Ika Meika, A. Sujana, Septiani Dwi Arifiyanti, Ina Ramadina
{"title":"KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMK PADA PEMBELAJARAN DARING MATERI LIMIT FUNGSI ALJABAR","authors":"Ika Meika, A. Sujana, Septiani Dwi Arifiyanti, Ina Ramadina","doi":"10.25157/teorema.v6i2.5534","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam rangka menyiapkan bangkitnya generasi emas Indonesia tahun 2045, diperlukan pembangunan pendidikan dalam perspektif masa depan yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas, maju, mandiri dan modern, serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan potensi kemampuan siswa diantaranya kemampuan berpikir kreatif matematis (KBKM). Kemampuan berpikir kreatif matematis merupakan salah satu kemampuan yang diperlukan pada abad ke-21. Siswa dituntut untuk dapat menemukan cara atau penyelesaian yang berbeda dari biasanya dan tak terduga dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah pada materi limit melalui pembelajaran daring. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek sebanyak tiga orang siswa kelas XI SMK Bismillah Serang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis dan wawancara. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMK Bismillah Serang masih tergolong rendah. Hasil ini dibuktikan dengan hanya ada satu siswa yang mampu memenuhi indikator KBKM yaitu pada indikator elaborasi. Tidak ada satupun siswa yang memenuhi indikator kelancaran (kemahiran), kelenturan dan keaslian. Selain itu, dalam pelaksanaan pembelajaran matematika daring guru menggunakan aplikasi online whatsApp. Siswa menyatakan bahwa tidak menyukai pembelajaran matematika daring, siswa juga tidak mau mempelajari materi pembelajaran yang dirasa sulit di luar jam pelajaran, siswa kesulitan dalam memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam bertanya kepada guru terkait materi yang dijelaskan.Kata kunci: Kemampuan berpikir kreatif matematis, limit, pembelajaran daring","PeriodicalId":43207,"journal":{"name":"Teorema","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.3000,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Teorema","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25157/teorema.v6i2.5534","RegionNum":4,"RegionCategory":"哲学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"0","JCRName":"PHILOSOPHY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Dalam rangka menyiapkan bangkitnya generasi emas Indonesia tahun 2045, diperlukan pembangunan pendidikan dalam perspektif masa depan yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas, maju, mandiri dan modern, serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan potensi kemampuan siswa diantaranya kemampuan berpikir kreatif matematis (KBKM). Kemampuan berpikir kreatif matematis merupakan salah satu kemampuan yang diperlukan pada abad ke-21. Siswa dituntut untuk dapat menemukan cara atau penyelesaian yang berbeda dari biasanya dan tak terduga dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah pada materi limit melalui pembelajaran daring. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek sebanyak tiga orang siswa kelas XI SMK Bismillah Serang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis dan wawancara. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMK Bismillah Serang masih tergolong rendah. Hasil ini dibuktikan dengan hanya ada satu siswa yang mampu memenuhi indikator KBKM yaitu pada indikator elaborasi. Tidak ada satupun siswa yang memenuhi indikator kelancaran (kemahiran), kelenturan dan keaslian. Selain itu, dalam pelaksanaan pembelajaran matematika daring guru menggunakan aplikasi online whatsApp. Siswa menyatakan bahwa tidak menyukai pembelajaran matematika daring, siswa juga tidak mau mempelajari materi pembelajaran yang dirasa sulit di luar jam pelajaran, siswa kesulitan dalam memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam bertanya kepada guru terkait materi yang dijelaskan.Kata kunci: Kemampuan berpikir kreatif matematis, limit, pembelajaran daring