{"title":"Kesantunan Berbahasa pada Film Kartini Karya Hanung Bramantyo: Tinjauan Sosiopragmatik","authors":"D. Triana","doi":"10.14710/HUMANIKA.V26I1.21995","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Kesantunan berbahasa merupakan hal yang dilakukan penutur dalam rangka meminimalisir perasaan tidak senang atau sakit hati akibat tuturan yang diungkapkan. Objek yang dikaji dalam skripsi ini adalah film Kartini karya Hanung Bramantyo. Rumusan masalah pertama, bagaimana wujud-wujud kesantunan menurut Leech dalam film Kartini dan kedua, faktor-faktor apa yang melatarbelakangi kesantunan tersebut. Penelitian ini penting dilakukan karena kesantunan yang terdapat dalam film Kartini jarang terlihat lagi di kehidupan sekarang. Tujuan dari penelitian yaitu mendeskripsikan wujud-wujud kesantunan pada film Kartini dan menjelaskan faktor-faktor yang melatarbelakangi kesantunan tersebut. Metode yang digunakan adalah simak bebas libat cakap. Penyimakan dilakukan dengan mengamati langsung data-data kebahasaan yang dimunculkan dalam film Kartini, terkait dengan maksim kesopanan dalam percakapan film tersebut. Penelitian ini menggunakan teori dari Leech yang mengemukakan enam maksim. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa film Kartini mengandung keenam maksim yang diajukan oleh Leech, yaitu kebijaksanaan, penerimaan, kemurahan, kerendahan hati, kecocokan, dan kesimpatian. Keenam maksim tersebut mengandung tindak tutur ilokusi asertif, direktif, komisif, dan ekspresif.. Faktor-faktor yang menyebabkan kesantunan berbahasa yaitu status hubungan, jarak sosial, perbedaan usia, dan lingkungan keraton.Kata kunci: Kesantunan Berbahasa; Film Kartini; Sosiopragmatik","PeriodicalId":34797,"journal":{"name":"Humanika Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/HUMANIKA.V26I1.21995","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Humanika Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/HUMANIKA.V26I1.21995","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstrak Kesantunan berbahasa merupakan hal yang dilakukan penutur dalam rangka meminimalisir perasaan tidak senang atau sakit hati akibat tuturan yang diungkapkan. Objek yang dikaji dalam skripsi ini adalah film Kartini karya Hanung Bramantyo. Rumusan masalah pertama, bagaimana wujud-wujud kesantunan menurut Leech dalam film Kartini dan kedua, faktor-faktor apa yang melatarbelakangi kesantunan tersebut. Penelitian ini penting dilakukan karena kesantunan yang terdapat dalam film Kartini jarang terlihat lagi di kehidupan sekarang. Tujuan dari penelitian yaitu mendeskripsikan wujud-wujud kesantunan pada film Kartini dan menjelaskan faktor-faktor yang melatarbelakangi kesantunan tersebut. Metode yang digunakan adalah simak bebas libat cakap. Penyimakan dilakukan dengan mengamati langsung data-data kebahasaan yang dimunculkan dalam film Kartini, terkait dengan maksim kesopanan dalam percakapan film tersebut. Penelitian ini menggunakan teori dari Leech yang mengemukakan enam maksim. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa film Kartini mengandung keenam maksim yang diajukan oleh Leech, yaitu kebijaksanaan, penerimaan, kemurahan, kerendahan hati, kecocokan, dan kesimpatian. Keenam maksim tersebut mengandung tindak tutur ilokusi asertif, direktif, komisif, dan ekspresif.. Faktor-faktor yang menyebabkan kesantunan berbahasa yaitu status hubungan, jarak sosial, perbedaan usia, dan lingkungan keraton.Kata kunci: Kesantunan Berbahasa; Film Kartini; Sosiopragmatik