From Religious Hybridity to Indigenous Religion: Perubahan Paradigma dan Praktik Ritual Penghayat di Minahasa, Sulawesi Utara

H. Pinatik
{"title":"From Religious Hybridity to Indigenous Religion: Perubahan Paradigma dan Praktik Ritual Penghayat di Minahasa, Sulawesi Utara","authors":"H. Pinatik","doi":"10.22146/jps.v10i2.83166","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini mengeksplorasi perubahan paradigma dan praktik ritual agama hibrid menuju agama lokal yang terjadi karena peran agen perubahan sosial. Tulisan ini berfokus pada perubahan sosial dari dominasi Kekristenan menuju paradigma dan praktik ritual non-Kristen di Minahasa. Paradigma agama lokal merupakan dekonstruksi terhadap pendekatan agama dunia. Hal tersebut tidak dapat terlepas dari konteks modernitas yang membatasi dan mengkonstruksi dominasi terhadap agama lokal. Dalam mengkaji perubahan sosial akibat aspek modernitas, maka tulisan ini menggunakan teori social change dari Piotr Sztompka (2017) yang menawarkan perspektif modernitas dan agent of change. Selain itu, penelitian ini juga akan menggunakan perspektif Indigenous Religion Paradigm dari Samsul Maarif (2019) untuk menganalisis paradigma agama lokal Minahasa. Penelitian ini berbasis pada metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menganalisis kasus perubahan paradigma dan praktik ritual Minahasa. Berbasis pada pendekatan studi kasus, maka penelitian ini akan dianalisis menurut pola, konteks, dan setting yang terjadi di lapangan, khususnya peran Tona’as pada proses perubahan paradigma dan praktik ritual. Data-data pendukung juga diperoleh melalui studi pustaka dan studi dokumenter untuk menggambarkan dan menganalisis peristiwa kasus perubahan agama di Minahasa. Argumentasi utama dalam tulisan ini bahwa, paradigma dan praktik ritual Minahasa telah mengalami perubahan sosial melalui dekonstruksi paradigma agama dunia yang hibrid oleh agen religius (Tona’as), sehingga  mengkonstruksi kembali paradigma agama lokal yang berbasis lokalitas.","PeriodicalId":211763,"journal":{"name":"Jurnal Pemikiran Sosiologi","volume":"36 44","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pemikiran Sosiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jps.v10i2.83166","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Artikel ini mengeksplorasi perubahan paradigma dan praktik ritual agama hibrid menuju agama lokal yang terjadi karena peran agen perubahan sosial. Tulisan ini berfokus pada perubahan sosial dari dominasi Kekristenan menuju paradigma dan praktik ritual non-Kristen di Minahasa. Paradigma agama lokal merupakan dekonstruksi terhadap pendekatan agama dunia. Hal tersebut tidak dapat terlepas dari konteks modernitas yang membatasi dan mengkonstruksi dominasi terhadap agama lokal. Dalam mengkaji perubahan sosial akibat aspek modernitas, maka tulisan ini menggunakan teori social change dari Piotr Sztompka (2017) yang menawarkan perspektif modernitas dan agent of change. Selain itu, penelitian ini juga akan menggunakan perspektif Indigenous Religion Paradigm dari Samsul Maarif (2019) untuk menganalisis paradigma agama lokal Minahasa. Penelitian ini berbasis pada metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menganalisis kasus perubahan paradigma dan praktik ritual Minahasa. Berbasis pada pendekatan studi kasus, maka penelitian ini akan dianalisis menurut pola, konteks, dan setting yang terjadi di lapangan, khususnya peran Tona’as pada proses perubahan paradigma dan praktik ritual. Data-data pendukung juga diperoleh melalui studi pustaka dan studi dokumenter untuk menggambarkan dan menganalisis peristiwa kasus perubahan agama di Minahasa. Argumentasi utama dalam tulisan ini bahwa, paradigma dan praktik ritual Minahasa telah mengalami perubahan sosial melalui dekonstruksi paradigma agama dunia yang hibrid oleh agen religius (Tona’as), sehingga  mengkonstruksi kembali paradigma agama lokal yang berbasis lokalitas.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
从宗教混合到土著宗教:北苏拉威西米纳哈萨土著宗教的范式转变和仪式实践
本文探讨了因社会变革推动者的作用而发生的混合宗教向本地宗教的范式转变和仪式习俗。本文的重点是米纳哈萨从基督教主导向非基督教范式和仪式实践的社会变革。地方宗教范式是对世界宗教方法的解构。它离不开限制和构建地方宗教主导地位的现代性背景。在研究现代性带来的社会变迁时,本文采用了 Piotr Sztompka(2017 年)的社会变迁理论,该理论提供了现代性和变革推动者的视角。此外,本研究还将使用 Samsul Maarif(2019 年)的土著宗教范式视角来分析 Minahasa 当地宗教的范式。本研究采用个案研究的定性方法,分析范式转变和米纳哈萨仪式实践的案例。基于案例研究法,本研究将根据实地发生的模式、背景和环境进行分析,尤其是 Tona'as 在范式转变和仪式实践过程中的作用。此外,还通过文献研究和文献研究获得辅助数据,以描述和分析米纳哈萨的宗教变革案例事件。本文的主要论点是,通过宗教代理人(Tona'as)对混合世界宗教范式的解构,米纳哈萨的宗教范式和仪式实践发生了社会变革,从而重建了以地方为基础的地方宗教范式。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
From Religious Hybridity to Indigenous Religion: Perubahan Paradigma dan Praktik Ritual Penghayat di Minahasa, Sulawesi Utara Yang Maya Yang Melawan: Aktivisme Kontra-Hegemoni Di Ruang Twitter Dalam Perspektif Ernesto Laclau Urgensi Pengesahan RUU MHA melalui Kerangka Indigenous Environmental Justice: Studi Kasus Pembangunan Pabrik Semen di Kendeng Gerakan Mahasiswa di Indonesia dan Tantangannya terhadap Hegemoni Negara Studi Life History Buruh Migran Perempuan dalam Sektor Informal di Kabupaten Wonosobo
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1