Pasuarja Jeranding Ezra, David Limanan, Frans Ferdinal, Eny Yulianti
{"title":"Gambaran variasi uji kapasitas antioksidan DPPH, FRAP dan ABTS pada ekstrak biji jengkol (Archidenfron sp.)","authors":"Pasuarja Jeranding Ezra, David Limanan, Frans Ferdinal, Eny Yulianti","doi":"10.24912/tmj.v5i2.24762","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Antioksidan adalah substansi yang dapat menyumbangkan elektron ke radikal bebas. Antioksidan sintetik dan antioksidan alami adalah dua kategori utama asal antioksidan. Tanaman jengkol (Archidendron sp), misalnya, merupakan sumber antioksidan alami. Keadaan alam, kesuburan tanah, perawatan tanaman, dan spesies semuanya berperan dalam kemampuan antioksidan jengkol. Studi ini berangkat untuk meninjau tiga tes yang biasa digunakan untuk mengukur aktivitas antioksidan, dalam hal ini ekstrak biji jengkol (Archidendron sp) diukur kapasitasnya. Mekanisme kerja dari ketiga metode ini dibedakan berdasarkan pada mekanisme reaksinya dalam mereduksi suatu oksidan. Hasil dari masing masing ujii kapasitas antioksidan ekstrak biji jengkol, pada metode ABTS didapatkan nilai IC50 sebesar 36,389 µg/mL. Pada metode DPPH nilai IC50 yang diperoleh sebesar 174,645 µg/mL. Adapun pada metode FRAP besaran IC50 yang didapatkan yaitu 48,275 µg/mL. Korelasi semua uji antioksidan pada ekstrak dapat dipercaya (R2 > 0,95).","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"71 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i2.24762","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Antioksidan adalah substansi yang dapat menyumbangkan elektron ke radikal bebas. Antioksidan sintetik dan antioksidan alami adalah dua kategori utama asal antioksidan. Tanaman jengkol (Archidendron sp), misalnya, merupakan sumber antioksidan alami. Keadaan alam, kesuburan tanah, perawatan tanaman, dan spesies semuanya berperan dalam kemampuan antioksidan jengkol. Studi ini berangkat untuk meninjau tiga tes yang biasa digunakan untuk mengukur aktivitas antioksidan, dalam hal ini ekstrak biji jengkol (Archidendron sp) diukur kapasitasnya. Mekanisme kerja dari ketiga metode ini dibedakan berdasarkan pada mekanisme reaksinya dalam mereduksi suatu oksidan. Hasil dari masing masing ujii kapasitas antioksidan ekstrak biji jengkol, pada metode ABTS didapatkan nilai IC50 sebesar 36,389 µg/mL. Pada metode DPPH nilai IC50 yang diperoleh sebesar 174,645 µg/mL. Adapun pada metode FRAP besaran IC50 yang didapatkan yaitu 48,275 µg/mL. Korelasi semua uji antioksidan pada ekstrak dapat dipercaya (R2 > 0,95).