{"title":"Pengaruh Penggunaan Jahe Gajah, Jahe Emprit, dan Jahe Merah dalam Pembutan Bir Pletok Serbuk Terhadap Kualitas Fisik dan Daya Terima Konsumen","authors":"Nurhidayati Cahyaningsih, M. Mariani, R. Febriana","doi":"10.59141/cerdika.v4i8.839","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah dalam pembuatan bir pletok serbuk terhadap kualitas fisik dan daya terima konsumen. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Makanan Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2023 hingga Juni 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, sampel penelitian yang digunakan adalah bir pletok serbuk dengan penggunaan jenis jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah. Pengujian kualitas fisik yang diuji terhadap dua aspek yaitu total padatan terlarut dan nilai pH yang dilakukan dengan uji Anova menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek pH, namun terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek total padatan terlarut sehingga dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek total padatan terlarut dari ketiga jenis perlakuan yaitu jenis jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah. Pengujian daya terima konsumen dilakukan terhadap 30 panelis agak terlatih untuk menilai keseluruhan aspek. Berdasarkan hasil uji hipotesis daya terima konsumen dengan uji Friedman menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan pada aspek warna serbuk, warna setelah dilarutkan dan kelarutan sedangkan pada aspek rasa jahe merah, rasa rempah, aroma jahe dan aroma rempah terdapat pengaruh signifikan sehingga dilanjutkan dengan uji Tuckey. Hasil uji Tuckey menunjukkan bahwa aspek rasa jahe pada jenis jahe gajah dan jahe merah terdapat perbedaan, pada jenis jahe emprit tidak terdapat perbedaan. Aspek rasa rempah pada jenis jahe gajah dan jahe emprit tidak terdapat perbedaan, pada jenis jahe merah terdapat perbedaan. Aspek aroma jahe pada jenis jahe gajah dan jahe merah tidak terdapat perbedaan, pada jenis jahe emprit terdapat perbedaan. Aspek aroma rempah pada jenis jahe gajah dan jahe emprit tidak terdapat perbedaan, pada jenis jahe merah terdapat perbedaan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah bir pletok serbuk dengan perlakuan 3 jenis jahe yang berbeda dinilai berhasil karena mendapatkan penilaian yang baik. Peneliti merekomendasikan penggunaan jenis jahe emprit sebagai formula yang terbaik.","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"22 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v4i8.839","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah dalam pembuatan bir pletok serbuk terhadap kualitas fisik dan daya terima konsumen. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Makanan Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2023 hingga Juni 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, sampel penelitian yang digunakan adalah bir pletok serbuk dengan penggunaan jenis jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah. Pengujian kualitas fisik yang diuji terhadap dua aspek yaitu total padatan terlarut dan nilai pH yang dilakukan dengan uji Anova menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek pH, namun terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek total padatan terlarut sehingga dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek total padatan terlarut dari ketiga jenis perlakuan yaitu jenis jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah. Pengujian daya terima konsumen dilakukan terhadap 30 panelis agak terlatih untuk menilai keseluruhan aspek. Berdasarkan hasil uji hipotesis daya terima konsumen dengan uji Friedman menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan pada aspek warna serbuk, warna setelah dilarutkan dan kelarutan sedangkan pada aspek rasa jahe merah, rasa rempah, aroma jahe dan aroma rempah terdapat pengaruh signifikan sehingga dilanjutkan dengan uji Tuckey. Hasil uji Tuckey menunjukkan bahwa aspek rasa jahe pada jenis jahe gajah dan jahe merah terdapat perbedaan, pada jenis jahe emprit tidak terdapat perbedaan. Aspek rasa rempah pada jenis jahe gajah dan jahe emprit tidak terdapat perbedaan, pada jenis jahe merah terdapat perbedaan. Aspek aroma jahe pada jenis jahe gajah dan jahe merah tidak terdapat perbedaan, pada jenis jahe emprit terdapat perbedaan. Aspek aroma rempah pada jenis jahe gajah dan jahe emprit tidak terdapat perbedaan, pada jenis jahe merah terdapat perbedaan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah bir pletok serbuk dengan perlakuan 3 jenis jahe yang berbeda dinilai berhasil karena mendapatkan penilaian yang baik. Peneliti merekomendasikan penggunaan jenis jahe emprit sebagai formula yang terbaik.