebutuhan sesuai dengan fungsinya. Adanya perubahan fungsi ruang pada gedung Bank Swasta di Kota Tegal dari ruang kantor menjadi ruang arsip yang dilakukan tanpa mempertimbangkan kekuatan struktur mempengaruhi kinerja struktur tersebut, indikasinya terlihat lendutan pada balok, retakan pada pelat dan getaran yang mengganggu kenyamanan pengguna bangunan. SNI 2847 2019 mensyaratkan lendutan ijin pada pelat beton, SNI 1729 2002 mensyaratkan lendutan ijin balok baja, sementara KMNLH No.49 Tahun 1996 dan ISO 2631-2 1989 mensyaratkan getaran yang tidak merusak bangunan, mengganggu kenyamanan dan kesehatan manusia. Dari hasil uji getar diketahui bahwa getaran pada kondisi operasional melebihi batas yang diijinkan untuk bangunan kantor. Begitu pun dari hasil analisis kondisi eksisting struktur menunjukkan lendutan yang terjadi melampaui batas ijinnya. Untuk mengurangi lendutan dan menambah kekakuan struktur direkomendasikan perkuatan dengan penambahan balok anak dan overlay pelat setebal 6 cm. Sebelum dilakukan analisis perkuatan, frekuensi alami struktur eksisting hasil analisis diverifikasi dengan frekuensi hasil uji getar. Modifikasi pada model struktur dilakukan pada kekakuan elemen dan asumsi tumpuan. Setelah model mendekati kondisi lapangan, dilakukan analisis dan desain perkuatan. Secara analitis perkuatan yang direkomendasikan menaikkan frekuensi dari 4.879 Hz menjadi 8.298 Hz, mengurangi percepatan, kecepatan dan lendutan puncak 80.86%, dan mengurangi lendutan maksimal 66.07% dari kondisi awalnya, sehingga puncak getaran dalam kondisi operasional dan lendutan maksimal memenuhi kriteria yang diijinkan untuk ruang arsip.","PeriodicalId":509408,"journal":{"name":"Konstruksia","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Konstruksia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24853/jk.15.1.79-96","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Suatu gedung yang masih difungsikan harus memenuhi kriteria kelaikan fungsi bangunan baik dari aspek keamanan, kenyamanan, dan pemenuhan standar peraturan yang berlaku sehingga dapat melayani kebutuhan sesuai dengan fungsinya. Adanya perubahan fungsi ruang pada gedung Bank Swasta di Kota Tegal dari ruang kantor menjadi ruang arsip yang dilakukan tanpa mempertimbangkan kekuatan struktur mempengaruhi kinerja struktur tersebut, indikasinya terlihat lendutan pada balok, retakan pada pelat dan getaran yang mengganggu kenyamanan pengguna bangunan. SNI 2847 2019 mensyaratkan lendutan ijin pada pelat beton, SNI 1729 2002 mensyaratkan lendutan ijin balok baja, sementara KMNLH No.49 Tahun 1996 dan ISO 2631-2 1989 mensyaratkan getaran yang tidak merusak bangunan, mengganggu kenyamanan dan kesehatan manusia. Dari hasil uji getar diketahui bahwa getaran pada kondisi operasional melebihi batas yang diijinkan untuk bangunan kantor. Begitu pun dari hasil analisis kondisi eksisting struktur menunjukkan lendutan yang terjadi melampaui batas ijinnya. Untuk mengurangi lendutan dan menambah kekakuan struktur direkomendasikan perkuatan dengan penambahan balok anak dan overlay pelat setebal 6 cm. Sebelum dilakukan analisis perkuatan, frekuensi alami struktur eksisting hasil analisis diverifikasi dengan frekuensi hasil uji getar. Modifikasi pada model struktur dilakukan pada kekakuan elemen dan asumsi tumpuan. Setelah model mendekati kondisi lapangan, dilakukan analisis dan desain perkuatan. Secara analitis perkuatan yang direkomendasikan menaikkan frekuensi dari 4.879 Hz menjadi 8.298 Hz, mengurangi percepatan, kecepatan dan lendutan puncak 80.86%, dan mengurangi lendutan maksimal 66.07% dari kondisi awalnya, sehingga puncak getaran dalam kondisi operasional dan lendutan maksimal memenuhi kriteria yang diijinkan untuk ruang arsip.