{"title":"Konstruksi Penemuan Hukum Islam dari Perilaku Kemanusian Nabi Ditinjau dari Maqashid Syariah","authors":"Salman Abdul Muthalib","doi":"10.22373/substantia.v25i1.17668","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Prophet Muhammad SAW had two roles, as a messenger and an ordinary human being. However, the assumption of some people that the words of Prophet Muhammad as an ordinary human being are considered as religious obligations to be followed or avoided, this burdens the weight of practicing religion and eventually leads some of the community to ignore all religious teachings. In this study, the author wants to look at a clear format of the elements of sharia in the Prophet's Sunnah so that it can be used as a guide in finding laws and providing a clear understanding to the community about what teachings are truly part of the religion. This research is qualitative, with the main focus on studying the Prophet's actions as a basis for discovering laws. The study found that some of the Prophet's actions are not included in the elements of sharia, whether it is mandatory, recommended, or permissible by sharia law, so the hadiths in this category cannot be used as sharia law and are not binding on Muslims to follow them. The Prophet's actions related to worldly matters, such as being a head of state and a judge, customary practices, or human characteristics, cannot be used as a reference in establishing sharia law and are not part of Islamic teachings. Abstrak: Nabi Muhammad SAW memiliki dua sifat, sebagai Rasul dan manusia biasa. Akan tetapi anggapan sebagian orang bahwa ucapan Nabi Muhammad selaku manusia biasa pun dianggap sebagai agama yang wajib diikuti atau dijauhi, hal ini membuat beban dalam beragama menjadi lebih berat dan akhirnya mendorong sebagian umat mengabaikan seluruh ajaran agama. Dalam kajian ini, penulis ingin melihat format yang jelas mengenai unsur-unsur syariat dalam Sunnah Nabi sehingga dapat dijadikan panduan dalam menemukan hukum dan memberi gambaran yang jelas kepada umat ajaran apa saja yang benar-benar bagian dari agama. Penelitian ini bersifat kualitatif, fokus utama adalah kajian terhadap perbuatan Nabi sebagai dasar dalam penemuan hukum. Penelitian menemukan bahwa beberapa tindakan Nabi yang tidak termasuk dalam unsur syariat, baik itu hukum wajib, sunnah, atau mubah syar‘iyyah, sehingga hadis-hadis dalam kategori ini tidak bisa dijadikan sebagai hukum syariat dan tidak mengikat umat Islam untuk mengikutinya. Tindakan Nabi yang terkait dengan masalah dunia, seperti sebagai kepala negara dan hakim, kebiasaan adat, atau sifat kemanusiaan, tidak dapat dijadikan sebagai rujukan dalam menetapkan hukum syariah dan bukan bagian dari ajaran Islam.","PeriodicalId":33284,"journal":{"name":"Esensia Jurnal IlmuIlmu Ushuluddin","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Esensia Jurnal IlmuIlmu Ushuluddin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/substantia.v25i1.17668","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Prophet Muhammad SAW had two roles, as a messenger and an ordinary human being. However, the assumption of some people that the words of Prophet Muhammad as an ordinary human being are considered as religious obligations to be followed or avoided, this burdens the weight of practicing religion and eventually leads some of the community to ignore all religious teachings. In this study, the author wants to look at a clear format of the elements of sharia in the Prophet's Sunnah so that it can be used as a guide in finding laws and providing a clear understanding to the community about what teachings are truly part of the religion. This research is qualitative, with the main focus on studying the Prophet's actions as a basis for discovering laws. The study found that some of the Prophet's actions are not included in the elements of sharia, whether it is mandatory, recommended, or permissible by sharia law, so the hadiths in this category cannot be used as sharia law and are not binding on Muslims to follow them. The Prophet's actions related to worldly matters, such as being a head of state and a judge, customary practices, or human characteristics, cannot be used as a reference in establishing sharia law and are not part of Islamic teachings. Abstrak: Nabi Muhammad SAW memiliki dua sifat, sebagai Rasul dan manusia biasa. Akan tetapi anggapan sebagian orang bahwa ucapan Nabi Muhammad selaku manusia biasa pun dianggap sebagai agama yang wajib diikuti atau dijauhi, hal ini membuat beban dalam beragama menjadi lebih berat dan akhirnya mendorong sebagian umat mengabaikan seluruh ajaran agama. Dalam kajian ini, penulis ingin melihat format yang jelas mengenai unsur-unsur syariat dalam Sunnah Nabi sehingga dapat dijadikan panduan dalam menemukan hukum dan memberi gambaran yang jelas kepada umat ajaran apa saja yang benar-benar bagian dari agama. Penelitian ini bersifat kualitatif, fokus utama adalah kajian terhadap perbuatan Nabi sebagai dasar dalam penemuan hukum. Penelitian menemukan bahwa beberapa tindakan Nabi yang tidak termasuk dalam unsur syariat, baik itu hukum wajib, sunnah, atau mubah syar‘iyyah, sehingga hadis-hadis dalam kategori ini tidak bisa dijadikan sebagai hukum syariat dan tidak mengikat umat Islam untuk mengikutinya. Tindakan Nabi yang terkait dengan masalah dunia, seperti sebagai kepala negara dan hakim, kebiasaan adat, atau sifat kemanusiaan, tidak dapat dijadikan sebagai rujukan dalam menetapkan hukum syariah dan bukan bagian dari ajaran Islam.
先知穆罕默德有两个角色,一个是使者,一个是普通人。然而,有些人认为先知穆罕默德作为一个普通人的话被认为是必须遵守或避免的宗教义务,这加重了宗教实践的负担,最终导致一些社区忽视所有的宗教教义。在这项研究中,作者想看看先知圣训中伊斯兰教法元素的清晰形式,以便它可以作为寻找法律的指南,并为社区提供关于哪些教义是真正的宗教组成部分的清晰理解。这项研究是定性的,主要侧重于研究先知的行为,作为发现规律的基础。研究发现,先知的一些行为不包括在伊斯兰教法的要素中,无论是强制性的,推荐的,还是伊斯兰教法允许的,所以这一类的圣训不能被用作伊斯兰教法,也没有约束穆斯林遵循它们。先知与世俗事务有关的行为,如作为国家元首和法官、习惯做法或人类特征,不能用作建立伊斯兰教法的参考,也不是伊斯兰教义的一部分。摘要:Nabi Muhammad SAW memoriliki dua sifat, sebagai Rasul dan manusia biasa。阿肯·特拉比·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘·阿甘。Dalam kajian ini, penulis ingin melihat格式yang jelas mengenai unsur-unsur syariam Sunnah Nabi sehinga dapat dijadikan panduan Dalam menemukan hukum dan memberi gambaran yang jelas kepada umat ajaran apa saja yang benar-benar bagian dari agama。penpentitian的翻译结果:penpentititian的翻译结果:penpentititian的翻译结果:Penelitian menemukan bahwa beberapa tindakan Nabi yang tidak termasuk dalam unsur syutya, baik tu hukum wajib, sunnah, atau mubah syaryyah, seingga hadiss - hadiss dalam kategori ini tidaisa dijadikan sebagai hukum syutka untuk mengikat umat Islam untuk mengikutya。Tindakan Nabi yang terkait dengan masalah dunia, seperti sebagai kepala negara danhakim, kebiasan adat, atau sifat kemanusian, tidak dapat dijadikan sebagai rujukan dalam menetapkan hukum syariah dan bukan bagian dari ajaran Islam。