Pelatihan dan Pendampingan Kader Posyandu dalam Rangka Pencegahan Stunting di Desa Taman Bogo

M. Ridwan, Martini Fairus, Kodri Kodri
{"title":"Pelatihan dan Pendampingan Kader Posyandu dalam Rangka Pencegahan Stunting di Desa Taman Bogo","authors":"M. Ridwan, Martini Fairus, Kodri Kodri","doi":"10.33024/jkpm.v7i7.14743","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak kurang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan upaya pencegahan stunting adalah kemampuan kader dalam melakukan pemantauan pertumbuhan balita di wilayahnya masih lemah. Keterampilan dan kemampuan kader dalam pengukuran antropometri yang dilakukan oleh kader sebagian besar kurang akurat (over estimate). Selain itu, belum tersedianya alat untuk mengukur stunting menggunakan antropometri kit yang sesuai standar SNI. Tujuan: Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dengan memberikan edukasi tentang stunting dan pemantauan pertumbuhan balita dan makanan balita. Sasaran kegiatan pengabmas ini adalah seluruh kader kesehatan di Desa Taman Bogo Kec. Purbolinggo Kab. Lampung timur berjumlah 35 orang. Metode: Kegiatan pengabmas meliputi; sosialisasi kegiatan, edukasi tentang stunting, pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting, penyuluhan teknik pengukuran dan penilaian status gizi balita khusus stunting menggunakan antropometri kit yang sesuai standar SNI serta monitoring dan pendampingan kader kesehatan. Hasil kegiatan terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang stuntung dari perolehan nilai rerata pretest 44,74 meningkat saat postest dengan rerata menjadi 52,46. Juga terjadi peningkatan pengetahuan kader  tentang teknik pengukuran dan penailaian status gizi balita menggunakan antropometri kit terstandar dari rerata pretest 40,66 meningkat saat postest dengan rerata menjadi 50,37. Serta terdapat peningkatan keterampilan kader menilai status gizi balita menggunakan antropometri terstandar dari rerata pretest 41,86 meningkat menjadi rerata 52,46 saat postest. Kesimpulan: Kegiatan pelatihan kader posyandu dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak khususnya deteksi kasus stunting pada balita. Kata Kunci: Pelatihan, Kader Posyandu, Stunting ABSTRACT Stunting is a growth disorder experienced by toddlers which results in delays in the child's growth that are not in accordance with standards, resulting in negative impacts, both short and long term. One of the problems faced in relation to efforts to prevent stunting is that cadres' ability to monitor the growth of toddlers in their area is still weak. The skills and abilities of cadres in anthropometric measurements carried out by cadres are mostly inaccurate (overestimated). Apart from that, there are no tools to measure stunting using anthropometric kits that comply with SNI standards. Objective: Increase community independence by increasing the knowledge and skills of cadres by providing education about stunting and monitoring the growth of toddlers and toddler food. The target of this community service activity is all health cadres in Taman Bogo Village, District. Purbolinggo District. East Lampung numbered 35 people. Method: Community service activities include; socialization of activities, education about stunting, providing additional food (PMT) for stunted toddlers, counseling on measuring techniques and assessing the nutritional status of stunting toddlers using anthropometric kits that comply with SNI standards as well as monitoring and assisting health cadres. The results of the activity showed an increase in cadres' knowledge about stunting from the pretest mean score of 44.74, increasing during the posttest with the average being 52.46. There was also an increase in cadres' knowledge about techniques for measuring and assessing the nutritional status of toddlers using standardized anthropometric kits from a pretest mean of 40.66, increasing during the posttest with a mean of 50.37. There was also an increase in cadres' skills in assessing the nutritional status of toddlers using standardized anthropometry from a pretest mean of 41.86 increasing to a mean of 52.46 at posttest. Conclusion: Posyandu cadre training activities can increase cadres' knowledge and skills in monitoring children's growth and development, especially detecting cases of stunting in toddlers. Keywords: Training, Posyandu Cadres, Stunting","PeriodicalId":448471,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)","volume":"8 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i7.14743","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak kurang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan upaya pencegahan stunting adalah kemampuan kader dalam melakukan pemantauan pertumbuhan balita di wilayahnya masih lemah. Keterampilan dan kemampuan kader dalam pengukuran antropometri yang dilakukan oleh kader sebagian besar kurang akurat (over estimate). Selain itu, belum tersedianya alat untuk mengukur stunting menggunakan antropometri kit yang sesuai standar SNI. Tujuan: Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dengan memberikan edukasi tentang stunting dan pemantauan pertumbuhan balita dan makanan balita. Sasaran kegiatan pengabmas ini adalah seluruh kader kesehatan di Desa Taman Bogo Kec. Purbolinggo Kab. Lampung timur berjumlah 35 orang. Metode: Kegiatan pengabmas meliputi; sosialisasi kegiatan, edukasi tentang stunting, pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting, penyuluhan teknik pengukuran dan penilaian status gizi balita khusus stunting menggunakan antropometri kit yang sesuai standar SNI serta monitoring dan pendampingan kader kesehatan. Hasil kegiatan terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang stuntung dari perolehan nilai rerata pretest 44,74 meningkat saat postest dengan rerata menjadi 52,46. Juga terjadi peningkatan pengetahuan kader  tentang teknik pengukuran dan penailaian status gizi balita menggunakan antropometri kit terstandar dari rerata pretest 40,66 meningkat saat postest dengan rerata menjadi 50,37. Serta terdapat peningkatan keterampilan kader menilai status gizi balita menggunakan antropometri terstandar dari rerata pretest 41,86 meningkat menjadi rerata 52,46 saat postest. Kesimpulan: Kegiatan pelatihan kader posyandu dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak khususnya deteksi kasus stunting pada balita. Kata Kunci: Pelatihan, Kader Posyandu, Stunting ABSTRACT Stunting is a growth disorder experienced by toddlers which results in delays in the child's growth that are not in accordance with standards, resulting in negative impacts, both short and long term. One of the problems faced in relation to efforts to prevent stunting is that cadres' ability to monitor the growth of toddlers in their area is still weak. The skills and abilities of cadres in anthropometric measurements carried out by cadres are mostly inaccurate (overestimated). Apart from that, there are no tools to measure stunting using anthropometric kits that comply with SNI standards. Objective: Increase community independence by increasing the knowledge and skills of cadres by providing education about stunting and monitoring the growth of toddlers and toddler food. The target of this community service activity is all health cadres in Taman Bogo Village, District. Purbolinggo District. East Lampung numbered 35 people. Method: Community service activities include; socialization of activities, education about stunting, providing additional food (PMT) for stunted toddlers, counseling on measuring techniques and assessing the nutritional status of stunting toddlers using anthropometric kits that comply with SNI standards as well as monitoring and assisting health cadres. The results of the activity showed an increase in cadres' knowledge about stunting from the pretest mean score of 44.74, increasing during the posttest with the average being 52.46. There was also an increase in cadres' knowledge about techniques for measuring and assessing the nutritional status of toddlers using standardized anthropometric kits from a pretest mean of 40.66, increasing during the posttest with a mean of 50.37. There was also an increase in cadres' skills in assessing the nutritional status of toddlers using standardized anthropometry from a pretest mean of 41.86 increasing to a mean of 52.46 at posttest. Conclusion: Posyandu cadre training activities can increase cadres' knowledge and skills in monitoring children's growth and development, especially detecting cases of stunting in toddlers. Keywords: Training, Posyandu Cadres, Stunting
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
在 Taman Bogo 村对 Posyandu 干部进行预防发育迟缓的培训和指导
ABSTRAK Stunting(发育迟缓症)是一种由儿童教育机构提供的儿童发育迟缓症治疗方法,该方法可帮助儿童提高发育迟缓症的治疗水平,同时还可帮助儿童克服发育迟缓和发育不全的问题。在发育迟缓教育中,最重要的问题是如何让孩子在日常生活中养成良好的生活习惯。发育迟缓和生长迟缓是儿童发育迟缓的主要原因。在此基础上,通过使用符合 SNI 标准的儿童发育迟缓测量工具包来测量儿童发育迟缓。Tujuan:通过促进发育迟缓和儿童健康的教育,提高儿童的需求。该中心是 Desa Taman Bogo Kec.Purbolinggo Kab.楠榜有 35 名学生。模式:目标:通过使用符合SNI标准的儿童生长发育监测工具包和儿童生长发育监测与评估工具包,对儿童生长发育、发育迟缓、发育迟缓教育、发育迟缓监测技术和发育迟缓监测状况进行评估。儿童发育迟缓的发病率在测试前为 44.74%,测试后为 52.46%。同样,也有一些儿童通过使用前测数据 40.66,后测数据 50.37 的标准蚂蚁测量工具包,了解了他们的运动能力和运动状态。此外,还发现了一种新的方法,即在测试前41,86的测试数据基础上,在测试后52,46的测试数据基础上,对儿童的状况进行评估。结果儿童生长发育监测可提高儿童的生长发育速度和改善儿童的生长发育状况。Kata Kunci: Pelatihan, Kader Posyandu, 发育迟缓 ABSTRACT 发育迟缓是幼儿经历的一种生长障碍,它导致儿童生长迟缓,不符合标准,造成短期和长期的负面影响。预防发育迟缓工作面临的问题之一是,干部监测本地区幼儿生长情况的能力仍然薄弱。干部进行人体测量的技能和能力大多不准确(估计过高)。此外,也没有符合国家儿童发育指标(SNI)标准的人体测量工具包来测量发育迟缓。目标:通过提供有关发育迟缓和监测幼儿生长及幼儿食品的教育,提高干部的知识和技能,从而增强社区的独立性。这项社区服务活动的对象是塔曼博古村(Taman Bogo)的所有卫生干部。Purbolinggo 区 Taman Bogo 村的所有卫生干部。35 人。活动方法社区服务活动包括:活动社会化、发育迟缓教育、为发育迟缓幼儿提供额外食物(PMT)、提供测量技术咨询、使用符合国家儿童营养研究所标准的人体测量工具包评估发育迟缓幼儿的营养状况以及监督和协助卫生干部。活动结果显示,保健干部对发育迟缓的认识有所提高,前测平均分为 44.74 分,后测平均分为 52.46 分。干部们对使用标准化人体测量工具包测量和评估幼儿营养状况的技术的了解也有所提高,前测平均分为 40.66 分,后测平均分为 50.37 分。干部使用标准化人体测量法评估幼儿营养状况的技能也有所提高,前测平均值为 41.86,后测平均值为 52.46。结论Posyandu 干部培训活动可以提高干部监测儿童生长发育的知识和技能,尤其是发现幼儿发育迟缓的情况。关键词培训、保育干部、发育迟缓
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Pelatihan dan Pendampingan Kader Posyandu dalam Rangka Pencegahan Stunting di Desa Taman Bogo Skrining dan Edukasi (S.E.S.I) Pencegahan Bullying pada Anak Usia Sekolah Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Pada Kelompok Nelayan melalui Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kader PTM Anak Kuat, Masa Depan Cerah : Sosialisasi Pencegahan Stunting di Desa X Kabupaten Sumedang Pencegahan Penyakit DM dan Komplikasinya Melalui Pengenalan Bahan Makanan yang Aman di RT 01 LK 02 Kelurahan Tanjung Raya Kota Bandar Lampung
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1