Gerakan Mahasiswa di Indonesia dan Tantangannya terhadap Hegemoni Negara

Anselmus Apritno Yomarda Barung
{"title":"Gerakan Mahasiswa di Indonesia dan Tantangannya terhadap Hegemoni Negara","authors":"Anselmus Apritno Yomarda Barung","doi":"10.22146/jps.v10i2.82612","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam perannya sebagai agen perubahan lewat aktivisme gerakan sosial, mahasiswa dihadapkan dengan berbagai tantangan dan tuntutan baik internal dan struktural yang semakin kompleks. Perangkat-perangkat kekuasaan menjadi senjata represi dan melakukan pembajakan perangkat negara dalam membangun hegemoninya. Mahasiswa dibawa dalam situasi yang membuatnya terombang-ambing dengan dinamika politik yang sedang berlangsung. Situasi ini membawa fakta baru bahwa demokrasi sedang menuju dalam bentuk demokrasi elitisme dan bukan lagi menjadi demokrasi rakyat. Fokus dan tujuan penelitian ini adalah berfokus pada gerakan mahasiswa dan mengungkap tantangan yang dihadapinya dalam praktik hegemoni negara lewat instrument-instrument politiknya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan jenis studi literatur. Pendekatan kualitatif ini dilakukan untuk memahami permasalahan secara deskriptif analitik tentang situasi sosial politik dalam hal ini fenomena tentang gerakan mahasiswa yang berhadapan dengan hegemoni negara yang semakin tak terkontrol. Hasil penelitian ini menunjukan bagaimana pembajakan atas perangkat-perangkat negara yang dilakukan oleh elit politik atau yang bisa disebut oligarki. Selain itu penelitian ini mengulas kembali bagaimana terminologi Anarkisme seharusnya dipahami dengan pandangan teoritis. Kemudian pelabelan ini cenderung ditempatkan pada gerakan mahasiswa dengan upaya menyandingkannya lewat data-data lapangan yang menunjukan fakta yang sebaliknya. Dengan adanya situasi semacam ini menunjukan berbagai tantangan yang begitu kompleks. Dengan begitu perlunya membangun wacana konsolidasi sebagai bagian dari kelompok civil society yang lebih luas menjadi strategi lain dalam menghadapi tantangan atas hegemoni dan dominasi rezim yang sedang terbangun.","PeriodicalId":211763,"journal":{"name":"Jurnal Pemikiran Sosiologi","volume":"10 2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pemikiran Sosiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jps.v10i2.82612","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Dalam perannya sebagai agen perubahan lewat aktivisme gerakan sosial, mahasiswa dihadapkan dengan berbagai tantangan dan tuntutan baik internal dan struktural yang semakin kompleks. Perangkat-perangkat kekuasaan menjadi senjata represi dan melakukan pembajakan perangkat negara dalam membangun hegemoninya. Mahasiswa dibawa dalam situasi yang membuatnya terombang-ambing dengan dinamika politik yang sedang berlangsung. Situasi ini membawa fakta baru bahwa demokrasi sedang menuju dalam bentuk demokrasi elitisme dan bukan lagi menjadi demokrasi rakyat. Fokus dan tujuan penelitian ini adalah berfokus pada gerakan mahasiswa dan mengungkap tantangan yang dihadapinya dalam praktik hegemoni negara lewat instrument-instrument politiknya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan jenis studi literatur. Pendekatan kualitatif ini dilakukan untuk memahami permasalahan secara deskriptif analitik tentang situasi sosial politik dalam hal ini fenomena tentang gerakan mahasiswa yang berhadapan dengan hegemoni negara yang semakin tak terkontrol. Hasil penelitian ini menunjukan bagaimana pembajakan atas perangkat-perangkat negara yang dilakukan oleh elit politik atau yang bisa disebut oligarki. Selain itu penelitian ini mengulas kembali bagaimana terminologi Anarkisme seharusnya dipahami dengan pandangan teoritis. Kemudian pelabelan ini cenderung ditempatkan pada gerakan mahasiswa dengan upaya menyandingkannya lewat data-data lapangan yang menunjukan fakta yang sebaliknya. Dengan adanya situasi semacam ini menunjukan berbagai tantangan yang begitu kompleks. Dengan begitu perlunya membangun wacana konsolidasi sebagai bagian dari kelompok civil society yang lebih luas menjadi strategi lain dalam menghadapi tantangan atas hegemoni dan dominasi rezim yang sedang terbangun.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
印度尼西亚学生运动及其对国家霸权的挑战
作为社会运动的变革推动者,学生面临着日益复杂的内部和结构性挑战和要求。权力工具成为镇压武器,并劫持国家机器建立霸权。学生被带入了一个使他们与当前政治动态摇摆不定的境地。这种情况带来了一个新的事实,即民主正在走向精英民主,而不再是人民民主。本研究的重点和目的是关注学生运动,揭示学生运动在通过其政治工具实践国家霸权时所面临的挑战。本研究采用了文献研究类型的研究方法。采用这种定性方法是为了从描述性分析的角度来理解社会政治形势,即学生运动应对日益失控的国家霸权的现象。研究结果显示了政治精英或所谓的寡头政治是如何劫持国家机器的。此外,本研究还回顾了应如何从理论角度理解无政府主义一词。然后,这种标签往往被贴在学生运动上,并努力通过实地数据将其并列,以显示相反的事实。在这种情况下,就会出现各种复杂的挑战。因此,作为更广泛的公民社会团体的一部分,有必要建立一个统一的话语体系,这成为面对正在建立的政权的霸权和主导地位的挑战的另一种策略。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
From Religious Hybridity to Indigenous Religion: Perubahan Paradigma dan Praktik Ritual Penghayat di Minahasa, Sulawesi Utara Yang Maya Yang Melawan: Aktivisme Kontra-Hegemoni Di Ruang Twitter Dalam Perspektif Ernesto Laclau Urgensi Pengesahan RUU MHA melalui Kerangka Indigenous Environmental Justice: Studi Kasus Pembangunan Pabrik Semen di Kendeng Gerakan Mahasiswa di Indonesia dan Tantangannya terhadap Hegemoni Negara Studi Life History Buruh Migran Perempuan dalam Sektor Informal di Kabupaten Wonosobo
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1