Media Sosial dan Radikalisme: Bagaimana Teknologi Informasi Mempengaruhi Pemikiran Ekstrem

HUMANIORUM Pub Date : 2024-01-18 DOI:10.37010/hmr.v1i4.31
Prastyawan Nugroho, Andri Sutrisno, Cecep Aminudin
{"title":"Media Sosial dan Radikalisme: Bagaimana Teknologi Informasi Mempengaruhi Pemikiran Ekstrem","authors":"Prastyawan Nugroho, Andri Sutrisno, Cecep Aminudin","doi":"10.37010/hmr.v1i4.31","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam era globalisasi yang didorong oleh kemajuan teknologi informasi, masyarakat global mengalami pergeseran dari gaya hidup tradisional ke gaya hidup yang lebih kontemporer. Teknologi, seperti televisi, ponsel, dan internet, telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan kita, termasuk cara kita berkomunikasi, bekerja, dan berinteraksi. Selain manfaat positif yang diberikan, teknologi informasi juga membawa tantangan baru, salah satunya adalah penyebaran ideologi radikal melalui media sosial. Dalam konteks ini, radikalisme, yang cenderung menginginkan perubahan total dan revolusioner melalui tindakan ekstrem, menemukan wadah yang subur di platform digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengedepankan studi literatur dan analisis dokumen. Data dikumpulkan dari berbagai sumber akademik yang relevan dengan topik radikalisme dalam media sosial, termasuk artikel jurnal, buku, laporan penelitian, dan publikasi lainnya. Selain itu, analisis dokumen melibatkan pengumpulan data sekunder dari berbagai sumber, seperti laporan keamanan, berita media, dan publikasi pemerintah yang berkaitan dengan penyebaran radikalisme melalui media sosial. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan prevalensi konten radikal di media sosial sebesar 37% dalam dua tahun terakhir. Media sosial, sambil memberikan manfaat komunikasi, juga menjadi wadah efektif bagi penyebaran ideologi radikal. \"Ruang gema\" di platform tersebut memperkuat keyakinan ekstrem individu. Pemerintah dan entitas lain berjuang membatasi penyebaran ideologi radikal di platform digital. Kesadaran dan pendidikan masyarakat menjadi kunci untuk menanggulangi penyebaran ideologi ekstrem ini.","PeriodicalId":516824,"journal":{"name":"HUMANIORUM","volume":"15 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"HUMANIORUM","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37010/hmr.v1i4.31","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Dalam era globalisasi yang didorong oleh kemajuan teknologi informasi, masyarakat global mengalami pergeseran dari gaya hidup tradisional ke gaya hidup yang lebih kontemporer. Teknologi, seperti televisi, ponsel, dan internet, telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan kita, termasuk cara kita berkomunikasi, bekerja, dan berinteraksi. Selain manfaat positif yang diberikan, teknologi informasi juga membawa tantangan baru, salah satunya adalah penyebaran ideologi radikal melalui media sosial. Dalam konteks ini, radikalisme, yang cenderung menginginkan perubahan total dan revolusioner melalui tindakan ekstrem, menemukan wadah yang subur di platform digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengedepankan studi literatur dan analisis dokumen. Data dikumpulkan dari berbagai sumber akademik yang relevan dengan topik radikalisme dalam media sosial, termasuk artikel jurnal, buku, laporan penelitian, dan publikasi lainnya. Selain itu, analisis dokumen melibatkan pengumpulan data sekunder dari berbagai sumber, seperti laporan keamanan, berita media, dan publikasi pemerintah yang berkaitan dengan penyebaran radikalisme melalui media sosial. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan prevalensi konten radikal di media sosial sebesar 37% dalam dua tahun terakhir. Media sosial, sambil memberikan manfaat komunikasi, juga menjadi wadah efektif bagi penyebaran ideologi radikal. "Ruang gema" di platform tersebut memperkuat keyakinan ekstrem individu. Pemerintah dan entitas lain berjuang membatasi penyebaran ideologi radikal di platform digital. Kesadaran dan pendidikan masyarakat menjadi kunci untuk menanggulangi penyebaran ideologi ekstrem ini.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
社交媒体与激进主义:信息技术如何影响极端思想
在信息技术进步推动的全球化时代,全球社会正经历着从传统生活方式向更现代生活方式的转变。电视、手机和互联网等技术已经影响到我们生活的方方面面,包括我们沟通、工作和互动的方式。除了带来积极的好处,信息技术也带来了新的挑战,其中之一就是激进意识形态通过社交媒体的传播。在这种情况下,激进主义往往希望通过极端措施进行全面和革命性的变革,并在数字平台上找到了肥沃的土壤。本研究采用定性方法,优先进行文献研究和文件分析。我们从与社交媒体中的激进主义这一主题相关的各种学术资料中收集数据,包括期刊论文、书籍、研究报告和其他出版物。此外,文献分析涉及从各种来源收集二手数据,如与通过社交媒体传播激进主义有关的安全报告、媒体新闻和政府出版物。结果显示,在过去两年中,社交媒体上激进内容的流行率增加了 37%。社交媒体在提供交流便利的同时,也是传播激进意识形态的有效平台。此类平台上的 "回音室 "强化了个人的极端信仰。政府和其他实体正在努力限制激进意识形态在数字平台上的传播。公众意识和教育是应对这些极端意识形态传播的关键。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Analisis Maraknya Eksploitasi Buruh Anak pasca Liberalisasi Perdagangan di Tiongkok Menumbuhkan Rasa Peduli dan Toleransi pada Anak Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran PKN Berbasis Kearifan Lokal Menanggulangi Kebencian dan Ekstrimisme Melalui Pendidikan Kewarganegaraan untuk Generasi Toleran Peran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap Partisipasi Politik Remaja Gugat Cerai pada Peradilan Agama bagi Muslimah yang Beralih Keyakinan Diluar Kehendaknya
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1