{"title":"JEJAK AWAL IMPERIUM INGGRIS DI ASIA","authors":"Gregorius Andika Ariwibowo","doi":"10.55981/jmb.2023.1632","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstraksi \nPelabuhan Banten pada awal abad ke-17 telah dikenal luas sebagai salah satu pusat perdagangan rempah-rempah dan berbagai produk eksotis lain dari berbagai kawasan Asia. Kehadiran para Pedagang Inggris yang hampir bersamaan dengan awal dominasi perdagangan yang dilakukan oleh para Pedagang Belanda kemudian memunculkan konflik diantara keduanya. Kondisi tersebut turut berpengaruh pula pada stabilitas politik di Banten yang telah sangat rapuh sejak akhir abad ke-16. Kondisi ini juga berakibat pada perubahan dinamika dan struktur perdagangan di Banten yang sebelumnya dikuasai oleh para Pedagang Tionghoa. Kajian ini melihat upaya armada dagang Inggris (EIC) dalam upaya mereka bersaing dengan armada dagang Belanda (VOC). Kajian ini juga menekankan pada upaya para pedagang Inggris dalam menjalin relasi dengan pihak Kesultanan Banten maupun para pedagang asing lain di Pelabuhan Banten. Para pedagang Inggris dan Belanda menjadikan Banten sebagai medium awal dalam mengembangkan dominasi perdagangan mereka di kawasan Nusantara. Interaksi dan komunikasi antar pedagang mancanegara di Banten dimanfaatkan dengan baik oleh mereka untuk lebih dalam terlibat dalam jejaring perdagangan di kawasan ini.","PeriodicalId":32703,"journal":{"name":"Jurnal Masyarakat dan Budaya","volume":"86 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Masyarakat dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55981/jmb.2023.1632","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstraksi
Pelabuhan Banten pada awal abad ke-17 telah dikenal luas sebagai salah satu pusat perdagangan rempah-rempah dan berbagai produk eksotis lain dari berbagai kawasan Asia. Kehadiran para Pedagang Inggris yang hampir bersamaan dengan awal dominasi perdagangan yang dilakukan oleh para Pedagang Belanda kemudian memunculkan konflik diantara keduanya. Kondisi tersebut turut berpengaruh pula pada stabilitas politik di Banten yang telah sangat rapuh sejak akhir abad ke-16. Kondisi ini juga berakibat pada perubahan dinamika dan struktur perdagangan di Banten yang sebelumnya dikuasai oleh para Pedagang Tionghoa. Kajian ini melihat upaya armada dagang Inggris (EIC) dalam upaya mereka bersaing dengan armada dagang Belanda (VOC). Kajian ini juga menekankan pada upaya para pedagang Inggris dalam menjalin relasi dengan pihak Kesultanan Banten maupun para pedagang asing lain di Pelabuhan Banten. Para pedagang Inggris dan Belanda menjadikan Banten sebagai medium awal dalam mengembangkan dominasi perdagangan mereka di kawasan Nusantara. Interaksi dan komunikasi antar pedagang mancanegara di Banten dimanfaatkan dengan baik oleh mereka untuk lebih dalam terlibat dalam jejaring perdagangan di kawasan ini.