MEKANISME PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN TINDAK PIDANA CYBERCRIME: TINJAUAN HUKUM INDONESIA

Siti Hailatul Umami, Abshoril Fithry
{"title":"MEKANISME PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN TINDAK PIDANA CYBERCRIME: TINJAUAN HUKUM INDONESIA","authors":"Siti Hailatul Umami, Abshoril Fithry","doi":"10.24929/snapp.v2i1.3129","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi dalam era globalisasi menciptakan media internet sebagai jaringan mendunia. Transformasi ini memengaruhi cara bertransaksi, membuka peluang baru, dan mengubah perilaku masyarakat. Meskipun memberikan kemudahan, teknologi informasi juga melahirkan kejahatan siber yang canggih, termasuk di Indonesia. Ancaman ini menciptakan ketidakamanan di masyarakat, mengingat informasi pribadi dan keuangan rentan jatuh ke tangan yang salah. Di tengah dinamika teknologi, penanganan cybercrime perlu merujuk pada semangat UUD 1945 dan nilai-nilai Pancasila. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik menjadi upaya hukum untuk mengatasi kekosongan dalam menghadapi kejahatan di dunia maya. Namun, penerapan undang-undang ini menghadapi persepsi yang berbeda, mengancam kepastian hukum. Pembuktian tindak pidana siber menantang karena locus delicti berada di ruang siber. Bagaimana alat bukti dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana berkaitan dengan Undang-Undang ITE menjadi fokus perdebatan. Kendati Undang-Undang ITE mencoba mengatasi permasalahan tersebut, Keberlanjutan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi dinamika teknologi menjadi pokok perdebatan. Ketiadaan undang-undang yang memadai mengakibatkan pelaku kejahatan sulit diadili. Oleh karena itu, perlu upaya cepat untuk menyusun regulasi yang efektif, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan adekuat di era digital","PeriodicalId":516724,"journal":{"name":"Prosiding SNAPP : Sosial Humaniora, Pertanian, Kesehatan dan Teknologi","volume":"18 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding SNAPP : Sosial Humaniora, Pertanian, Kesehatan dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24929/snapp.v2i1.3129","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi dalam era globalisasi menciptakan media internet sebagai jaringan mendunia. Transformasi ini memengaruhi cara bertransaksi, membuka peluang baru, dan mengubah perilaku masyarakat. Meskipun memberikan kemudahan, teknologi informasi juga melahirkan kejahatan siber yang canggih, termasuk di Indonesia. Ancaman ini menciptakan ketidakamanan di masyarakat, mengingat informasi pribadi dan keuangan rentan jatuh ke tangan yang salah. Di tengah dinamika teknologi, penanganan cybercrime perlu merujuk pada semangat UUD 1945 dan nilai-nilai Pancasila. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik menjadi upaya hukum untuk mengatasi kekosongan dalam menghadapi kejahatan di dunia maya. Namun, penerapan undang-undang ini menghadapi persepsi yang berbeda, mengancam kepastian hukum. Pembuktian tindak pidana siber menantang karena locus delicti berada di ruang siber. Bagaimana alat bukti dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana berkaitan dengan Undang-Undang ITE menjadi fokus perdebatan. Kendati Undang-Undang ITE mencoba mengatasi permasalahan tersebut, Keberlanjutan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi dinamika teknologi menjadi pokok perdebatan. Ketiadaan undang-undang yang memadai mengakibatkan pelaku kejahatan sulit diadili. Oleh karena itu, perlu upaya cepat untuk menyusun regulasi yang efektif, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan adekuat di era digital
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
网络犯罪的调查和起诉机制:印度尼西亚法律概览
在全球化时代,信息和电信技术的发展创造了作为世界性网络的互联网媒体。这种转变影响了交易方式,带来了新的机遇,并改变了人们的行为。尽管信息技术提供了便利,但也催生了复杂的网络犯罪,包括在印度尼西亚。这种威胁给社会带来了不安全感,因为个人和财务信息很容易落入不法分子之手。在技术日新月异的今天,处理网络犯罪需要遵循 1945 年《宪法》的精神和潘查希拉(Pancasila)的价值观。关于电子信息和交易的第 11/2008 号法律是为解决处理网络犯罪方面的空白而做出的法律努力。然而,该法律的适用面临着不同的看法,威胁着法律的确定性。证明网络犯罪具有挑战性,因为犯罪地点在网络空间。刑事诉讼法》中的证据如何与《ITE 法》相关联是争论的焦点。虽然《信息技术教育法》试图解决这些问题,但面对技术发展,潘查希拉(Pancasila)价值观的可持续性仍是一个争议点。由于缺乏适当的法律,很难将罪犯绳之以法。因此,有必要尽快制定有效的法规,执行法律,并在数字时代提供充分的保护。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
PENGAWETAN TRADISIONAL IKAN (IKAN ASIN KERING) SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPA NOODWER DALAM TINDAK PIDANA HOMOSEKSUAL YANG MENGAKIBATKAN CACAT PERMANEN BAGI PELAKU PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN INSES DI INDONESIA ANALISIS TINDAK PIDANA KEJAHATAN JUDI ONLINE BERDASARKAN HUKUM POSITIF MEKANISME PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN TINDAK PIDANA CYBERCRIME: TINJAUAN HUKUM INDONESIA
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1