{"title":"KOLEKTIF DAN MENJADI-KOLEKTIF","authors":"Martin Suryajaya, Nyak Ina Raseuk, Amy Zahrawaan","doi":"10.55981/jmb.2023.2005","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kolektif seni adalah bentuk subjektivitas seni yang semakin jamak ditemukan di lingkungan urban dalam dua dekade terakhir. Dengan berfokus pada tujuh kolektif (Gudskul, ruangrupa, Forum Lenteng, Serrum, Grafis Huru Hara, Gardu House dan Cut and Rescue), artikel ini merupakan sebuah pemetaan atas evolusi wacana mengenai kolektif seni rupa di Jakarta selama 2000 – 2022. Metode yang akan digunakan adalah pembacaan jauh dan Analisis Jaringan Sosial atas interaksi kolektif-kolektif seni tersebut di media sosial (Twitter dan Instagram) serta sejumlah jurnal dan buku yang mereka terbitkan. Analisis Jaringan Sosial akan diterapkan untuk memeriksa pola mention antarakun media sosial dalam membahas masalah kolektif seni. Pembacaan jauh akan diterapkan atas konten dari postingan setiap akun tersebut dan aneka jurnal dan buku terbitan kolektif. Melalui metode tersebut, ditemukan tiga hal utama: (1) kemunculan kolektif seni rupa di Jakarta pada awal 2000-an tidak dibarengi dengan konsolidasi yang sadar atas kolektivitas yang berbasis kemajemukan ketimbang individualitas, (2) peralihan dari fokus pada “ruang alternatif” ke “kolektif” dan “lumbung” muncul dari kebutuhan konsolidasi jaringan dan pengelolaan komunal atas sumber daya, (3) fokus ke “lumbung” mendorong kembalinya sejumlah ciri tradisional dari sanggar dan konsepsi seni yang lebih programatik.","PeriodicalId":32703,"journal":{"name":"Jurnal Masyarakat dan Budaya","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Masyarakat dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55981/jmb.2023.2005","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kolektif seni adalah bentuk subjektivitas seni yang semakin jamak ditemukan di lingkungan urban dalam dua dekade terakhir. Dengan berfokus pada tujuh kolektif (Gudskul, ruangrupa, Forum Lenteng, Serrum, Grafis Huru Hara, Gardu House dan Cut and Rescue), artikel ini merupakan sebuah pemetaan atas evolusi wacana mengenai kolektif seni rupa di Jakarta selama 2000 – 2022. Metode yang akan digunakan adalah pembacaan jauh dan Analisis Jaringan Sosial atas interaksi kolektif-kolektif seni tersebut di media sosial (Twitter dan Instagram) serta sejumlah jurnal dan buku yang mereka terbitkan. Analisis Jaringan Sosial akan diterapkan untuk memeriksa pola mention antarakun media sosial dalam membahas masalah kolektif seni. Pembacaan jauh akan diterapkan atas konten dari postingan setiap akun tersebut dan aneka jurnal dan buku terbitan kolektif. Melalui metode tersebut, ditemukan tiga hal utama: (1) kemunculan kolektif seni rupa di Jakarta pada awal 2000-an tidak dibarengi dengan konsolidasi yang sadar atas kolektivitas yang berbasis kemajemukan ketimbang individualitas, (2) peralihan dari fokus pada “ruang alternatif” ke “kolektif” dan “lumbung” muncul dari kebutuhan konsolidasi jaringan dan pengelolaan komunal atas sumber daya, (3) fokus ke “lumbung” mendorong kembalinya sejumlah ciri tradisional dari sanggar dan konsepsi seni yang lebih programatik.