{"title":"Karakter Daun Buncis Tegak sebagai Respon Adaptasi Intensitas Cahaya Rendah","authors":"Dian Diani Tanjung, H. Purnamawati, A. D. Susila","doi":"10.24853/jat.8.1.47-53","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Buncis tegak (Phaseolus vulgaris L.) memiliki potensi dibudidayakan pada dataran rendah dengan kondisi suhu yang lebih tinggi. Pemberian naungan diharapkan dapat menurunkan suhu lingkungan tetapi informasi dampak morfo-anatomi pada daun buncis ternaungi masih terbatas. Tujuan penelitian adalah memperoleh informasi karakter daun buncis tegak sebagai respon adaptasi intensitas cahaya rendah. Lokasi Penelitian di Kebun Percobaan Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB, ketinggian lokasi 250 m dpl, dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 sampai dengan Januari 2020. Desain percobaan Rancangan Petak Tersarang dua faktor empat ulangan. Faktor pertama net dengan intensitas menahan cahaya 25%, dan 50%, serta tanpa naungan (0%) sebagai kontrol. Faktor kedua yaitu buncis tegak varietas Balitsa 2, Balitsa 3, dan buncis rambat Lebat 3 sebagai pembanding. Hasil menunjukkan bahwa dengan menurunnya intensitas cahaya, maka luas daun meningkat, tebal daun dan tebal palisade menurun, jumlah stomata dan kerapatan stomata menurun. Hasil analisis pigmen menunjukkan daun buncis yang mendapat intensitas cahaya rendah cenderung beradaptasi untuk mengefisiensikan penangkapan cahaya dengan meningkatkan jumlah klorofil a, klorofil b, total kloroil, dan menurunkan nisbah klorofil a/b daun. Sedangkan pembentukan antosianin di bawah naungan menurunkan kemampuan efisiensi penangkapan cahaya.","PeriodicalId":31935,"journal":{"name":"Jurnal Agrosains dan Teknologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agrosains dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24853/jat.8.1.47-53","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Buncis tegak (Phaseolus vulgaris L.) memiliki potensi dibudidayakan pada dataran rendah dengan kondisi suhu yang lebih tinggi. Pemberian naungan diharapkan dapat menurunkan suhu lingkungan tetapi informasi dampak morfo-anatomi pada daun buncis ternaungi masih terbatas. Tujuan penelitian adalah memperoleh informasi karakter daun buncis tegak sebagai respon adaptasi intensitas cahaya rendah. Lokasi Penelitian di Kebun Percobaan Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB, ketinggian lokasi 250 m dpl, dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 sampai dengan Januari 2020. Desain percobaan Rancangan Petak Tersarang dua faktor empat ulangan. Faktor pertama net dengan intensitas menahan cahaya 25%, dan 50%, serta tanpa naungan (0%) sebagai kontrol. Faktor kedua yaitu buncis tegak varietas Balitsa 2, Balitsa 3, dan buncis rambat Lebat 3 sebagai pembanding. Hasil menunjukkan bahwa dengan menurunnya intensitas cahaya, maka luas daun meningkat, tebal daun dan tebal palisade menurun, jumlah stomata dan kerapatan stomata menurun. Hasil analisis pigmen menunjukkan daun buncis yang mendapat intensitas cahaya rendah cenderung beradaptasi untuk mengefisiensikan penangkapan cahaya dengan meningkatkan jumlah klorofil a, klorofil b, total kloroil, dan menurunkan nisbah klorofil a/b daun. Sedangkan pembentukan antosianin di bawah naungan menurunkan kemampuan efisiensi penangkapan cahaya.